Tag: PDAM Buleleng
Suplai air bersih ke wilayah terdampak kemarau yang diprediksi sampai November mendatang, rata-rata 15 ribu liter per harinya.
Buleleng akan mendapat pasokan air baku dari Bendungan Titab, di Kecamatan Busungbiu, sekitar 300 liter per detik.
Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Buleleng, mengalami penurunan debit air, selama musim kemarau panjang.
Langkah ini sebagai antisipasi munculnya konflik kepentingan antara kelompok masyarakat dengan warga subak dalam pemanfaatan sumber mata air.
Sebanyak 10.000 pelanggan wilayah Kecamatan Sawan, Kubutambahan hingga Tejakula akan dilayani.
PDAM Buleleng Sumbang PAD Rp 5,17 Miliar
Sebanyak 52 ribu pelanggan PDAM Buleleng harus menyiapkan pembayaran 10 persen lebih besar dari biasanya menghadapi penyesuaian tarif.
Kementerian ESDM Bangun Sumur Bor
Banjir bandang menghancurkan sumber air sekaligus memutus jaringan pipa air bersih dari sumber air ke bak penampungan.
Warga desa bertetangga, Desa Titab dan Desa Telaga, Kecamatan Busungbiu merasa kecewa menyusul pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM) desa dengan memanfaatkan sumber air dari Bendungan Titab-Ularan.
Musim kemarau panjang ternyata tak hanya membuat Desa Selat, Kecamatan Sukasada, Buleleng yang tiga bulan terakhir mengalami kekeringan dan krisis air bersih.
Untuk mendapatkan air, warga harus mengantre berjam-jam di satu-satunya sumber mata air sejak tiga bulan lalu.
Ratusan kepala keluarga (KK) di Banjar Dinas Ngis dan Sembung, Desa Tembok, Kecamatan Tejakula, Buleleng mengalami krisis air bersih.
Pelanggan Disarankan Punya Bak Penampung
Kurang lebih 300 KK di dua Banjar Dinas Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula Buleleng masih kesulitan air bersih.
Sumur bor bisa menjadi solusi. Hanya saja sudah mengalami gagal tender sebanyak dua kali.
Topik Pilihan
-
-
Denpasar 18 May 2024 Menko Luhut Pimpin TFG Pengamanan WWF
-
-
Jembrana 17 May 2024 Mang Boy Juga Gasak 7 Ekor Sapi di Tabanan
-
-
-
-
-
Berita Foto
Potensi Ekspor Ikan Hias di Indonesia
Pelatihan Industri Sandang
Persiapan Lokasi Kunjungan Delegasi WWF
Nusa Ning Nusa
MUTIARA WEDA: Larut dalam Bhakti
yady evaṃ tarhi bhaktiḥ kathaṃ syād ity āha tatrādau para-lokato bhayam ataḥ puṇye matir jāyate sambhedas tata eva sādhuṣu bhavet teṣām prasādodayāt śraddhā syāt bhgavat-kathaāsu ca tato bhaktir viraktis tatas tattva-jñānam amanda-sāndra-paramānandaṃ samudyotate (Hari-bhakti-kalpa-latikā, 41)