nusabali

Padukan Tradisi dan Musik FYP, Antar Echa Laksmi dari Kampung ke Panggung Global

  • www.nusabali.com-padukan-tradisi-dan-musik-fyp-antar-echa-laksmi-dari-kampung-ke-panggung-global

MANGUPURA, NusaBali.com - Ni Putu Eka Laksmi Dewi, 30, atau lebih populer dengan sapaan Echa Laksmi adalah konten kreator yang sedang naik daun. Hal ini berkat keunikan kontennya yang memadukan tari tradisi dengan musik-musik viral TikTok.

Ya, tari tradisi dan musik modern yang For You Page (FYP) di media sosial (medsos) memang terlihat tidak ada titik temunya. Namun, perempuan kelahiran Desa Pererenan, Kecamatan Mengwi, Badung ini melihat celah di antara keduanya.

Konten unik dengan memodifikasi dance/musik TikTok yang FYP menggunakan gerakan tari tradisional berhasil menyulap Echa menjadi bintang. Kini, ia sudah memiliki 1,2 juta pengikut di TikTok, 116 ribu pengikut di Instagram, dan 509 ribu pelanggan di YouTube.

Tidak jarang, konten tari ini juga digarap bersama sang suaminya yang punya nama beken Dewa Memet. Setelah menikah, ia menetap bersama suami dan putrinya di Lingkungan Kaja Kauh, Kelurahan Abianbase, Gianyar.

"Konten seperti ini saya rintis di tahun 2020 saat pandemi karena saat itu tidak ada kerjaan. Saya harus bikin konten yang berbeda dari yang lain supaya bisa menarik perhatian follower," ungkap Echa belum lama ini.

Sebelum membuat konten bergenre tarian tradisi, Echa sendiri adalah jebolan Prodi Seni Tari, Fakultas Seni Pertunjukan, ISI Denpasar. Selain itu, alumni SMAN 2 Mengwi ini juga berangkat dari keluarga yang memiliki darah seni.

Kata istri Dewa Memet ini, berkat konten-konten FYP-nya, ia bersama suami sempat diundang ke beberapa acara televisi lokal dan nasional. Keduanya sempat menjadi bintang tamu di acara Brownis TRANS TV.

"Karena ada konten saya menari bersama anak-anak FYP dan dilihat orang Thailand, saya juga diajak kerja sama membuat koreografi untuk iklan di sana," imbuh Echa.

Echa tidak gengsi menyebut dirinya berasal dari kampung. Namun, sebagai 'orang kampung' dan penari tradisi, kata Echa, sangat penting melek teknologi. Di mana, teknologi media sosial kini disebut menjadi panggung untuk menari dengan penonton dari seluruh penjuru dunia.

Bagi Echa, menari tari Bali di media sosial berkontribusi untuk mengenalkan kekayaan seni tari Pulau Dewata ke mata masyarakat global.

Di samping itu, Echa juga tidak memungkiri, tenarnya dia dari proses merintis konten ini telah mengubah hidupnya, terutama dari segi finansial. Kini, ia sudah memiliki rumah sendiri bersama suami setelah sempat 'menumpang' di rumah orangtua. *rat

Komentar