ILDI Bukan Rival IODI
Pengprov Ikatan Olahraga Dancesport Indonesia (IODI) Bali merasa tak tersaingi atas munculnya organisasi olahraga Ikatan Langkah Dansa Indonesia (ILDI) Bali.
DENPASAR, NusaBali
ILDI Bali dideklarasikan belum lama ini di Aula Rapat KONI Bali, di GOR Lila Bhuana Denpasar. Pengprov IODI Bali merasa tak tersaingi, karena ILDI bukan rival bagi IODI. Baik ILDI dan IODI memiliki induk organisasi yang berbeda.
"ILDI dan IODI itu beda jalurnya meski sama-sama olahraga dansa. Bedanya ILDI itu dibawah Formi Bali, sedangkan kami IODI di bawah KONI Bali,” ucap Ketua Umum Pengprov IODI Bali, Ni Made Suparmi, Jumat (22/3).
Untuk itu IODI Bali menegaskan sikap sampai saat ini merasa tidak tersaingi, apalagi sampai harus menyisihkan. Sebab ILDI itu sifatnya rekreasi yang arahnya ke komunitas ibu-ibu, sedangkan IODI arahnya jelas ke prestasi.
Gerakannya pun, kata Suparmi, juga berbeda antara ILDI dan IODI. Atas dasar itu, IODI Bali yang telah populer dan memiliki banyak atlet ini tak menjadikan ILDU sebagau rival. Kata dia, justru ILDI perlu juga untuk dukung eksistensinya. "Saya kenal dengan Ketua Umumnya dan hubungan kami selalu baik dan saling dukung. Jadi kami tegaskan di dansa tidak ada dualisme kepengurusan khusunya di IODI Bali," tegas Suparmi.
Dengan dasar semua itu, dijelaskannya jika memang tidak perlu ada yang diperdebatkan lagi. Apalagi baik dalam ajang Porjar, dan Porprov cabor dansa sudah dipertandingkan sscara resmi. Bahkan di event nasional sekelas PON saja sudah diakui resmi oleh Pemerintah.
Dalam SEA Games 2019 di Filipina, cabor dansa juga dipertandingkan secara resmi. Itu artinya mulai level internasional dan nasional, serta daerah dan lokal serta di dunia pendidikan olahraga, dancesport sudah diakui resmi. Sehingga nomor-nomor yang dipertandingkan juga jelas acuannya. *dek
ILDI Bali dideklarasikan belum lama ini di Aula Rapat KONI Bali, di GOR Lila Bhuana Denpasar. Pengprov IODI Bali merasa tak tersaingi, karena ILDI bukan rival bagi IODI. Baik ILDI dan IODI memiliki induk organisasi yang berbeda.
"ILDI dan IODI itu beda jalurnya meski sama-sama olahraga dansa. Bedanya ILDI itu dibawah Formi Bali, sedangkan kami IODI di bawah KONI Bali,” ucap Ketua Umum Pengprov IODI Bali, Ni Made Suparmi, Jumat (22/3).
Untuk itu IODI Bali menegaskan sikap sampai saat ini merasa tidak tersaingi, apalagi sampai harus menyisihkan. Sebab ILDI itu sifatnya rekreasi yang arahnya ke komunitas ibu-ibu, sedangkan IODI arahnya jelas ke prestasi.
Gerakannya pun, kata Suparmi, juga berbeda antara ILDI dan IODI. Atas dasar itu, IODI Bali yang telah populer dan memiliki banyak atlet ini tak menjadikan ILDU sebagau rival. Kata dia, justru ILDI perlu juga untuk dukung eksistensinya. "Saya kenal dengan Ketua Umumnya dan hubungan kami selalu baik dan saling dukung. Jadi kami tegaskan di dansa tidak ada dualisme kepengurusan khusunya di IODI Bali," tegas Suparmi.
Dengan dasar semua itu, dijelaskannya jika memang tidak perlu ada yang diperdebatkan lagi. Apalagi baik dalam ajang Porjar, dan Porprov cabor dansa sudah dipertandingkan sscara resmi. Bahkan di event nasional sekelas PON saja sudah diakui resmi oleh Pemerintah.
Dalam SEA Games 2019 di Filipina, cabor dansa juga dipertandingkan secara resmi. Itu artinya mulai level internasional dan nasional, serta daerah dan lokal serta di dunia pendidikan olahraga, dancesport sudah diakui resmi. Sehingga nomor-nomor yang dipertandingkan juga jelas acuannya. *dek
Komentar