Tag: Orgil
Beberapa jam setelah ngamuk dengan senjata golok hingga menewaskan pamannya, penderita gangguan jiwa atau orang gila (orgil) asal Desa Bunutan, Kecamatan Abang, Karangasem, I Nyoman Cenik, 42, dibawa polisi ke RSJ Bangli, Selasa (28/2) malam
Luka sayatan pada perut korban sepanjang 12 centimeter dengan kedalaman 1 centimeter sehingga mendapat 6 jaritan.
Sering membawa senjata tajam hingga bikin warga ketakutan, penderita gangguan jiwa alias orgil asal Banjar Dangin Sema, Desa Buana Giri, Kecamatan Bebandem, Karangasem, I Ketut Sudiasa, 52, diamankan polisi, Senin (2/1) pagi.
Sopir dan pegawai Dinsos dibekap rasa takut saat kirim orgil ke RSJ Pemprov Bali menggunakan Carry DK 44 G dan Carry DK 290 G karena tanpa jeruji besi.
Khidmatnya peringatan HUT ke-66 Pol PP dan HUT ke-54 Linmas Provinsi Bali yang dipusatkan di Stadion Pecangakan, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan/Kabupaten Jembrana menjadi kacau balau, Selasa (19/4).
Setelah dipasung keluarganya selama 42 tahun, seorang penderita gangguan jiwa alias orang gila (orgil) yang tinggal di Banjar Pangitebel, Desa Antiga Kelod, Kecamatan Manggis, Karangasem, I Nyoman Bagia, 66, akhirnya dilepas dari pemasungan, Rabu (13/1).
Berakhir sudah pelarian Brigadir I Nyoman Suarsa SH, 36, penderita gangguan jiwa alias orang gila (orgil) pembunuh kakak ipar dan keponakan, yang kabur dari perawatan di RSJ Bangli sejak Senin (4/1) pagi.
Penderita gangguan jiwa alias orang gila (orgil) yang sempat membunuh kakak ipar dan keponakannya, Brigadir I Nyoman Suarsa, 36, kabur dari perawatan RSJ Bangli, Senin (4/1).
Warga seputaran Banjar Pasar, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, resah atas kehadiran orang gila (orgil) yang tinggal di areal tanaman buyuk atau nipah di kawasan pesisir banjar setempat.
Event Terkini
Topik Pilihan
Cegah DBD, Fogging Terus Digencarkan
-
-
-
Badung 25 Apr 2024 Dua Warga Tanzania Dideportasi dari Bali
-
-
-
-
-
-
Berita Foto
Penjual Opak-Opak Keliling
Naluriku Menari
Pembersihan Kawasan Wisata Gunung Bromo
Nusa Ning Nusa
Yang Paling Disuka
MENJELANG pensiun Made Suardana sudah memantapkan niat menjadi pemangku. Saudara dan kerabatnya satu dadia penuh suka cita menyambut hasrat itu. “Alasan kami, De, karena kamu guru agama Hindu, cocoklah kalau kamu setelah pensiun jadi pemangku, memimpin saudara-saudara kita dalam hal ketakwaan pada Hyang Widhi.”