nusabali

Inilah ‘Cepaka Gadang’, Ogoh-Ogoh Terbaik I Denpasar Selatan dari Banjar Sasih Panjer

  • www.nusabali.com-inilah-cepaka-gadang-ogoh-ogoh-terbaik-i-denpasar-selatan-dari-banjar-sasih-panjer

DENPASAR, NusaBali.com - Ogoh-ogoh ‘Cepaka Gadang’ karya ST Dharma Subhiksa, Banjar Sasih, Panjer berhasil meraih juara 1 dalam lomba ogoh-ogoh se-Kecamatan Denpasar Selatan tahun 2024.

Ogoh-ogoh ini menceritakan kisah Dewi Cepaka Gadang yang merupakan simbol kekuatan dan keberanian wanita Bali. Dengan nilai 279, ogoh-ogoh ini berhasil mengungguli pesaing-pesaingnya yang juga menampilkan karya-karya luar biasa.

Frengky, arsitek ogoh-ogoh ‘Cepaka Gadang’, mengungkapkan rasa bangganya atas prestasi yang diraih. Ia mengatakan bahwa proses pembuatan ogoh-ogoh ini penuh dengan suka duka, namun berkat kerjasama tim yang solid, ogoh-ogoh ini dapat diselesaikan tepat waktu.

"Ogoh-ogoh ini memiliki 7 tokoh karakter, dengan tokoh utama Dewi Cepaka Gadang dan 6 figuran antek-antek," jelas Frengky.

Bagian yang bergerak pada ogoh-ogoh ini adalah kepala babi, anjing, dan kerbau. Untuk bagian bongkar pasang terdapat pada tokoh Garuda Mas dan badan Dewi.

"Bagian terumit dari ogoh-ogoh ini adalah konstruksi dan pembuatan anatomi Dewi, karena membuat anatomi wanita lebih sulit daripada anatomi raksasa atau laki-laki," ungkap Frengky.

Ia menambahkan bahwa ogoh-ogoh ini dibuat secara penuh dari rotan tanpa menggunakan bambu sisit atau guungan siap. Hal ini merupakan salah satu keunikan dari ogoh-ogoh ‘Cepaka Gadang’.

Frengky berharap agar tradisi ogoh-ogoh terus dilestarikan sebagai wadah bagi anak-anak muda untuk menuangkan ide kreatif mereka.

"Semoga tahun Caka 1946 selalu membawa keberkahan," harapnya.

Dalam pembuatan ogoh-ogoh ini, ST. Dharma Subhiksa Banjar Sasih melibatkan sumber daya manusia lokal dari Banjar Sasih. Hal ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat setempat dan melestarikan tradisi ogoh-ogoh.

"Kami ingin agar tradisi ogoh-ogoh ini tetap hidup dan berkembang di Banjar Sasih," ujar Frengky.

Frengky berharap agar tradisi ogoh-ogoh terus dilestarikan dan tidak terlupakan.

"Ogoh-ogoh merupakan salah satu bentuk seni budaya Bali yang unik dan menarik," katanya.

Ia juga berharap agar pemerintah memberikan perhatian lebih kepada tradisi ogoh-ogoh.

"Pemerintah dapat membantu dalam hal pendanaan dan pembinaan para seniman ogoh-ogoh," harapnya.

Prestasi Banjar Sasih

Sebelumnya, Banjar Sasih pernah masuk nominasi pada masa-masa sebelumnya dengan judul ‘Duraka Duraki’. Mereka telah meraih prestasi sekitar 4 kali dalam lomba ogoh-ogoh.

"Prestasi ini merupakan hasil kerja keras seluruh anggota ST. Dharma Subhiksa Banjar Sasih Panjer," kata Frengky.

Ia juga berpesan kepada para pemuda di Bali agar terus berkarya dan berkreasi dalam tradisi ogoh-ogoh.

"Ogoh-ogoh merupakan salah satu bentuk seni budaya Bali yang harus dilestarikan," pungkasnya.

Kini ogoh-ogoh Cepaka Gadang menantikan keputusan juri Kasanga Festival 2024 yang menilainya bersama 11 ogoh-ogoh terbaik dari empat kecamatan se-Denpasar pasca mengikuti parade Jumat (1/3/2024) petang.  *m03

Komentar