Arteta Tolak Arsenal Disebut Calon Juara

Namun Arteta enggan dan menolak timnya disebut kandidat atau calon kuat juara. Ya, Arsenal sempat tertinggal 0-1 dari Fulham setelah kesalahan Gabriel Magalhaes membuat Aleksander Mitrovic mencetak gol, tetapi mereka bangkit untuk menang 2-1. Kemenangan itu membuat The Gunners nyaman di puncak klasemen dengan 12 poin tanpa imbang dan kalah. Fulham di urutan ke-11 dengan lima poin.

Kapten Martin Odegaard mencetak gol penyama kedudukan 1-1. Namun Gabriel menebus dirinya dengan gol penentu kemenangan dalam pertandingan ke-100 Arteta di Liga Inggris sebagai pelatih.

Berbicara setelah laga, Arteta mengaku lega timnya dapat meraih kemenangan. Sebab menurutnya, Arsenal melakukan banyak kesalahan. Menurutnya, hal itu justru jadi dorongan besar untuk menang.

“Kami membuat kesalahan, itu merugikan kami. Ini bagian dari sepak bola, kesalahan bagian darinya dan itu akan terus terjadi. Ini tentang bagaimana meresponnya itu dan saya sangat senang," kata Arteta.

Meskipun penampilan awal musim Arsenal yang mengesankan, Arteta menolak membicarakan gelar juara. Ketika ditanya tentang hal itu, dia menjawab, "Tidak, ini adalah awal dari musim yang panjang. Kita harus rendah hati dan lapar."

Sementara tim London lainnya, Chelsea juga sempat tertinggal 0-1 sebelum comeback mengalahkan mengalahkan Leicester City 2-1 di Stadion Stamford Bridge, London. Pelatih Chelsea Thomas Tuchel pun  memuji mentalitas anak asuhnya. Menurut Tuchel, timnya mengawali laga dengan kuat, namun kehilangan ritme dan pada akhirnya harus bermain dengan 10 pemain saat Conor Gallagher dikartu merah.

Pelatih asal Jerman itu menilai, timnya mampu bangkit dengan mencetak dua gol melalui Raheem Sterling, namun mereka harus kebobolan satu gol yang menurutnya tidak perlu.

Juara Manchester City juga sempat tertinggal 0-2 dari tamunya Crystal Palace. Namun mereka mampu bangkit untuk menang 4-2 pada ujung laga. Pelatih City Pep Guardiola pun memberikan sanjungan kepada penyerang Erling Haaland atas hattrick ke gawang Palace.

Menurut Guardiola, Haaland memang lahir untuk mencetak banyak gol dan hal itu terbukti saat pemain asal Norwegia itu mencatatkan hat-trick di babak kedua.  Guardiola juga terkesan dengan respon pemain 22 tahun itu. Meski tertinggal dua gol, Haaland dinilai dengan cepat jadi anggota integral di dalam skuad.*ant