nusabali

Ratusan KK di Banjar Madan Kesulitan Air Bersih

  • www.nusabali.com-ratusan-kk-di-banjar-madan-kesulitan-air-bersih

Banjir bandang menghancurkan sumber air sekaligus memutus jaringan pipa air bersih dari sumber air ke bak penampungan.

Banjir Bandang Rusak Sumber Air Bersih di Desa Musi

SINGARAJA, NusaBali
Warga Banjar Madan, Desa Musi, Kecamatan Gerokgak, terimbas banjir bandang yang terjadi pada Minggu (23/12) dini hari. Sejauh ini, penanganan air bersih untuk warga Madan, dipasok oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng dan PDAM Buleleng.

Banjar Madan, Desa Musi, dihuni sekitar 250 kepala keluarga (KK). Banjar Madan berada sekitar 2 kilometer ke arah Selatan dari ruas Jalan Singaraja-Gilimanuk. Selama ini, warga setempat memanfaatkan air untuk mandi, cuci dan pelihara ternak dari air yang bersumber dari Tukad (sungai) Musi yang berada di bagian atas.

Sedangkan kebutuhan air minum, warga mengambil air dari sumber mata air di lereng bukit Musi dengan jaringan pipa berukuran 4 dim, sejauh 2,5 kilometer dari pusat Banjar Madan. Jaringan pipa ini baru terpasang pasca banjir badang yang sempat menerjang Desa Musi pada tahun 2016 lalu yang bersumber dari dana pusat.

Kepala Desa (Perbekel) Musi, Nyoman Arya Suwabawa dikonfirmasi Kamis (27/12) mengaku telah mendata kerusakan tersebut usai banjir bandang melanda wilayahnya. Dijelaskan, warga Madan memanfaatkan air dari dua sumber, yakni dari Tukad Musi dan dari sumber mata air yang ada di lereng bukit Musi.

Khusus sumber air dari lereng bukit, diambil dengan memasang jaringan pipa sejauh kurang lebih 2,5 kilometer. Dari pipa itu kemudian ditampung di bak penampungan, kemudian didistribusikan ke masing-masing rumah tangga. Nah, ketika banjir bandang yang terjadi pada Minggu (23/12) dini hari sekitar pukul 00.00 WITA, sumber air warga Madan yang ada di Tukad Musi tidak bisa dimanfaatkan. Debit air mengecil dan keruh, karena saluran irigasi Tukad Musi tertutup material lumpur dan potongan kayu. “Rencana kami bersama warga dan krama Subak, akan gotongroyong membersihkan saluran tukad besok (Jumat, 28/12, hari ini, red) agar air bisa normal kembali,” katanya.   

Lebih lanjut Perbekel Suwabawa mengatakan, banjir bandang juga merusak jaringan pipa, karena ada sekitar 8 batang pipa putus. Sehingga air tidak bisa lagi dipasuk ke bak penampungan. “Jaringan pipa itu bantuan dari pemerintah tahun 2016 lalu. Kami sudah mendata dan sudah melaporkan juga kerusakan itu. Ada beberapa yang lepas di bagian sambungannya,” jelas Suwabawa.

Sementara, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Buleleng, Ida Bagus Suadnyana mengatakan, sudah memberi pelayanan kepada warga Madan yang kesulitan air bersih akibat sumber air diterjang banjir bandang. Kebutuhan air bersih dipasok melalui dua unit mobil tangki masing-masing 5.000 liter dari BPBD dan PDAM, selama diperlukan oleh warga. “Kalau kurang (pasukan air bersih,red), kami drop lagi sesuai kebutuhannya. Kami juga menempatkan bak penampungan air bersih sementara, jadi warga mengambil air di bak penampungan itu,” katanya.

Lebih lanjut dikatakan, kerusakan yang terjadi akibat bencana banjir bandang tersebut masih dihitung. Pihaknya berusaha menangani kerusakan terutama kerusakan pipa distribusi di tahun 2019. *k19

Komentar