nusabali

Kebutuhan Air Manfaatkan Tukad Sente

  • www.nusabali.com-kebutuhan-air-manfaatkan-tukad-sente

Pasca Banjir Bandang di Desa Musi

SINGARAJA, NusaBali

Sekitar 250 kepala keluarga (KK) di Dusun Madan, Desa Musi, Kecamatan Gerokgak, terpaksa memanfaatkan air bersih yang bersumber dari Tukad (sungai) Sente, pasca banjir bandang merusak sumber air dan jaringan pipa air bersih mereka pada pertengahan Desember 2018 lalu.

Saat  ini air tersebut cukup jernih, namun ketika turun hujan, air itu pun keruh, hingga tidak bisa dimanfaatkan warga. “Kalau airnya keruh, kami minta bantuan kepada BPBD dan PDAM untuk dibawakan air bersih dengan mobil tangki. Saat ini, airnya cukup jernih dan bisa dimanfaatkan oleh warga,” kata Kepala Desa (Perbekel) Musi, Nyoman Arya Suwabawa dikonfirmasi, Rabu (9/1).

Dijelaskan, penanganan kerusakan sumber air dan jaringan pipa belum bisa dilakukan. Pihaknya telah mengusulkan perbaikan itu kepada BPBD Kabupaten Buleleng. Sambil menunggu perbaikan itu, warga di Dusun Madan memanfaatkan air dari sumber berbeda. “Sekarang sumber air berbeda, bukan lagi di Palungan melainkan di sumber air Sente. Biasanya kalau musim kemarau, airnya kecil, tetapi karena sekarang musim hujan, debit air besar. Cuma kalau ada turun hujan, airnya agak keruh,” ungkap Perbekel Arya Suwabawa.

Dikatakan, tadinya warga Madan memanfaatkan air bersih yang bersumber dari sumber air Palungan di bawah bukit. Dari sumber tersebut, warga memasang jaringan pipa induk sepanjang sekitar 2,5 Kilometer. Air tersebut ditampung di bak utama, kemudian didistribusikan ke rumah-rumah warga. Selain itu warga juga memanfaatkan air bersih yang mengalir ke Tukad Musi. Nah, karena jaringan pipa rusak diterjang banjir badang dan alur Tukad Musi juga tertutup material, sehingga warga tidak bisa memanfaatkan air tersebut.Warga pun memilih memanfaatkan air yang bersuber dari sumber air Sente. “Kalau tidak turun hujan, airnya bersih. Air itu yang sekarang ditampung ke bak, kemudian disambungkan ke rumah-rumah warga,” imbuhnya.

Sebelumnya, banjir badang yang terjadi pada Minggu (23/12) dini hari pukul 00.30 WITA, telah mengakibatkan kerusakan cukup parah di wilayah Desa Musi. Beberapa areal pertanian tertutup material lumpur dan potongan kayu. Akibat banjir bandang tersebut, arus Singaraja-Gilimanuk sempat lumpuh beberapa jam, karena ruas jalan di wilayah Desa Musi tertutup lumpur dan potongan kayu. Selain menutup ruas jalan, banjir badang juga merusak jaringan pipa air bersih bagi warga di Dusun Madan, termasuk merusak sumber air mata air. Sejak kejadian itu, kebutuhan air bersih warga ditangani oleh BPBD Buleleng dan PDAM Buleleng dengan mengirim dua unit mobil tangki masing-masing berisi 5.000 liter air.*k19 

Komentar