nusabali

Suporter Marseille Ngamuk, Laga Kontra Rennes Ditunda, Pelatih Siap Mundur

  • www.nusabali.com-suporter-marseille-ngamuk-laga-kontra-rennes-ditunda-pelatih-siap-mundur

MARSEILLE, NusaBali.com
Laga lanjutan Liga Prancis yang mempertemukan Marseille dan Rennes pada pekan ke-22 harus ditunda akibat ulah suporter tuan rumah yang mengamuk dan menyerbu pusat latihan Marseille.

Dilaporkan ratusan suporter berupaya untuk menerobos pusat latihan Marseille beberapa jam sebelum laga Sabtu (30/1/2021) dimulai. Massa yang diperkirakan berjumlah 150 hingga 200 orang itu bahkan terlihat membakar pohon dengan suar yang dinyalakan di sepanjang jalan menuju lokasi latihan.

"Mengingat insiden yang terjadi sore ini di pusat pelatihan Olympique de Marseille, pertandingan Marseille vs Stade Rennais ditunda," kata otoritas Liga Prancis (LFP) dalam sebuah pernyataan dikutip dalam Reuters.

Kekesalan suporter itu berawal dari hasil buruk yang dialami Marseille pada musim ini. Mereka hancur lebur di Liga Champions dan menempati posisi ketujuh di kompetisi domestik. Marseille memiliki gap 14 poin dari pemuncak klasemen, Lyon. Bahkan dalam lima pertandingan terakhir mereka menelan tiga kekalahan beruntun, sekali menang, dan satu hasil imbang.

Dalam aksinya, suporter juga membawa spanduk yang menuntut presiden klub Jacques-Henri Eyraud untuk mundur dari posisinya karena dianggap tak bisa membawa Marseille meraih prestasi. Di saat klub membutuhkan pemain yang mampu mendongkrak penampilan, nyatanya Marseille malah menjual gelandang Morgan Sanson ke Aston Villa minggu ini, pemain muda Marley Ake pergi ke Juventus, dan Kevin Strootman dipinjamkan ke Genoa. Keluarnya para pemain itu diprediksi bakal mengurangi kekuatan Marseille di sisa musim ini, meskipun mereka telah mendatangkan Arkadiusz Milik dengan status pinjaman dari Napoli dan Franco Tongya tiba dari Juventus. 

Menanggapi situasi ini pelatih  Andre Villas-Boas (AVB) dikabarkan akan mundur dari kursi pelatih klub berjuluk Les Phoceens itu bersaing pada musim ini. "Ya, saya kira begitu. Saya tidak punya informasi lain," ujar AVB.

Sejak didatangkan manajemen Marseille pada Mei 2019 lalu, AVB awalnya diharapkan bisa membawa klub yang bermarkas di Stadion Velodrome itu bisa mengakhiri dominasi Paris Saint-Germain. Pada musim pertamanya, Marseille tampak menjanjikan meski hanya bertengger di posisi kedua di bawah PSG sebelum akhirnya kompetisi dihentikan total imbas pandemi Covid-19.

Memasuki musim 2020/2021, nasib baik tak berpihak kepada Marseille. Mereka gagal total di Liga Champions dan harus angkat kaki di babak penyisihan grup sebagai pecundang. Di liga domestik pun tak jauh berbeda, mereka bertengger di posisi ketujuh dengan mengoleksi 32 poin atau terpaut 14 angka dari sang pemuncak klasemen Lyon. Bahkan dalam lima pertandingan terakhir harus menelan tiga kekalahan beruntun, sekali menang, dan satu hasil imbang."Dengan penampilan kami tahun ini, itu normal. Memang benar itu sedikit bertentangan dengan apa yang dikatakan manajemen, tapi ya, saya pikir ini akan menjadi akhir,"

"Saya pikir kita semua setuju ini adalah jalan yang harus diambil. Sebelumnya, ada keributan, ada beberapa pembicaraan antara agen saya dan klub, sekarang sudah selesai," kata AVB. "Lihatlah, kami tertinggal 15 poin, yang merupakan jarak yang sangat jauh di belakang tujuan kami pada musim ini," kata Villas-Boas.*ant


Komentar