nusabali

Soroti Keberadaan Puri yang Tak Jelas Sejarahnya

  • www.nusabali.com-soroti-keberadaan-puri-yang-tak-jelas-sejarahnya

Ida Dalem Semara Putra sebagai Ketua Majelis Agung, sementara AAGA Bagus Sutedja jadi Ketua Dewan Pimpinan Kolektif Kolegial Paiketan Puri Puri Sejebag Bali.

Pengurus Paiketan Puri Puri Sajebag Bali Dikukuhkan

SINGARAJA, NusaBali
Pengurus Paiketan Puri Puri Sajebag Bali masa bhakti 2015-2012 telah dikukuhkan melalui paruman yang digelar di Puri Agung Buleleng, Kota Singaraja, Jumat (25/12). Dalam acara pengukuhan yang dihadiri langsung Gubernur Bali Made Mangku Pastika tersebut, kalangan panglingsir puri soroti keberadaan puri-puri yang tidak memiliki sejarah jelas dan bersifat komersial.

Pengurus Paiketan Puri Puri Sajebag Bali masa bhakti 2015-2020 yang dikukuhkan di Singaraja, Jumat siang pukul 11.00 Wita, terdiri dari 5 kelembagaan. Pertama, Majelis Agung yang diketuai langsung Ida Dalem Semara Putra, tokoh dari Puri Agung Klungkung yang selama 5 tahun terakhir didaulat jadi Panglingsir Agung Paiketan Puri Puri Sajebag Bali. 

Kedua, Dewan Pimpinan Kolektif Kolegial yang diketuai AA Gde Agung Bagus Sutedja (Panglingsir Puri Agung Negara, Jembrana). Ketiga, Kesekretariatan Organisasi yang diketuai AA Ngurah Nitya Santhiarsa (tokoh Puri Peguyangan Pamecutan). Keempat, Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) yang diketuai Anak Agung Bagus Wirawan (tokoh Puri Gelgel, Klungkung). Kelima, Komisi Kehormatan yang diketuai AA Ngurah Oka Silagunada  (tokoh dari Puri Anyar Kerambitan, Tabanan).

Mereka yang dikukuhkan ini sudah terpilih 3 bulan sebelumnya melalui pertemuan di Puri Agung Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar, 13 September 2015 lalu. Dalam pertemuan kala itu, Ida Dalem Semara Putra secara aklamasi dipilih sebagai Manggala Utama (Ketua) Majelis Agung, dengan sebutan Penglingsir Agung Organisasi Paiketan Puri Puri Sejebag Bali. Sedangkan AA Gde Agung Bagus Sutedja secara aklamasi dipilih menjadi Ketua Dewan Pimpinan Kolektif Kolegial Paiketan Puri Puri Sajebag Bali 2015-2020.

Acara pengukuhan pengurus baru Paiketan Puri Puri Sajebag Bali 2015-2020 di Singaraja, Jumat kemarin, dihadiri 12 pangelingsir puri dari total 66 puri yang ada di Bali dan terdaftar masuk P3SB. Mereka masing-masing Dalem Semara Putra (Panglingsir Puri Agung Klungkung), AA Gde Agung Bagus Sutedja (Puri Agung Negara), Tjokorda Gde Putra Sukawati (dari Puri Agung Ubud, Gianyar), Ida Arga Dalem Pamayun (dari Puri Agung Girinatha Payangan, Gianyar), AA Ngurah Putra Dharma Nuraga (dari Puri Agung Pamecutan, Denpasar), Anak Agung Kakarsana (dari Puri Ageng Blahbatuh, Gianyar), AA Gde Eka Putra (dari Puri Agung Kilian Bangli), AA Ngurah Ugrasena (Puri Agung Buleleng), Cokorda Gede Putra Nindya (Puri Agung Peliatan, Gianyar), AA Supartha Jelantik (Puri Agung Cemonggon-Badung), AA Ngurah Nitya Santhiarsa (Puri Peguyangan Pamecutan, Badung), dan AA Ngurah Oka Ratmadi alias Cok Rat (Puri Agung Denpasar). Selain itu, juga hadir perwakilan dari Kedatukan Malaysia sebagai tamu istimewa.

Sebetulnya, Paiketan Puri Puri Sajebag Bali sudah terbentuk sejak 6 Juni 2010 silam melalui paruman di Puri Agung Klungkung, Kota Semarapura. Namun, ketika itu belum memiliki strtuktur kepengurusan seperti sekarang. Selama 5 tahun berjalan itu, Paiketan Puri Puri Sajebag Bali dipimpin oleh Ida Dalem Semara Putra.

Ida Dalem Semara Putra memaparkan, meski baru terbentuk tahun 2010, namun proses paiketan puri-puri di Bali sebetulnya telah dilakukan sejak zaman kerajaan, jauh sebelum terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Paiketan puri-puri di Bali bukanlah sesuatu yang baru, tapi sudah eksis berkembang sejak zaman pra kemerdekaan Indonesia,” ungkap Ida Dalem Semara Putra seusai pengukuhan pengurus Paiketan Puri Puri Sajebag Bali 2015-2015 di Singaraja, Jumat kemarin.

Ida Dalem mencontohkan saat terjadi Peristiwa Gelgel Tahun 1677 dimotori I Gusti Agung Maruti, yang mengakhiri era Adhipati Kerajaan Majapahit di Bali yang mewakili kepentingan raja dan kerajaan independen. Hal tersebut dapat tercapai berkat kesatuan puri-puri yang ada di Tabanan, Buleleng, Badung, Gianyar, Klungkung, Karangasem, dan Jembrana.

Selanjutnya...

Komentar