nusabali

Bali Ajukan Pinjaman Lunak Rp 9,4 Triliun

Buat Pemulihan Ekonomi Saat Pandemi

  • www.nusabali.com-bali-ajukan-pinjaman-lunak-rp-94-triliun

DENPASAR, NusaBali
Pemprov Bali ajukan bantuan pinjaman lunak sebesar Rp 9,4 triliun kepada pemerintah pusat, untuk pemulihan ekonomi Bali di tengah pandemi Covid-19.

Selain pinjaman lunak Rp 9,4 triliun, Bali juga mengajukan tiga usulan lainnya ke pusat, termasuk minta dipasok 2 juta dosis vaksin Covid-19 Sinovac untuk diberikan kepada pekerja sektor pariwisata. Usulan tersebut diajukan Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace, dalam rapat koordinasi pembahasan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) secara virtual, Kamis (4/2). Dalam Rakor tersebut, Wagub Cok Ace didampingi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali Trisno Nugroho, Dirut PT Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma, dan Ketua Bali Tourism Board (BTB) Ida Bagus Agung Partha Adnyana.

Rakor pembahasan dana PEN itu sendiri menghadirkan pula Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Maritim dan Investasi, Odo R M Manuhutu, serta Direktur Pengembangan Destinasi Regional II Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infra-struktur, Wawan Gunawan.

Usulan pertama dari Bali ke pusat, kata Cok Ace, adalah pinjaman lunak sebesar Rp 9,4 triliun untuk pemulihan pariwisata Bali yang ambruk akibat pandemi Covid-19. Pinjaman lunak sebesar itu dalam masa pengembalian selama 10 tahun dan grace period 2-3 tahun, menyesuaikan dengan penyelesaian program kegiatan. "Dana pinjaman lunak ini untuk modal kerja dengan pengembalian jangka waktu 10 ta-hun," tegas Cok Ace dalam keterangan persnya di Denpasar, Jumat (5/2).

Usulan kedua dari Bali, kata Cok Ace, adalah mendesak pemerintah pusat agar segera menyalurkan 2 juta vial vaksin Covid-19 Sinovac untuk pekerja pariwisata di Bali. Pengadaan vaksin ini untuk mempercepat pemulihan pariwisata Bali.

"Vaksin Sinovac ini untuk memberikan rasa aman, baik kepada pekerja maupun wisatawan yang akan berkunjung ke Bali," terang tokoh pariwisata asal Puri Agung Ubud, Desa/Kecamatan Ubud, Gianyar yang juga menjabat Ketua BPD PHRI Provinsi Bali ini.

Usulan ketiga dari Bali ke pusat, menurut Cok Ace, adalah pelaksanaan pembangunan infrastruktur sebagai penunjang pariwisata selama masa pandemi Covid-19. Pembangunan infrastruktur ini menjadi prioritas yang harus diutamakan.

"Selain untuk meningkatkan kualitas destinasi dalam menyambut kembali aktivitas pariwisata, pembangunan infrastruktur yang dilakukan juga dapat menjadi lapangan pekerjaan bagi masyarakat Bali," tandas Cok Ace yang notabene mentan Bupati Gianyar 2008-2013.

Usulan keempat, adalah program reaktivasi wisata domestik melalui perjalanan dinas yang diharapkan dapat diarahkan lebih banyak untuk diselenggarakan di Bali. "Event atau kegiatan bisa diperbanyak di Bali, dengan sebaran di berbagai kabupaten/kota," katanya.

Sedangkan Kepala Perwakilan BI Bali, Trisno Nugroho, juga menyatakan pentingnya dilakukan revitalisasi terhadap berbagai infrastruktur di destinasi wisata. Salah satunya, toilet umum di kawasan Kuta, Badung mengingat daerah ini menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan mancanegara dan domestik yang berkunjung ke Bali. "Selain itu, juga kawasan Ubud dan destinasi wisata lainnya," ujar Trisno Nug-roho.

Sementara itu, seluruh usulan yang diajukan Bali dalam rapat koordinasi pembahasan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tersebut nantinya akan disampaikan Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Odo RM Manuhutu, serta Direktur Pengembangan Destinasi Regional II Kemenparekraf Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruk-tur, Wawan Gunawan, kepada Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. *nat

Komentar