nusabali

Duta Besar Australia Kagumi Pesona Ubud

  • www.nusabali.com-duta-besar-australia-kagumi-pesona-ubud

GIANYAR, NusaBali
Duta Besar dari Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Pemerintah Australia untuk RI, Penny Williams, menemui Panglingsir Puri Agung Ubud Tjokorda Gde Putra Sukawati alias Cok Putra di puri setempat, Kamis (27/10) sore.

Dalam perbincangan mereka, Penny Williams yang mengaku telah berkali-kali ke Ubud ini, menyatakan kekagumannya pada kawasan Ubud, khususnya Puri Agung Ubud. Kunjungan Penny Wiliams didampingi Konsul Konsulat Jenderal Australia untuk Bali, Amelia Ekkel ini untuk mempererat hubungan diplomatik Pemerintahan Australia – Indonesia, khususnya melalui para tokoh masyarakat Indonesia.

Penny Williams dan Amelia diterima oleh Cok Putra di Gedong Betel, Puri Saren Agung Ubud, rumah tinggal Cok Putra. Cok Putra menyambut hangat kedatangan mereka. Sejam lebih mereka terlibat perbincangan akrab. Sekali-sekali diselingi derai tawa. Penny Wiliams mengaku kedatangannya ke Puri Agung Ubud merupakan bagian dari upaya mempererat kerja sama bidang kebudayaan antara Pemerintah Australia – Indonesia. Duta besar yang telah mengenal Ubud sejak usia 10 tahun ini (tahun 1975, Red), datang ke Puri Agung Ubud juga serangkaian menghadiri undangan pembukaan Ubud Writers and Readers Festival (UWRF), 27-  30 Oktober 2022 di Ancak Saji Puri Agung Ubud, Kamis sore kemarin. “Saya sudah berkali-kali ke Ubud. Umur 10 tahun saya sudah kenal Puri Ubud dan Monkey Forest Ubud, serta beberapa objek wisata di sini,” jelas duta besar perempuan pertama Australia untuk Indonesia ini.

Penny mengakui karena festival UWRF itu, maka ada banyak penulis dari dalam dan luar negeri datang ke Ubud. Ubud menjadi daya tarik para penulis karena ikon pariwisata internasional, seni, dan budayanya. Duta besar yang fasih berbahasa Indonesia, Spanyol, dan Arab ini mengakui pascapandemi Covid-19, turis Australia yang datang ke Indonesia, khususnya ke Bali, belum banyak. Kebanyakan yang melancong ke Indonesia turis kelas menengah ke atas. Turis kelas bawah masih kesulitan anggaran untuk biaya pelancongan akibat pandemi. Selain itu, harga tiket pesawat Indonesia-Australia masih mahal dan jumlah penerbangan pun masih terbatas.

Kepada Penny Williams, Cok Putra mengakui hubungan Indonesia-Australia selama ini berjalan sangat baik. Tak hanya antarpemerintah, hubungan terjalin sangat baik juga antarmasyarakat dua negara ini. Sebagai warga Indonesia, Cok Putra punya pengalaman menjalin hubungan sangat baik dengan masyarakat Australia, sejak dirinya bersekolah jenjang SMP di Sidney, Australia, tahun 1972. “Saya sempat mendalami bahasa Inggris di Australia sama adik saya (Tjokorda Oka Arta Ardhana Sukawati alias Cok Ace, Wagub Bali, Red). Tiga anak kami juga sekolahnya di Australia,” jelas peraih penghargaan Satya Lencana Pembangunan dari Presiden RI Joko Widodo, 17 Agustus 2021 ini.

Pertemuan itu diakhiri dengan penyerahan buku tentang kiprah Museum Puri Lukisan yang dibangun Puri Agung Ubud oleh Cok Putra kepada Penny Wiliams. Sore itu juga, mereka secara bersama-sama menghadiri pembukaan UWRF 2022. Sebelumnya, Minggu (23/10), Panglingsir Puri Agung Ubud Cok Putra menerima silaturahmi dari Menteri Urusan Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi, Dr Taufiq Rabi’ah bersasama rombongan.*lsa

Komentar