nusabali

Sopir Pick Up Trauma dan Merasa Bersalah

  • www.nusabali.com-sopir-pick-up-trauma-dan-merasa-bersalah

Sopir pick up DK 9653 MF disetir I Wayan Suteja, 56, dari Banjar Perangsari Tengah, Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Karangasem, mengaku trauma dan merasa bersalah atas tewasnya pedagang salak, Ni Ketut Roni, 65.

AMLAPURA, NusaBali

Kejadiannya begitu cepat, saat melintasi tanjakan, tiba-tiba porseneling mobil berubah netral, lalu bergerak mundur langsung nyemplung ke jurang.

I Wayan Suteja mengaku ikut bersedih atas tewasnya korban, yang selama ini jadi langganan diantarnya ke Pasar Rakyat Kalanganyar, Banjar Kalanganyar, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem. Kepada NusaBali I Wayan Suteja menuturkan hal itu di serambi rumahnya, Banjar Perangsari Tengah, Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Karangasem, Kamis (5/9).

Hari pertama sesaat setelah kejadian, I Wayan Suteja mengaku sempat shock, tidak bisa diajak bicara secara normal. Atas kejadian nyemplungnya pick up yang mengangkut 6 pedagang salak, serta memuat 12 bakul dan empat keranjang salak, I Wayan Suteja masih trauma.

I Wayan Suteja kemudian menceritakan  dari awal keberangkatannya, hingga musibah menimpa dirinya dan para pedagang salak lanjut usia.

Awalnya dia merasa bersyukur berganti nomor HP, jadi tidak banyak pelanggannya mengetahui. Sehingga penumpangnya tidak banyak yang memesan ikut ke pasar. Biasanya titip pesan mau ikut melalui telepon.

Malam sesaat sebelum kejadian, hanya berjanji untuk mengangkut enam pedagang salak. Dua calon penumpang lainnya katanya dibatalkan berangkat. Sedangkan calon penumpang lainnya berniat ikut, syukurnya nomor HP sopir I Wayan Suteja tidak diketahui.

Saat berangkat dengan enam penumpang semuanya wanita lanjut usia, yang jadi langganan. Ternyata dua penumpang duduk di depan di samping sopir, dan empat penumpang di belakang. Buah salak yang dibawanya semuanya berjejer dengan dinding papan, tidak ditumpuk agar tidak rusak.

Padahal menurut I Wayan Suteja, mengangkut 12 bakul dan 4 keranjang, ditambah tujuh penumpang termasuk sopir, tergolong ringan. Ternyata di luar dugaan, begitu melintasi jembatan tanpa dinding, kemudian menaiki tanjakan, secara tak terduga, perseneling mobil pick up kembali netral sehingga I Wayan Suteja sulit mengendalikan. Mobil bergerak mundur berupaya mengarahkan agar mobil berjalan lurus justru berbelok ke selatan dan nyemplung.

Selama I Wayan Suteja dan dua penumpangnya di depan terjebak dalam suasana gelap, dirinya tidak mengetahui, antara sadar dan tidak. Sebab, dirinya baru mengetahui, setelah dievakuasi diantar ke Puskesmas Selat.

Pick up rakitan tahun 1979, sebenarnya menurut I Wayan Suteja masih layak jalan, dan rutin diservis. Lampu depannya masih terang, hanya lampu belakang yang remang-remang.

"Saya merasa trauma nyetir, apalagi disuruh angkut pedagang ke pasar. Saya merasa bersalah, hingga menyebabkan pedagang yang telah lama jadi langganan, meninggal," ucapnya yang mengaku masih merasakan sakit di bahu kanan.

I Wayan Suteja mengaku, sebelum jadi sopir, awalnya jadi kernet tahun  1975-1980 trayek Desa Duda (Kecamatan Selat), menuju Klungkung. Selanjutnya jadi sopir mulai tahun 1980,.

Disinggung, apa sempat melayat ke rumah duka, atas tewasnya pedagang Ni Ketut Roni. "Saya belum sempat ke sana, badan masih terasa sakit, Tetapi adik dan kakak saya sudah ke sana. Walau saya merasa bersalah, tetapi keluarga korban memakluminya," tambah ayah dua anak dan dua cucu.

Kasus pick nyemplung ke jurang sedalam 6 meter, di Banjar Perangsari Tengah, Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Karangasem, Rabu (4/9) pukul 02.00 Wita.Tercatat lima pedagang salak yang selamat: Ni Nengah Mandia, 65, dari Banjar Perangsari Tengah, Ni Wayan Garis, 60 dari Banjar Perangsari Tengah, Ni Ketut Sumiastri, 50 dari Banjar Perangsari Kelod, Ni Wayan Sari, 50, dari Banjar Perangsari Tengah, dan Ni Wayan Sari Nuka, 60, dari Banjar Perangsari Tengah.

Tiga korban luka berat Ni Wayan Garis sempat diantar ke Puskesmas Selat selanjutnya dirujuk ke RSUP Sanglah. Sedangkan Ni Nengah Mandia, dan Ni Ketut Sumiastri dirawat ke RS BaliMed Amlapura.

Kapolsek Selat AKP I Gede Sunjaya Wirya mengatakan, terkait kasus pick up nyemplung ke jurang, belum memanggil sopir dan saksi-saksi. "Saya belum panggil sopir pick up itu, karena yang bersangkutan masih sakit. Hanya melakukan penyelidikan, dan pick up masih di TKP belum dievakuasi," kata Polsek AKP I Gede Sunjaya Wirya. *k16

Komentar