nusabali

Menteri PUPR Apresiasi Kearifan Lokal Segara Kerthi

Usai Bersolek, Jatiluwih Siap Sambut Delegasi WWF

  • www.nusabali.com-menteri-pupr-apresiasi-kearifan-lokal-segara-kerthi

DENPASAR, NusaBali - Menteri PUPR yang juga Ketua Harian Panitia Nasional Penyelenggara World Water Forum (WWF) ke-10,  Basuki Hadimuljono didampingi Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya meninjau persiapan event 'Bali Nice', yakni upacara Segara Kerthi di kawasan Pantai KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Kura Kura Bali, Serangan, Denpasar, Jumat (17/5) siang. Menteri Basuki mengapresiasi upacara Segara Kerthi sebagai kearifan lokal Bali dalam memuliakan air. 

Sejumlah spot yang ditinjau langsung rombongan antara lain lokasi ritual dan pertunjukan budaya dengan pementasan tari, pada rangkaian upacara Segara Kerthi tersebut.  Selain itu juga spot yang akan jadi tempat pelepasan satwa ke alam bebas yang meliputi 1.000 ekor tukik,1.000 ekor burung dan 5 ekor penyu oleh para peserta.

Menteri Basuki dan Pj Gubernur Bali serta sejumlah kepala perangkat daerah terkait juga mendiskusikan tahap akhir persiapan penyambutan delegasi VVIP dengan Tari Pendet yang melibatkan penari remaja dan penyambutan oleh pelajar SMA yang membawa bendera dengan iringan baleganjur di sejumlah titik pada jalur yang dilalui delegasi. 

Menteri PUPR di sela kunjungannya menyebutkan, khusus untuk upacara Segara Kerthi yang rangkaiannya bertajuk ‘Bali Nice’ merupakan hal yang sangat jarang disaksikan oleh para delegasi yang hadir. “Dan ini bukan hanya show bagi orang luar, tapi sebuah upacara sesungguhnya bagaimana kita mensucikan air, sesuai dengan local wisdom di Bali,” ujar Basuki. Basuki juga memastikan kesiapan seluruh penyelenggara dan segala aspek pendukung untuk menggelar event ‘Bali Nice’ sudah siap dan ia optimis acara tersebut akan berjalan lancar. “Semuanya sudah siap, Bapak Pj (Pj Gubernur Bali, Red) juga sudah siap, semoga semuanya berjalan dengan lancar besok sore (sore ini),” imbuhnya lagi.

Event 'Bali Nice' dengan salah satu kegiatannya adalah upacara Segara Kerthi di kawasan Pantai KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Kura Kura Bali, bertepatan perayaan Tumpek Uye, Sabtu (18/5) hari ini. WWF ke-10 tahun 2024 mengusung tema ‘Water Shared Prosperity’ atau Air untuk Kemakmuran Bersama.

Sementara Daya Tarik Wisata (DTW) di Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Tabanan juga sudah siap menyambut delegasi WWF. Sejumlah persiapan khas Bali dan pertanian telah meramaikan sisi jalan dan areal persawahan. 

Pantauan Jumat kemarin sejumlah piranti telah terpasang. Mulai dari penjor, lelakut, sunari, pindekan, hingga dekor. Selain itu banner bertuliskan WWF sudah pula terpasang di sepanjang jalan kawasan DTW Jatiluwih. 

Suasana semarak di sepanjang jalan DTW Jatiluwih, Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Tabanan, Jumat (17/5). –DESAK SUMBERWATI

Manager DTW Jatiluwih, Ketut Purna mengatakan target persiapan pemasangan sejumlah piranti WWF sudah dilakukan, Jumat kemarin. Persiapan pun sudah mulai dilaksanakan 14 Mei lalu. "Penjor itu kita pasang sampai ratusan sedangkan yang lainnya kami pasang maksimal 6 buah. Total anggaran yang kami siapkan dalam penyambutan delegasi mencapai Rp 250 juta," jelasnya. 

Menurutnya piranti yang dipasang tersebut bekerjasama dengan desa ada di Jatiluwih. Artinya pihak manajemen yang memberikan sponsor kepada adat. "Jadi seluruhnya kita libatkan dalam penyambutan delegasi WWF ini," imbuhnya. Sejauh ini jelas dia dari pemberitahuan secara resmi delegasi WWF berbagai negara bakal mengunjungi Jatiluwih mulai dari tanggal 20-25 Mei. Sementara untuk kunjungan kepala negara diprediksi tanggal 24-25 Mei. "Nah per hari yang berkunjung informasinya 100 orang," jelasnya. 

Sementara untuk sarana penunjang seperti parkir sudah disiapkan tiga tempat termasuk tempat parkir cadangan. Tiga tempat parkir ini adalah parkir baru berdekatan dengan Setra Desa Adat Jatiluwih, di parkiran resto Jatiluwih, dan di areal parkir Pura Pucak Petali. Dalam penyambutan nanti para delegasi akan disuguhkan sejumlah atraksi pertanian dan kesenian Tabanan, seperti Tari Rejang Kesari dengan jumlah penari 50 orang dan tarian nebuk lesung yang dibawakan oleh para lansia. "Kami juga bakal suguhkan kuliner khas Desa Jatiluwih teh beras merah," tandas Purna. 7 a, des

Komentar