Liga Prancis Dihentikan, PSG Mengungsi di Liga Champions
PARIS, NusaBali
Paris Saint-Germain (PSG) berencana mengungsi ke negara lain untuk menggelar laga kandang Liga Champions.
Hal itu menyusul keputusan Perdana Menteri Prancis Edouard Philippe, pada Selasa waktu setempat atau Rabu (29/4) dinihari WIta, yang melarang seluruh ajang olahraga hingga 1 September, sebagai pencegahan memburuknya pandemi Covid-19.
Keputusan tersebut juga membawa dampak, kompetisi Ligue 1 dan Ligue 2 otomatis terhenti alias tidak akan berlanjut. Padahal sebelumnya, Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) berharap dapat melanjutkan kompetisi domestik pada 17 Juni dan menyelesaikannya pada 25 Juli.
Sementara Liga Prancis diharapkan mengumumkan bagaimana nasib musim 2019/20 pada Mei nanti, meski UEFA berencana melanjutkan Liga Champions dan Liga Europa.
"Kami menghargai kebijakan pemerintah Prancis. Tapi kami berencana tetap berkompetisi di Liga Champions sesuai kesepakatan UEFA, di mana pun dan kapanpun kami bertanding," kata Presiden PSG Nasser Al-Khelaifi, beberapa jam usai pengumuman pemerintah Prancis.
"Jika tak memungkinkan bertanding di Prancis, kami akan bermain di luar negeri, mencari tempat paling aman dan terbaik bagi para pemain serta staf kami," ujar Al-Khelaifi.
PSG sejauh ini mencapai perempat final Liga Champions dengan mengalahkan Borussia Dortmund 3-2 secara agregat. Namun sejumlah laga 16 besar bahkan belum dilangsungkan sebelum pandemi memaksa kompetisi ditangguhkan.
Sementara itu, sepakbola di Prancis yang sudah dihentikan sejak 13 Maret, kini menjadi terhenti sama sekali. Namun masih belum diketahui apakah Liga Profesional Prancis (LFP) akan menyelesaikan musim ini tanpa promosi atau relegasi dan tanpa juara.
Sejauh ini, juara bertahan Paris Saint-Germain memuncaki Ligue 1 terpaut 12 poin dari posisi kedua Marseille. Sedangkan, Toulouse berada di dasar klasemen dengan terpaut 17 poin dari zona aman.
Namun Prancis memutuskan, seluruh kompetisi olahraga musim ini termasuk sepakbola tidak akan dilanjutkan. Sedangkan liga-liga Eropa memiliki waktu sampai 25 Mei untuk memberitahu UEFA apakah akan melanjutkan atau menutup musim ini. *
Keputusan tersebut juga membawa dampak, kompetisi Ligue 1 dan Ligue 2 otomatis terhenti alias tidak akan berlanjut. Padahal sebelumnya, Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) berharap dapat melanjutkan kompetisi domestik pada 17 Juni dan menyelesaikannya pada 25 Juli.
Sementara Liga Prancis diharapkan mengumumkan bagaimana nasib musim 2019/20 pada Mei nanti, meski UEFA berencana melanjutkan Liga Champions dan Liga Europa.
"Kami menghargai kebijakan pemerintah Prancis. Tapi kami berencana tetap berkompetisi di Liga Champions sesuai kesepakatan UEFA, di mana pun dan kapanpun kami bertanding," kata Presiden PSG Nasser Al-Khelaifi, beberapa jam usai pengumuman pemerintah Prancis.
"Jika tak memungkinkan bertanding di Prancis, kami akan bermain di luar negeri, mencari tempat paling aman dan terbaik bagi para pemain serta staf kami," ujar Al-Khelaifi.
PSG sejauh ini mencapai perempat final Liga Champions dengan mengalahkan Borussia Dortmund 3-2 secara agregat. Namun sejumlah laga 16 besar bahkan belum dilangsungkan sebelum pandemi memaksa kompetisi ditangguhkan.
Sementara itu, sepakbola di Prancis yang sudah dihentikan sejak 13 Maret, kini menjadi terhenti sama sekali. Namun masih belum diketahui apakah Liga Profesional Prancis (LFP) akan menyelesaikan musim ini tanpa promosi atau relegasi dan tanpa juara.
Sejauh ini, juara bertahan Paris Saint-Germain memuncaki Ligue 1 terpaut 12 poin dari posisi kedua Marseille. Sedangkan, Toulouse berada di dasar klasemen dengan terpaut 17 poin dari zona aman.
Namun Prancis memutuskan, seluruh kompetisi olahraga musim ini termasuk sepakbola tidak akan dilanjutkan. Sedangkan liga-liga Eropa memiliki waktu sampai 25 Mei untuk memberitahu UEFA apakah akan melanjutkan atau menutup musim ini. *
Komentar