nusabali

Bayinya Langsung Dibunuh Usai Lahir di Kamar Mandi

Hamil di Luar Nikah, Semula Dikira Menderita Penyakit Tumor Perut

  • www.nusabali.com-bayinya-langsung-dibunuh-usai-lahir-di-kamar-mandi

Ibunda si bayi, Luh Gek Widiani, sempat mau diajak keluarganya ke rumah sakit karena dikira perutnya membesar akibat tumor. Namun, pelaku menolak dan pilih sembunyi di kamar mandi untuk melahirkan bayinya

GIANYAR, NusaBali
Seorang perempuan muda asal Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Buleleng, Luh Gek Widiani, 21, diduga nekat membunuh bayi hasil hubungan gelapnya yang baru dilahirkan. Jasad bayi yang berjenis kela-min laki-laki itu dibuang dalam ember di kamar mandi rumah kosnya kawasan Banjar Bedil, Desa/Kecamatan Sukawati, Gianyar.

Kematian tragis bayi dengan berat 3 kilogram yang diduga dibunuh ibunya ini baru terungkap, Jumat (30/8) siang pukul 12.00 Wita. Mayat bayi tak berdosa tersebut ditemukan terbungkus plastik hitam dalam ember di kamar mandi. Diduga kuat, bayi tersebut langsung dibunuh setelah dilahirkan sendiri oleh ibunya di tempat kos, Kamis (29/8) malam sekitar pukul 22.00 Wita.

Konon, sebelum kasus pembunuhan bayi ini terungkap, tidak ada yang tahu kalau ibunya, Luh Gek Widiani, hamil tua. Sebab, pihak keluarga menyebut Luh Gek Widiani menderita tumor perut. Lagipula, pelaku Gek Widiani yang baru lulus kuliah tidak diketahui punya pacar.

Menurut kesaksian pemilik kos, I Wayan Karyana, yang tinggal di sebelah utara lokasi TKP, saat kejadian Kamis malam, tidak terdengar ada suara bayi baru lahir. Hanya saja, kata Wayan Karyana, malam itu sekitar pukul 21.00 Wita, ibunda dari pelaku Gek Widiani sempat meminta bantuan kepadanya untuk mengantar putrinya ke rumah sakit. "Ibunya bilang kalau Gek Widiani menderita tumor perut dan perlu dibawa ke rumah sakit," ungkap Karyana di lokasi TKP, Jumat kemarin.

Malam itu juga, Karyana meminjamkan mobil untuk membawa Gek Widiani ke rumah sakit. Anehnya, ketika mobil sudah siap di depan rumah kos, Gek Widiani justru sembunyi di kamar mandi. "Ada sekitar 1 jam dia (pelaku Gek Widiani, Red) mengulur-ulur waktu. Disuruh keluar dari kamar mandi sama ibunya, dia selalu menolak. Bilangnya masih buang air besar, sehingga kami dengan sabar menunggu di luar," kenang Karyana.

Malam itu sekitar pukul 22.00 Wita, setelah 1 jam berada di kamar mandi, Gek Widiani akhirnya keluar dalam kondisi lemas. Perutnya yang semula buncit akibat tumor, tiba-tiba sudah kempes.

"Ibunya sempat tanya, ngapain lama di kamar mandi? Kenapa perutnya tiba-tiba kempes? Dia (pelaku Gek Widiani) mengaku alami pendarahan, ada gumpalan tumor jatuh ke kloset saat buang air besar,” papar Karyana.

Dapat pengakuan seperti itu, Karyana dan ibunda pelaku curiga, jangan-jangan perempuan berusia 21 tahun ini habis melahirkan, sehingga perutnya mendadak kempes. Namun, pelaku Gek Widiani mengelak, lalu pilih masuk kamar dan beristirahat. Maka, rencana awal untuk membawa pelaku ke rumah sakit pun dibatalkan.

Selaku pemilik kos, Karyana memang sejak awal curiga Gek Widiani hampil dan melahirkan di kamar mandi. Dia pun mendesak pelaku agar mengaku. "Saya berkali-kali tanya, apakah habis melahirkan, tapi dia jawab tidak. Bahkan, saya sempat berencana membongkar kloset untuk melihat apa benar ada gumpalan darah yang katanya jatuh dan sudah siram?" cerita Karyana.

Hanya saja, Karyana mengurungkan niatnya untuk membongkar koset di kamar mani kos-kosannya. Sementara, pasca perutnya kempes, pelaku Gek Widiani terus mengalami pendarahan. Akhirnya, pelaku Gek Widiani keesokan harinya dibawa ke Puskesmas Sukawati oleh keluarganya, Jumat pagi.

Berdasarkan pemeriksaan petugas medis di Puskesmas Sukawati, pelaku Gek Widiani mengalami pendaharahan diduga karena melahirkan. Apalagi, ada luka robek di alat vitalnya. Karena itu, ibu muda ini kemudian dirujuk ke RS Primagana di Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati.

Setelah ditangani di RS Primagana, barulah pelaku Gek Widiani terus terang mengaku telah melahirkan seorang bayi laki-laki di kamar mandi, yang sudah langsung dibunuh. Nyawa bayi tersebut dihabisi dengan cara dibekap mulutnya. Pelaku mengaku sembunyikan jasad bayinya dalam bungkusan plastik hitam di ember kamar mandi.

Jasad bayi tak berdosa itu kemudian dibawa jajaran Polsek Sukawati ke Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, Denpasar, untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sebaliknya, ibu muda pembunuh bayinya ini hingga kemarin sore masih dirawat di RS Primagana Batubulan.

Kanit Reskrim Polsek Sukawati, Iptu IGN Jaya Winangun, mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kasus ibu muda melahirkan bayi tanpa ayah dan langsung membunuh buah hatinya ini. "Sabar ya, kami masih melakukan pendalaman,” ujar Ipti Jaya Winangun saat dikonfirmasi, Jumat sore.

Sementara itu, pelaku Luh Gek Widiani terungkap sudah tinggal di tempat kos milik Wayan Karyana sejak 2 tahun lalu. Pelaku Gek Widiani tinggal di sana bersama kedua orangtua dan dua adiknya. Menurut Karyana, orangtua Gek Widiani mengandalkan nafkah dengan membuga bengkel las di kawasan Sukawati.

Selama tinggal kos di Banjar Bedil, Desa Sukawati, pelaku Gek Widiani dikenal sebagai gadis pendiam. Dia tidak pernah dilihat tetangga mengajak teman lelaki (pacar) ke tempat kosnya. Namun, warga sempat curiga atas kondisi perutnya yang membesar. “Meski curiga, kita tidak terlau jauh mencapuri urusannya. Ternyata, dia hamil di luar nikah,’ ujar seorang tetangga.

Sedangkan paman dari pelaku Gek Widiani, Komang Redi, 30, mengatakan keponakannya yang nekat membunuh bayinya ini barus diwisuda. “Sampai saat ini dia (pelaku) belum sempat cari kerja. Dia cuma bantu ngempu adik-adiknya. Kebetulan, adiknya yang paling kecil baru usia 2 bulan," ungkap Komang Redi di lokasi TKP, Jumat kemarin.

Komang Redi yang bekerja di sebuah perusahaan kawasan Pesanggaran, Denpasar Selatan mengaku terakhir kali bertemu Gek Widiani, Senin (26/8) lalu. Ketika itu, Komang Redi mengaku curiga perut keponakannya ini membuncit, namun dia tidak berani bertanya. "Bahkan, ibunya sendiri tidak tahu kalau dia sedang hamil," katanya. *nvi

Komentar