Tes Kualitas Haemoglobin hingga Sperma

Sahnya perkawinan melalui  upacara ini wajib melibatkan pihak desa adat. Karena itu pihaknya mengajak masyarakat adat di Bali untuk turut serta mencegah kasus stunting dengan mewajibkan pemeriksaan kesehatan sebelum melakukan upacara perkawinan. 

"Generasi penerus kita lahir dari pengantin. Kami memperkuat komitmen bersama Majelis Desa Adat untuk pelaksanaan penurunan stunting terutama penjaringan calon pengantin agama Hindu. Kami harapkan nanti calon pengantin sudah melaporkan 90 hari sebelum menikah sehingga bisa kita periksa kesehatannya," ujarnya. 

Dia menjelaskan intervensi terkait kasus stunting, seperti kadar Haemoglobin (Hb) yang rendah dari calon ibu atau kualitas sperma yang kurang baik dari calon ayah tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Oleh karena itu pemeriksaan kesehatan sebaiknya dilakukan setidaknya tiga bulan sebelum melakukan perkawinan. 

"Jadi tidak bisa sekarang diintervensi besok sehat," ucap Sukardiasih.  Menurutnya, calon pengantin tidak perlu khawatir terkait biaya pemeriksaan, karena biaya pemeriksaan kesehatan pranikah terkait stunting sangat terjangkau. Beberapa kabupaten/kota di Bali bahkan telah memiliki program menggratiskan biaya pemeriksaan kesehatan calon pengantin ini.  

Untuk diketahui, Provinsi Bali merupakan provinsi dengan angka stunting terendah di Indonesia berdasarkan Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan tahun 2022. Angka stunting tahun 2022 Bali berada pada angka 8 persen dengan target turun menjadi 7 persen pada tahun 2023 dan menjadi 6,1 persen pada 2024. 

Meski terendah Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra beberapa waktu lalu mengingatkan target penurunan tersebut seharusnya bisa dilampaui, mengingat Bali memiliki sumber daya ekonomi dan fasilitas kesehatan yang sangat baik.7cr78