nusabali

Mengubah Limbah Menjadi Energi: Inovasi Terbaru Pertamina untuk Desa Adat Kedonganan

  • www.nusabali.com-mengubah-limbah-menjadi-energi-inovasi-terbaru-pertamina-untuk-desa-adat-kedonganan

MANGUPURA, NusaBali.com - Pertamina berkolaborasi dengan masyarakat Desa Adat Kedonganan, Kabupaten Badung, menciptakan sistem pengelolaan sampah yang lebih efisien dengan memanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Program ini, yang merupakan bagian dari Desa Energi Berdikari (DEB), merupakan wujud komitmen perusahaan dalam mendukung transisi menuju Energi Terbarukan yang merata hingga ke pedesaan, dengan memanfaatkan sumber daya energi lokal.

Dicky Abdul Hakim, Operation Head DPPU Ngurah Rai, menjelaskan bahwa energi terbarukan ini juga akan mendukung kebutuhan listrik operasional Tempat Pengelolaan Sampah Reduce-Reuse-Recycle Kedonganan Ngardi Resik (TPS3R KNR). 

"Dengan kondisi lahan yang luas dan berada di kawasan dekat pantai, kami melihat bahwa masyarakat dapat memanfaatkan energi terbarukan tenaga surya dalam mendukung aktivitas TPS3R KNR. Kami berharap, dengan adanya energi terbarukan ini, masyarakat juga dapat merasakan manfaat langsung, sehingga transisi energi terbarukan dapat dengan cepat kita capai," ucap Dicky.

Salah satu inovasi yang patut dicatat adalah penggunaan barcode dalam penilaian pemilahan sampah organik dan anorganik di TPS3R KNR. 

Sampah organik diubah menjadi briket bioarang dan kompos trichoderma, sementara sampah anorganik dipres untuk dijual kepada pihak ketiga. 

Inovasi ini mendapat apresiasi dari Dewan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

PLTS ini, dengan kapasitas 6,54 Watt Peak (Wp) dan 10 Watt Hour (Wh) per tahunnya, tidak hanya mengurangi emisi hingga 8.502 kgCO2eq, tetapi juga menghemat biaya listrik hingga Rp15 juta per tahun. Langkah ini merupakan bagian dari upaya akselerasi transisi Energi Terbarukan dengan memaksimalkan sumber daya energi lokal.

Supardi Asmorobangun, warga Desa Kedonganan, mengungkapkan, "Energi terbarukan ini telah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat Desa Kedonganan, salah satunya dalam produktivitas pengelolaan sampah di TPS3R. Selain itu, manfaat tersebut dirasakan dalam mendukung roda perekonomian kami untuk lebih maju lagi."

Sejak tahun 2019, program Desa Energi Berdikari telah berhasil menghasilkan energi dari berbagai sumber, mengurangi emisi karbon sebesar 565.928 ton Co2eq per tahun, dan memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat setempat. Program ini juga memberikan pelatihan dan edukasi terkait pemanfaatan dan perawatan fasilitas energi terbarukan, membantu masyarakat untuk mengembangkan potensi ekonominya.

Area Manager Comm, Rel & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi, menegaskan bahwa program DEB Pertamina sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) poin #7 (Energi Bersih dan Terjangkau), poin #8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), serta poin #13 (Penanganan Perubahan Iklim). 

"Selain itu, melalui program ini, Pertamina juga turut mendukung target Pemerintah dalam mencapai Net Zero Emission di tahun 2060," tutup Ahad.


Komentar