Adit Incar Emas Dansa Bali Open

"Saat ini, saya sedang persiapan ke Bali Open," ujar Adit, Sabtu (25/11). Namun, Adit masih menunggu kepastian dari pasangannya, Putu Archisya Anandari Wandhira (Chisya) yang kondisinya saat ini belum fit. Bila fit, keduanya juga akan mengikuti Amateur Standard dan FFA Quickstep.  Kedua nomor tersebut adalah nomor spesialisnya.

Di dua nomor itu mereka sudah lolos babak kualifikasi PON yang berlangsung pada 2-3 September 2023 di Yogyakarta. Mereka menjadikan Bali Open sebagai ajang mengasah kemampuan sebelum ke PON 2024 Aceh-Sumatera Utara.

Jika turun di Bali Open, Adit bersama Chisya menargetkan meraih dua medali emas. Namun sampai mendekati waktu pertandingan, tendemnya tidak bisa ikut, Adit pun akhirnya batal mengikuti kejuaraan itu. Bagi Adit tidak masalah bila batal berlaga di Bali Open.

"Lantaran saya masih bisa melihat atlet dari daerah lain bertanding di sini. Mereka nantinya, akan menjadi lawan kami di PON 2024 sehingga setidaknya saya bisa mengetahui kemampuan mereka bagaimana," kata Adit, yang membela Indonesia di SEA Games 2019 Filipina. 

Selain Bali Open, Adit dan Chisya direncanakan mengikuti event internasional. "Itu akan di mulai tahun depan guna persiapan ke PON 2024, sehingga kami bakal diikutsertakan ke kejuaraan internasional," kata Adit. Adit rutin menjalani latihan fisik dan gerakan dansa setiap pagi di gym MS Fit, Denpasar.

Dia latihan selama dua jam. Selain itu, dia juga mengajar dansa secara privat di Kabupaten Badung dan Tabanan. Di sela-sela kesibukan itu, Adit melatih atlet-atlet dansa junior Kota Denpasar untuk mengikuti Bali Open pula.

Mereka berlatih dari sore hingga malam hari. Ada delapan orang atlet masih berstatus pelajar SMP mengikuti latihan itu. "Kalau melatih mereka, saya lakukan sejak pukul 18.00-21.00 WITA. Mereka berlatih tiga atau empat kali dalam seminggu. Di Bali Open, mereka akan turun di FFA Junior dan Rising Star," kata I Gusti Ngurah Aditya Surya Bayu. k22