nusabali

PPKM Darurat Beri Inspirasi Pandusukma Rilis Single Perdana

  • www.nusabali.com-ppkm-darurat-beri-inspirasi-pandusukma-rilis-single-perdana

DENPASAR, NusaBali.com - Setelah malang-melintang bersama berbagai grup band dan pentas seni, kini Pandusukma merilis single perdana bertajuk ‘Lepas’.

Uniknya, lagu yang bisa dinikmati di Spotify, YouTube dan platform digital lainnya ini diakui diciptakan saat menjalani Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pada awal bulan Juli 2021.

“Saya mengerjakan sendiri lagu ini dengan alat rekam sederhana di rumah saat PPKM Darurat,” kata musisi kelahiran 11 Februari 1994 ini.

Mulai dari pengambilan suara gitar, bass, guitalele, dan vokal dilakukan sendiri oleh Pandusukma, termasuk lirik, lagu, dan aransemen. Begitu pula proses mixing dan mastering. “Semua saya lakukan secara mandiri, sambil mengisi waktu luang di tengah pandemi Covid-19,” ungkapnya. 

Lagu ‘Lepas’ yang diperkenalkan di awal bulan Agustus 2021, berbicara tentang seorang insan yang sedang gundah gulana. Merasa hampir putus asa dan kehilangan kepercayaan diri, lantas mencari cara untuk memusnahkan segala kekalutan hati dan pikiran.

Suasana sudut sunyi di tengah sesak dan padatnya kota menjadi tempat pelarian dan meluapkan perasaan hati serta merenungkan mimpi-mimpinya. Seakan seperti ada yang memberinya ilham, di sanalah ia melepaskan segala beban pikiran, beratnya masalah, dan rasa bingung yang mendera. 

Dan ternyata, lagu ini terinspirasi komposer Ismail Marzuki dan Gesang, penyanyi dan pencipta lagu lawas.  “Saya sangat terkesan dengan nuansa lagu dan melodi karya maestro Ismail Marzuki, terutama pada penggunaan nada-nada eksotis, juga komposisi Gesang yang syahdu menggambarkan pahit-manis pengalaman kehidupan,” kata Pandusukma. 

Pandusukma memulai karier bermusik pada awal 2019. Sebagai gitaris Pandusukma bergabung dalam beberapa band di antaranya Wangsa, Nalais, dan Manu, sebelum akhirnya memutuskan untuk menjadi solois. Alumnus Antropologi Universitas Udayana ini memilih mengusung genre pop alternatif dan terilhami musik-musik pop Indonesia dekade 1940-an hingga 2000-an.

Saat menjadi gitaris Nalais, musisi berambut gondrong ini melepas minialbum Negeri Gila (2014), pentas di sejumlah kota di Jawa dan Bali serta Burn in Flame III di  Kuala Lumpur, Malaysia. 

Sedangkan saat bersama Manu, merilis album Swastyastu dan kolaborasi rupa-gerak-suara dengan penari Jasmine Okubo dan perupa Nyoman Sujana Kenyem (Bentara Budaya Bali, 2016).  

Sementara itu pada 2018 Pandusukma berkolaborasi dengan Badik Tilu dan menjalani solo project. Di tahun yang sama, Pandusukma juga terlibat dalam pameran Hari Kolase Internasional, Catta Odata, Ubud. Kiprah seni berlanjut lewat pameran  Canasta Creative Space, Denpasar (2019) dan Colleague Collective Art Exhibition, Loco by Nature, Canggu, Kuta (2020). *mao

Komentar