Kontra Kroasia di Perebutan Posisi 3, Maroko Diprediksi Berjaya

Kedua tim bertemu untuk memperebutkan posisi ketiga setelah sama-sama kalah di semifinal Piala Dunia 2022. Kroasia kalah 0-3 dari Argentina, sedangkan Maroko dihajar Prancis 0-2. Keberhasilan Kroasia mencapai babak semifinal Piala Dunia 2022 bisa dibilang tak terlalu mengejutkan. Sebab, tim asuhan Zlatko Dalic datang ke Piala Dunia 2022 dengan status runner-up Piala Dunia 2018.

Meski begitu, Kroasia kerap dipandang sebagai tim kuda hitam. Vatreni –julukan Kroasia– berhasil menyingkirkan beberapa tim kuat untuk lolos ke semifinal Piala Dunia 2022 seperti Belgia (fase grup) dan Brasil (perempatfinal). Kroasia memang tidak dapat dianggap remeh. Gelandang sekaligus kapten Kroasia, Luka Modric, masih mampu menunjukkan kinerja yang sangat baik meski sudah berusia 37 tahun.

Dilansir okezone.com, Kroasia juga memiliki kiper yang memiliki kemampuan memukau, Dominik Livakovic. Kiper 27 tahun itu menjadi kunci keberhasilan Kroasia mengalahkan Brasil melalui drama adu penalti, sehingga kabarnya kini masuk radar Bayern Munich. Di sisi lain, Maroko merupakan tim dengan pencapaian yang paling mengejutkan di Piala Dunia 2022. Berstatus sebagai tim non-unggulan, Singa Atlas –julukan Maroko– justru mampu memberikan kejutan dengan mengalahkan beberapa tim besar.

Di babak penyisihan Grup F, Maroko secara mengejutkan lolos ke 16 besar Piala Dunia 2022 sebagai juara grup. Hal itu diraih setelah Maroko menahan Kroasia dan juga mengalahkan Belgia (2-0) serta Kanada (2-1). Kemudian di babak 16 besar, Maroko kembali tampil luar biasa dengan menahan Spanyol hingga babak tambahan waktu. Maroko pada akhirnya lolos ke perempatfinal setelah mengalahkan Spanyol 3-0 via adu penalti.

Tak sampai di situ, Maroko juga mengalahkan Portugal 1-0 di perempatfinal. Sayangnya, langkah tim asuhan Walid Regragui itu terhenti di semifinal usai ditaklukan juara bertahan, Prancis 0-2. Meski begitu, Maroko berhasil mencatatkan sejarah dengan menjadi tim asal Afrika pertama yang lolos ke semifinal Piala Dunia. Tentu saja Maroko bisa mencatat sejarah yang lebih baik jika finish di posisi tiga Piala Dunia 2022. Merujuk kepada performa keseluruhan, Maroko condong lebih diunggulkan untuk memenangkan laga.

Perebutan 'juara 3' atau finis terbaik ketiga di Piala Dunia rupanya punya sejarah. Pertama kali FIFA memberlakukan format itu pada Piala Dunia 1954 alias 24 tahun sejak Piala Dunia pertama kali dimulai. Ketika itu, pemenangnya adalah Austria yang kalahkan Uruguay 3-1. Ketika pertama kali diberlakukan, rupanya laga perebutan 'juara 3' ini mengundang kritik.

Dilansir detik.com, banyak pengamat sepakbola ketika itu merasa perebutan juara 3 hanya sekadar laga hiburan dan terlalu memaksakan mental pemain yang sudah kalah di semifinal. Meski begitu, FIFA tetap 'serius' dan memberikan medali perunggu. Berjalannya waktu, rupanya perebutan 'juara 3' tetap diminati dan berlangsung seru. Malah, banyak gol-gol yang tercipta.

Lima edisi terakhir saja, total gol yang tercipta di perebutan 'juara 3' Piala Dunia tercatat sebanyak 19 gol. Bandingkan dengan laga finalnya, cuma 12 gol. Korea Selatan, satu-satunya tim Asia yang pernah berlaga di perebutan juara 3 pada Piala Dunia 2002 tapi kalah 2-3 dari Turki. Berjalannya waktu juga, perebutan 'juara 3' Piala Dunia dihargai hak siar yang tinggi. Pun para pemenangnya, juga bakal dapat hadiah uang cukup besar.

Pemenang 'juara 3' di Piala Dunia 2022 ini akan dapat 22 juta Euro atau setara Rp 365 miliar, yang kalah dapat 20 juta Euro atau setara Rp 332 miliar. FIFA pun akan terus memberlakukan juara 3 di Piala Dunia yang akan datang. Daftar pemenang 'juara 3' Piala Dunia: Jerman (tiga kali namun salah satunya masih Jerman Barat), Prancis (dua kali), Polandia (dua kali), Austria, Chile, Portugal, Brasil, Italia, Swedia, Kroasia, Turki, Belanda, dan Belgia. 7

Kroasia (4-3-3): Dominik Livakovic; Josip Juranovic, Dejan Lovren, Josko Gvardiol, Born Sosa; Luka Modric, Marcelo Brozovic, Mateo Kovacic; Nikola Vlasic, Andrej Kramaric, Ivan Perisic. Pelatih: Zlatko Dalic.

Maroko (5-4-1): Yassine Bounou; Achraf Hakimi, Jawad El Yamiq, Nayef Aguerd, Selim Amallah, Noussair Mazraoui; Hakim Ziyech, Azzedine Ounahi, Sofyan Amrabat, Sofiane Boufal; Youssef En-Nesyri. Pelatih: Walid Regragui.