PSHT Bali Gelar Diklat Pelatih dan Wasi-Juri
DENPASAR, NusaBali
Perwakilan Pusat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Bali menggelar pendidikan dan pelatihan (diklat) pelatih dan wasit-juri pada Sabtu dan Minggu (4-5/12) di Gedung Aula Jasdam Prajaraksa Kepaon, Denpasar.
Diklat diikuti total 135 peserta dari utusan seluruh cabang di Bali. Diklat dibuka perwakilan dari Ketua Lembaga Pendidikan Kepelatihan PSHT Pusat Madiun Suwito didampingi Bendahara Riyanto dan Sekretaris Lembaga Wasit Juri Gatot Suhartono.
Menurut Suwito, kegiatan tersebut menyongsong satu abad PSHT dan penyeragaman teknik. Pelaksanaan dimulai dari NTT, Bali, lalu dilanjutkan di perwakilan di Indonesia. Masing cabang menghadirkan 4-5 pelatih.
“Target kami dari pusat diklat pelatih dan wasit juri di masing-masing perwakilan semacam ini harus selesai bulan Januari 2022," kata Suwito.
Suwito juga menjelaskan tujuan diklat untuk menyamakan persepsi gerakan pelatih di seluruh Indonesia, dan terpenting mencari bibit - bibit wasit juri di SH Terate untuk SH Terate Cup Internasional di Padepokan Agung Pusat Madiun, 2 September 2022,.
Sementara Perwapus PSHT Bali, Makmun Murod mengatakan, diklat memberikan pembekalan kepada pelatih di cabang, ranting dan rayon PSHT, sehingga mempunyai pola yang baik dan benar sesuai kurikulum dari pusat Madiun, khusunya mengajarkan ajaran pencak itu sendiri yang meliputi senam, jurus, toyak, dan ke-SH-an (kerohanian).
Ketua panitia Agus Adamto didampingi Ketua PSHT Cabang Denpasar Miftachur Rohman menegaskan, agenda seperti ini sangat bagus untuk pengembangan pelatih-pelatih dan mempersiapkan diri mencari bibit-bibit wasit juri.
Miftachur Rohman yang juga pengurus Pertina Kota Denpasar itu mengatakan, PSHT adalah organisasi yang diinisiasi Ki Hadjar Hardjo Oetomo pada 1922 kemudian disepakati namanya jadi Persaudaraan Setia Hati Terate pada kongres pertamanya di Pilangbango, Madiun pada 1948. Selain di Indonesia, kata Miftachur, PSHT menyebar ke berbagai negara, yakni Malaysia, Belanda, Rusia, Timor Leste, Hongkong, Korea Selatan, Jepang, Belgia, Prancis dan Arab Saudi.*dek
Menurut Suwito, kegiatan tersebut menyongsong satu abad PSHT dan penyeragaman teknik. Pelaksanaan dimulai dari NTT, Bali, lalu dilanjutkan di perwakilan di Indonesia. Masing cabang menghadirkan 4-5 pelatih.
“Target kami dari pusat diklat pelatih dan wasit juri di masing-masing perwakilan semacam ini harus selesai bulan Januari 2022," kata Suwito.
Suwito juga menjelaskan tujuan diklat untuk menyamakan persepsi gerakan pelatih di seluruh Indonesia, dan terpenting mencari bibit - bibit wasit juri di SH Terate untuk SH Terate Cup Internasional di Padepokan Agung Pusat Madiun, 2 September 2022,.
Sementara Perwapus PSHT Bali, Makmun Murod mengatakan, diklat memberikan pembekalan kepada pelatih di cabang, ranting dan rayon PSHT, sehingga mempunyai pola yang baik dan benar sesuai kurikulum dari pusat Madiun, khusunya mengajarkan ajaran pencak itu sendiri yang meliputi senam, jurus, toyak, dan ke-SH-an (kerohanian).
Ketua panitia Agus Adamto didampingi Ketua PSHT Cabang Denpasar Miftachur Rohman menegaskan, agenda seperti ini sangat bagus untuk pengembangan pelatih-pelatih dan mempersiapkan diri mencari bibit-bibit wasit juri.
Miftachur Rohman yang juga pengurus Pertina Kota Denpasar itu mengatakan, PSHT adalah organisasi yang diinisiasi Ki Hadjar Hardjo Oetomo pada 1922 kemudian disepakati namanya jadi Persaudaraan Setia Hati Terate pada kongres pertamanya di Pilangbango, Madiun pada 1948. Selain di Indonesia, kata Miftachur, PSHT menyebar ke berbagai negara, yakni Malaysia, Belanda, Rusia, Timor Leste, Hongkong, Korea Selatan, Jepang, Belgia, Prancis dan Arab Saudi.*dek
Komentar