nusabali

Latihan Atlet Rugby Dipusatkan di Tabanan dan Gianyar

  • www.nusabali.com-latihan-atlet-rugby-dipusatkan-di-tabanan-dan-gianyar

TABANAN, NusaBali
Latihan 15 atlet Rugby PON Bali kini menyasar dua Kabupaten berbeda yakni Kabupaten Tabanan dan Gianyar.

Dipilihnya dua Kabupaten itu secara bergiliran, karena atlet Rugby PON Bali yang jumlahnya 15 orang itu didominasi atlet asal Tabanan, dan Gianyar.  Dari jumlah itu hampir separuhnya 7-8 atlet Rugby Seven Putri berasal dari Tabanan. Sehingga untuk memudahkan lokasi latihan dipilih antara Tabanan dan Gianyar. Dan, dalam pelaksanaannya lebih diperbanyak dipusatkan di Kabupaten Tabanan. "Semua ini untuk memudahkan komunikasi saja. Makanya, Tabanan dikatakan sebagai pusat tempat latihan," ucap Ketua Umum Pengprov Persatuan Rugby Union Indonesia (PRUI) Bali, Made Erawan, Selasa (27/4).

Kata Erawan yang juga Sekum KONI Gianyar itu menegaskan sekarang ini atletnya masih masuk program desentralisasi di Pengprov cabor. Dengan menggelar latihan sebanyak 3 kali dalam seminggu. Latihan bersama setiap hari Jumat, Sabtu dan Minggu. Lokasi latihan berpindah-pindah. Kadang dilakukan di Lapangan Debes Tabanan, kemudian di Lapangan Berabanan Tabanan.

Semua itu karena atlet Rugby lebih banyak dari Tabanan. Bahkan pelatih, manajer dan atlet memang didominasi dari Tabanan. Sehingga dalam seminggu itu, sampai dua kali latihan di Tabanan. Sementara saat latihan di Gianyar, lokasi juga berpindah-pindah. Menggunakan Lapangan Blahbatuh, dan Lapangan di Tegallalang. Kadang-kadang juga  menggunakan Lapangan Tulikup Gianyar. Hanya saja untuk di Gianyar, rata - rata menggelar latihan seminggu sekali.

Sedangkan dua kali sudah dilakukan di Tabanan, dari total latihan keseluruhan 3 kali dalam seminggu. "Latihan selalu berjalan sesuai harapan. Karena atlet sangat disiplin akan tugasnya fokus kerja keras dalam setiap latihan," tandas Erawan. Selain fokus menatap PON Papua yang akan dihelat Oktober mendatang, pihak Rugby Bali juga masih menunggu TC sentralisasi dari KONI Bali.

Dia berharap semakin lama semakin bagus. Hanya saja, KONI Bali tentu akan melihat anggaran yang ada. "Harapan saya minimal 3 bulan mulai menggelar TC sentralisasi. Jangan sampai kurang dari 3 bulan. Kalau lebih lama sebenarnya lebih bagus. Apalagi untuk cabor yang masuk kategori permainan. Tapi, semua itu kembali kepada anggaran yang ada," papar Erawan. Dia mengakui masih ada waktu 5 bulan kedepan untuk mempersiapkan tim. Termasuk menciutkan atlet dari 15 menjadi tim definitif hanya dihuni 12 orang atlet. *dek

Komentar