nusabali

Bentuk Solidaritas China-Indonesia

Pameran 'Di Bawah Langit Kita Bersaudara'

  • www.nusabali.com-bentuk-solidaritas-china-indonesia

DENPASAR, NusaBali
Menyongsong 70 tahun hubungan diplomatik China-Indonesia, Konsulat Jenderal China di Denpasar, Bali Art Club, Perhimpunan Persahabatan Indonesia Tiongkok (PPIT) Bali, dan Sudakara Artspace bekerja sama untuk menggelar pameran seni yang dibuka pada Jumat (6/3).

Pameran yang berlangsung di Sudamala Suites & Villas Sanur, Denpasar ini akan berlangsung selama 10 hari hingga 16 Maret 2020 mendatang. Dalam pameran ini, terdapat 22 seniman yang memamerkan karya-karya seni rupanya. Mereka adalah Gou Haodong, Djaja Tjandra Kirana, Wayan Redika, Chusin Setiadikara, Ni Luh Listya Wahyuni, Polenk Rediasa, Made Kaek, I Made Somadita, Made Duatmika, Made Wiradana, Teja Astawa, Ida Bagus Putu Purwa, I Made Romi Sukadana, Pande Alit Wijaya Suta, Handy Saputra, Nyoman Wijaya, Made Gunawan, Nyoman Sujana Kenyem, Loka Suara, Ni Komang Atmi Kristiana Dewi, Nyoman Aryawan, dan Liem Aryawan.

Dalam rentang 70 tahun hubungan diplomatik antara China dan Indonesia, kedua negara telah mencapai banyak hal. “Dalam hal hubungan politik, China dan Indonesia telah mencapai banyak hal tapi masih ada ruang potensi yang besar untuk kerjasama di banyak di bidang lain, misalnya di bidang investasi, baik investasi di bidang infrastruktur, atau di bidang manufaktur,” ujar Konsul Jenderal Tiongkok di Denpasar, Gou Haodong

Selain untuk memperingati hubungan diplomatik antara China dan Indonesia yang telah berlangsung sejak 13 April 1950, pameran ini juga sekaligus untuk menyampaikan simpati dan solidaritas bagi warga Wuhan khususnya dan masyarakat China pada umumnya yang tengah melakukan penanganan serius terhadap wabah virus corona baru atau Covid-19.

Dalam konferensi pers yang berlangsung pada Jumat (6/3), Gou Haodong turut menyampaikan situasi terkini mengenai masyarakat Wuhan dan China pada umumnya terkait dengan wabah virus corona ini. Beberapa di antaranya, yaitu bahwa kondisi warga Wuhan kini berangsur membaik. Adapun 30.000 tenaga medis di luar Wuhan diterjunkan untuk menangani kasus virus corona di kota Wuhan.

Selain itu, dari jumlah kasus sebanyak lebih dari 80.552 warga yang terinfeksi di China hingga 5 Maret 2020, 50.736 di antaranya telah sembuh. “Saat ini kondisi di Wuhan sudah membaik, dari laporan yang kami terima selama seminggu terakhir, kasus kematian setiap hari ada di bawah angka 10,” ujarnya.

Meski demikian, Gou Haodong berpesan untuk tetap waspada dengan memburuknya kondisi negara-negara di luar China. Dengan membaiknya kondisi masyarakat Wuhan dan para tenaga medis China yang kini berpengalaman dalam menangani virus corona, lanjut Gou Haodong, tim medis China dapat dikirimkan sebagai bantuan ke negara-negara lain, seperti pada negara Iran yang sudah dibantu oleh satu tim tenaga medis dari China.

Selain itu, warga asal China yang saat ini masih berada di Indonesia juga telah memperpanjang izin tinggalnya. “Tertanggal 3 Maret sudah ada 1128 warga Tiongkok memperpanjang masa tinggal dan semua prosesnya lancar,” tambah Gou Haodong.

Dalam pameran yang bertajuk ‘Di Bawah Langit Kita Bersaudara’ ini, Gou Haodong juga turut berkontribusi dengan karya kaligrafinya yang berjudul ‘Meskipun Berada di Tempat yang berbeda-beda, Kita Masih Berada di Bawah Langit yang Sama’.

“Ini sebenarnya sebuah kalimat dari puisi kuno. Di berbagai negara ada sungai dan gunung, tapi kita hanya punya satu langit yang sama. Jadi dari karya ini Pak Konjen ingin menyampaikan bahwa ketika wabah kita sudah datang, sudah merebak, seluruh umat manusia, kita harus bersatu dan bekerja sama untuk mengatasi kesulitan ini,” jelasnya dengan bantuan penerjemah. *cr74

Komentar