Penjual Opak-Opak Keliling
Opak-opak yakni kerupuk yang dibuat dari tepung singkong, termasuk salah satu jenis camilan ‘lama’ yang jarang ditemui di Kota Denpasar. Namun demikian bukan berarti tidak ada. Ni Made Simpen,60, adalah salah seorang warga menjual opak-opak.
“Tiyang berjualan keliling, namun lebih sering di sini,” kata Ni Made Simpen,Jumat(26/4).
Ditemui di Jalan Veteran, tidak jauh dari Patung Catur Muka, Denpasar, Simpen menuturkan sudah lama berjualan opak-opak.
“Saya tidak ada kerja lain lagi. Atau kadang membuat jejaitan ceper (bahan upacara dari janur),” terangnya.
Namun lebih sering dia berjualan opak keliling. Walau sudah termasuk manula, namun Simpen, tetap melakoninya.
“Untuk membantu kurenan (suami),” ungkapnya. I Nyoman Sudira, suaminya kata Simpen berjualan kopi keliling. “Pakai sepeda di Peken Badung,” ujar Simpen.
Kalau satu keranjang opak-opak itu habis terjual, Simpen dapat Rp200.000. Dari jumlah tersebut dia memperoleh untung Rp50.000.
“Astungkara, lebih sering habis, dibanding tidak habis,” ungkapnya.
Simpen mulai berjualan pukul 15.00 wita sampai pukul 21.00 wita. “Kalau tak habis, pulang besoknya lagi. Karena sudah pekerjaan sehari-hari,” ujarnya.
Satu bungkus berisi 2 keping, dia jual Rp4.000. Sedang untuk 3 bungkus, dia jual Rp10.000. k17
Komentar