nusabali

Kram, Pendaki Gunung Agung Dievakuasi

  • www.nusabali.com-kram-pendaki-gunung-agung-dievakuasi

AMLAPURA, NusaBali
Seorang siswa Kelas XII SMKN 5 Denpasar, I Wayan Sumiartha, 17, dievakuasi tim gabungan dari lereng Gunung Agung di Karangasem, Jumat (2/7) siang.

Masalahnya, siswa berusia 17 tahun ini mengalami kram di kedua kakinya setelah ngeri melihat jurang dan takut ketinggian, sehingga tidak mampu melanjutkan pendakian Gunung Agung.

Wayan Sumiartha dievakuasi dari lereng Gunung Agung pada ketinggian 2.500 meter di atas permukaan lain (Dpl), setelah minta bantuan petugas Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem untuk balik, karena mengalami kram. Petugas gabungan yang mengevakuasi Sumiartha dipimpin oleh Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem I Gusti Ngurah Eka.

Ikut dalam tim gabungan dalam evakuasi pendaki yang kram ini adalah pemandu wisata pendakian Gunung Agung dan petugas BPBD Karangasem. Korban Sumiartha dievakuasi turun gunung melalui Banjar Sogra, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Karangasem.

Korban Sumiartha menuturkan, sebenarnya dia takut ketinggian. Tetapi, dia coba mendaki Gunung Agung karena dibujuk empat rekannya: Putu Yoi Lestari, 19 (dari Banjar Tengah, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem), I Gede Bayu Arya Pardede, 20 (dari Banjar Telutug, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem), Anik Pratiwi, 18 (dari Denpasar), dan I Nyoman Yoga Aditya, 18 (dari Denpasar).

Mereka berlima mendaki Gunung Agung, dengan terlebih dulu mereka kumpul di rumah Gede Bayu Arya Pardede di Deesa Sibetan, Kamis (1/7) malam pukul 22.00 Wita. Selanjutnya, mereka mendaki melalui Pura Pasar Agung, Banjar Sogra, Desa Sebudi, Jumat (2/7) dinihari pukul 01.15 Wita.

Mendaki di tengah malam, korban Sumiartha tidak melihat adanya jurang dan ketinggian. Setelah cuaca mulai terang, Jumat pagi pukul 06.30 Wita, terlihat jelas antara jurang dan puncak Gunung Agung. Saat itu, korban Sumiartha mengaku mulai ketakutan untuk melanjutkan mendaki ke puncak, sehingga pilih berhenti di ketinggian 2.500 meter Dpl.

Sedangkan empat rekannya meneruskan pendakian dengan diantar pemandu wisata Gunung Agung, I Nyoman Santep. Selama menunggu rekan-rekannya kembali, Sumiartha malah mengalami kram di kedua kakinya karena kedinginan. Dia pun mengontak rekannya, Sruti Wiguna, untuk meminta bantuan kepada Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem.

Sampai akhirnya tim gabungan yang dipimpin I Gusti Ngurah Eka datang menjemput Sumiartha. Jumat siang pukul 13.00 Wita. Korban Sumiartha kemudian dievakuasi dengan cara dituntun dan berjalan pelan-pelan, hingga tiba di jaba Pura Pasar Agung, Jumat sore pukul 17.00 Wita.

Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem, I Gusti Ngurah Eka, mengatakan sebenarnya masih berlaku larangan mendaki dalam radius 2 kilometer dari puncak kawah Gunung Agung, sejak tahun 2018 lalu. Pasalnya, Gunung Agung berstatus level 2 atau waspada. Namun, korban Sumiartha dan empat rekannya tetap mendaki. *k16

Komentar