nusabali

Eks Sekda Jembrana Tewas Tabrak Truk

  • www.nusabali.com-eks-sekda-jembrana-tewas-tabrak-truk

Setelah tabrak pantat truk parkir di pinggir jalan, korban Gde Suinaya sempat tergencet di dalam bangkai mobilnya yang ringsek

Kecelakaan Maut di Pohsanten, Kecamatan Mendoyo

NEGARA, NusaBali
Mantan Sekda Jembrana, Gde Suinaya, 65, meninggal secara tragis akibat kecelakaan tunggal di Jalur Utama Denpasar-Gilimanuk kawasan Banjar Munduk, Desa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Rabu (13/2) malam. Mantan Sekda Jembrana di era Bupati Gede Winasa ini tewas mengenaskan dengan tubuh terjepit dalam mobilnya yang ringsek usai menabrak truk parkir di pinggir jalan.

Saat musibah maut terjadi, Rabu malam sekitar pukul 22.00 Wita, mantan Sekda Gde Suinaya mengemudikan mobil Toyota Agya bernopol DK 1309 CE, melaju dari arah timur (Denpasar) menuju jurusan Gilimanuk. Begitu memasuki lokasi TKP Kilometer 89-90 Desa Pohsanten yang dalam kondisi jalan lurus dan marka putus-putus, mobil korban tiba-tiba menghantam bagian belakang Truk Hino DK 9533 GI yang parkir di sisi kiri (selatan) jalan.

Akibat hantam pantat Truk Hino DK 9533 GI yang diparkir pemiliknya, I Gusti Agung Bagus Gede Bambang Suryanta, 36 (asal Banjar Munduk, Desa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo), bodi depan mobil Agya DK 1309 CE yang dikemudikan korban seketika ringsek. Sang mantan Sekda pun terjepit di dalam bangkai mobilnya yang ringsek.

Warga sekitar malam itu langsung berusaha menolong korban Gde Suinaya yang terjepit. Korban akhirnya berhasil dievakuasi dalam kondisi luka-luka dan tidak sadarkan diri. Selanjutnya, sang mantan Sekda dilarikan ke Puskesmas Rawat Inap Mendoyo I di Desa Pergung, Kecamatan Mendoyo.

Sayang, nyawa korban Gde Suinaya tidak bisa diselamatkan. Korban keburu meninggal saat tiba di UGD Puskesmas Mendoyo I. Mantan birokrat berusia 65 tahun ini tewas mengenaskan dalam kondisi luka lecet di dada dan luka pada dahi sebelah kiri.

Dari hasil koordinasi dengan pihak keluarganya yang tinggal di Denpasar, jenazah korban akhirnya dibawa petugas ke RSUP Sanglah untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sebaliknya, pemilik Truk Hino DK 9533 GI, IGA Bagus Gede Bambang Suryanta, dibawa polisi ke Polres Jembrana untuk dimintai keterangannya. Bangkai mobil Agya DK 1309 CE milik korban dan Truk Hino DK 9533 GI juga diamankan polisi sebagai barang bukti.

Kasat Lantas Polres Jembrana, AKP Yoga Widyatmoko, mengatakan pihaknya sudah melakukan olah TKP dan memeriksa sejumlah saksi terkait kecelakaan maut yang menimpa sang mantan Sekda. Berdasarkan hasil olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi, kecelakaan maut ini terjadi karena korban Gde Suinaya kurang hati-hati berkendara.

AKP Yoga menyebutkan, saat parkir di pinggir jalan, Truk Hino DK 9533 GI yang ditinggalkan sopirnya untuk singgah ke rumahnya tak jauh dari lokasi TKP sebetulnya dalam keadaan lampu hazard menyala. Namun, korban tidak memperhatikan keberadaan truk parkir tersebut. “Dugaan sementara, korban nyetir dalam kondisi mengantuk,” ujar AKP Yoga di Negara, Kamis (14/2).

Sementara itu, jenazah korban Gde Suinaya sendiri telah diterima pihak RSUP Sanglah, Kamis subuh pukul 05.00 Wita. Berdasarkan hasil pemeriksaan luar yang dilakukan tim medis RSUP Sanglah, ditemukan luka robek pada kepala, beberapa luka lecet, serta luka memar pada wajah, leher, dada, dan lengan korban Gde Suinaya. Namun, tidak ditemukan adanya patah tulang.

“Tidak ditemukan adanya patah tulang, hanya luka robek dan beberapa luka lecet serta memar. Penyebab meninggalnya korban belum bisa ditentukan, karena tidak dilakukan diotopsi,” ujar Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr Dudut Rustiyadi SpF, saat dikonfirmasi NusaBali di Denpasar, Kamis kemarin.

Hingga kemarin, jenazah mantan Sekda Jembrana ini masih masih dititip di Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah. Informasi terakhir yang diperoleh NusaBali, jenazah almarhum Gde Suinaya akan dikremasi di Krematorium Cekomaria kawasan Desa Peguyangan Kangin, Kecamatan Denpasar Utara pada  Saniscara Paing Merakih, Sabtu (16/2) siang pukul 14.00 Wita. Korban berpulang buat selamanya dengan meninggalkan seorang istri dan satu anak perempuan yang masih kuliah.

Korban Gde Suianaya berasal dari Banjar Wali, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana. Namun, dia telah lama tinggal bersama keluarganya di rumahnya yang berada di kawasan Renon, Denpasar Selatan. Dia juga sempat tinggal di Banjar Tirta Kusuma, Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya, Jembrana. Sedangkan alamat dalam KTP-nya adalah Jalan Pulau Galang Gang Kubu Sari Nomor 2 Lingkungan Gunung, Kelurahan Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan.

“Asalnya memang dari Banjar Wali, Desa Yehembang. Tapi, beliau sudah lama pindah ke desa Candikusuma, karena memang mendapat bagian warisan di sana. Informasinya, setelah pensiun sebagai Sekda Jembrana, beliau tinggal di Denpasar dan tidak lagi masuk warga Desa Candikusuma. Jadi, kemungkinan jenazahnya dibawa ke Denpasar karena akan dikremasi di sana atau bagaimana,” ungkap Perbekel Yehembang, I Made Semadi, saat dihubungi NusaBali, Kamis kemarin. 

Sementara, salah satu adik korban yang tinggal di Desa Candikusuma, I Nyoman Umariawan, 61, mengatakan almarhum sudah lama menempati rumahnya di kawasan Renon, Denpasar. Karenanya, pihak keluarga memutuskan untuk membawa jenazah almarhum ke RSUP Sanglah. “Saya tidak tahu dari mana hendak ke mana almarhum kakak saya saat kecelakaan tadi malam (Rabu),” ujar Nyoman Umariawan.

Almarhum Gde Suinaya sendiri awalnya dipercaya sebagai Sekda Jembrana tahun 2001, di era kepemimpinan Bupati Gede Winasa. Dalam perjalannya, Gde Suinaya yang awalnya merupakan seorang auditor, sempat kehilangan jabatan. Kemudian, almarhum ditunjuk menjadi Plt Sekda Jembrana 2006-2007, lalu menjadi auditor ahli madya periode 2007-2009. Namun, dia kembali diangkat menjadi Sekda Jembrana 2009-2010. *ode,ind

Komentar