Di Bawah Pirlo, Juve Dilanda Demotivasi
TURIN, NusaBali
Para pemain Juventus dinilai sedang mengalami demotivasi di bawah komando pelatih baru, Andrea Pirlo.
Kini Bianconeri tertatih-tatih bersaing di jalur juara musim ini. Mereka tertinggal cukup jauh dengan duo Milan, penguasa Serie A saat ini, AC Milan dan Inter Milan.
Padahal sembilan musim sebelumnya, hegemoni mereka tak terbantahkan. Namun kali ini, Si Nyonya Tua dinilai kehabisan bensin dan banyak yang mulai meragukan kemampuan mereka juara di bawah kendali Pirlo. Antusiame dan gairah skuad Juve musim ini dipandang menurun drastis bila dibandingkan dengan musim-musim sebelumnya.
"Pirlo menghadapi masalah yang sulit untuk diatasi, banyak pemain yang tidak mampu menemukan semangat kompetitif, antusiasme dan determinasi yang selalu menjadi salah satu kekuatan dari Bianconeri," kata mantan pelatih AC Milan Arrigo Sacchi.
Permainan Juve di musim ini dianggap jauh dari kata maksimal. Di posisi keenam klasemen, Juve baru meraih enam kemenangan, enam hasil imbang dan sekali kalah. Juve dan pemuncak klasemen Milan terpisah jarak sepuluh poin.
"Permainan Juventus tidak pernah mencapai tingkat tertingginya. Mereka memang tetap taktis, tetapi para rival Eropa terlihat sudah strategis," kata Sacchi.
"Inilah salah satu alasan kenapa mereka selalu kesulitan di level internasional. Transformasi harus dibuat ketika segala sesuatunya sedang berjalan, [agar] Anda lebih cepat memahami. Peter Drucker, seorang filsuf, biasa berkata 'Jika sesuatu berhasil, perbaikilah'," kata Sacchi.*
Padahal sembilan musim sebelumnya, hegemoni mereka tak terbantahkan. Namun kali ini, Si Nyonya Tua dinilai kehabisan bensin dan banyak yang mulai meragukan kemampuan mereka juara di bawah kendali Pirlo. Antusiame dan gairah skuad Juve musim ini dipandang menurun drastis bila dibandingkan dengan musim-musim sebelumnya.
"Pirlo menghadapi masalah yang sulit untuk diatasi, banyak pemain yang tidak mampu menemukan semangat kompetitif, antusiasme dan determinasi yang selalu menjadi salah satu kekuatan dari Bianconeri," kata mantan pelatih AC Milan Arrigo Sacchi.
Permainan Juve di musim ini dianggap jauh dari kata maksimal. Di posisi keenam klasemen, Juve baru meraih enam kemenangan, enam hasil imbang dan sekali kalah. Juve dan pemuncak klasemen Milan terpisah jarak sepuluh poin.
"Permainan Juventus tidak pernah mencapai tingkat tertingginya. Mereka memang tetap taktis, tetapi para rival Eropa terlihat sudah strategis," kata Sacchi.
"Inilah salah satu alasan kenapa mereka selalu kesulitan di level internasional. Transformasi harus dibuat ketika segala sesuatunya sedang berjalan, [agar] Anda lebih cepat memahami. Peter Drucker, seorang filsuf, biasa berkata 'Jika sesuatu berhasil, perbaikilah'," kata Sacchi.*
Komentar