nusabali

Bayi Baru Lahir Dibuang di Semak-semak

  • www.nusabali.com-bayi-baru-lahir-dibuang-di-semak-semak

Bayi berjenis kelamin perempuan ditemukan di semak-semak dalam kondisi tanpa sehelai kain, dengan tali pusar masih ada.

DENPASAR, NusaBali
Kasus pembuangan bayi kembali terjadi. Sesosok bayi perempuan baru lahir ditemukan warga bernama Antika Sari di semak-semak pinggir Jalan Sekar Sari Gang Tagtag tepatnya di sebelah sebuah rumah kos di Kesiman, Denpasar Timur, Sabtu (20/1) sekitar pukul 10.00 Wita. Bayi yang masih ada tali pusarnya itu ditemukan saksi setelah mendengar tangisannya.

Diceritakan, sekitar pukul 10.00 Wita saksi yang akrab disapa Tika itu hendak belanja ke warung menggunakan sepeda motor. Setelah berkendara sekitar 200 meter dari tempat tinggalnya, dia mendengar tangisan bayi di semak-semak pinggir jalan.

Penasaran dengan suara tangisan itu, saksi mencarinya dan menemukan bayi perempuan tanpa sehelai kain dalam posisi telentang. Bayi malang itu masih ada tali pusarnya.

Merasa iba dengan bayi tersebut, Tika memangkunya dan mengambil kain dari jok motornya untuk membungkusnya. Kemudian bayi itu dibawa ke vila tempat kerjanya. Dari sana bayi itu dibawa ke RS Bali Mandara di Jalan Bypass Ngurah Rai, Sanur, untuk mendapatkan pertolongan medis.

“Keterangan dari dokter di RS Bali Mandara, bayi itu masih dirawat di sana. Kondisinya stabil. Berat badan bayi 2,3 kilogram. Selanjutnya bayi tersebut akan dititipkan panti asuhan. Perkembangan akan diberitahukan oleh Dinas Sosial terkait panti asuhan yang akan dituju,” kata Kasi Humas Polresta Denpasar AKP Ketut Sukadi dikonfirmasi pada Minggu (21/1) pagi.

Plt Direktur RS Bali Mandara dr Ketut Suarjaya MPPM ketika dikonfirmasi menyatakan kini bayi dalam kondisi stabil, dan sedang dirawat di Ruang Bayi RS Bali Mandara.

Sementara Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kota Denpasar  Anak Agung Ayu Diah Kurniawati—akrab disapa Gung Diah—mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinsos Provinsi Bali, karena keputusan mengenai hak asuh akan ditentukan dari Dinas Sosial Pemprov Bali.

Gung Diah menuturkan bahwa Dinas Sosial Kota Denpasar sangat menyayangkan peristiwa tersebut. Ini merupakan peristiwa yang kedua terjadi di wilayah Kesiman. Sebelumnya pada terjadi Desember 2023.

Hingga saat ini, pihaknya pun masih mencari akar penyebab dari peristiwa ini. “Kami harapkan agar masyarakat, terlebih muda-mudi, dapat memperoleh sosialisasi dan edukasi yang cukup terkait bahaya pergaulan bebas dan pengetahuan tentang hidup berkeluarga,” tandas Gung Diah. 7 pol, cr78

Komentar