nusabali

Sebelum Dibuang, Bayi Dibekap dan Dicekik

  • www.nusabali.com-sebelum-dibuang-bayi-dibekap-dan-dicekik

Kasus pembuangan bayi di wilayah Banjar Lumbuan, Desa Sulahan, Kecamatan Susut, Bangli menemui titik terang.

BANGLI, NusaBali

Pihak kepolisian telah mengamankan para pelaku, yang merupakan pasangan kekasih yakni I Kadek Sugita, 19 dan Ni Ketut Juaniri. Terungkap bahwa sebelum bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut dibuang, Kadek Sugita sempat membekap dan mencekik bayi mungil tersebut.

Sementara itu, Kasubbag Humas Polres Bangli, mengatakan dari hasil pemeriksaan  terhadap I Kadek Sugita, bersangkutan mengakui bahwa pada 24 Juli sekitar pukul 07.00 Wita Ketut Juniari telah melahirkan di kamar Kadek Sugita. Kemudian saat bayi tersebut lahir, Kadek Sugita langsung menutup mulut dan mencekik leher bayi tersebut. Hal tersebut dilakukan tidak ada orang lain yang tahu dan mendengar suara tangisan bayi tersebut. “Bayi langsung dibungkus dengan handuk dan selanjutnya dimasukan ke dalam tas. Lantas pelaku membawa bayi tersebut dan meninggalkan Ketut Juniari di dalam kamar,” ungkpanya, Kamis (1/8).  

Bayi tersebut dibuang dengan kondisi ari-ari masing menempel. Atas perbuatan Kadek Sugita yang bersangkutan disangkakan dengan pasal 80 ayat(3) jo pasal 76 C UU RI Nomor 23  tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara dan atau denda paling banyak Rp 3 miliar.

Sementara itu, petugas mengamankan sejumlah barang bukti seperti, sebuah handuk, satu buah springbed, dua buah bantal guling, sebuah bantal, sebuah boneka, sebuah sepeda motor dan sisa pembakaran tas tempat membuang bayi dan pakaian yang digunakan Ketut Juniari saat melahirkan.

Menurut AKP Sulhadi bahwa Ni Ketut Juniari harus menjalani perawatan medis di RSUD Bangli. “Ketut Juniari berada di RSU Bangli karena masih menjalani perawatan. Untuk yang pria telah ditahan,” imbuhnya.

Disisi lain, Ni Ketut Juniari dirawat diruang Kenanga dibawah pengawalan  petugas Polres Bangli. Raut wajah yang bersangkutan nampak pucat dan tatapan matanya  nampak kosong . Selama dirawat bersangkutan dijaga oleh ibunya Ni Wayan Landri. Sementara, Wayan Landri sangat shock atas kasus yang membelit anak bungsunya tersebut. “Saya tidak tahu kalau anak saya sempat melahirkan, anak saya bekerja di wilayah ubud,” ungkapnya termenung.

Sementara Wadir Pelayanan RSUD Bangli, I Ketut Darmaja mengatakan pasien Ketut Juniari tiba di RSUD Bangli Rabu (31/7) sekitar pukul 17.30 Wita. Kedatangnya ke rumah sakit diantar oleh petugas kepolisian. Dari pemeriksaan yang dilakukan, pasien yang bersangkutan mengeluh lemas. “Dari keluhan tersebut tim medis melakukan tindakan, dari hasil pemeriksaan yang bersangkutan kekurangan darah. Sehingga perlu dilakukan tranfusi darah dan harus menjalani rawat inap guna memantau kesehatan pasien,” jelasnya.

Lanjutnya, untuk pasien sudah sempat mendapat transfuse darah sebanyak satu kantong. Diperkirakan pasein membutuhkan 5 kantong darah, yang mana per hari diberikan satu kantong darah. Pihaknya sendiri belum bisa memastikan kapan pasien ini bisa dipulangkan. “Kami belum bisa pastikan, juga tim medis yang menangani sudah merekomendasi untuk pulang, baru yang bersangkutan dipulangkan,” ujarnya. *esa.

Komentar