nusabali

Asprov PSSI Bali Khawatir FIFA Evaluasi Piala Dunia U-20

  • www.nusabali.com-asprov-pssi-bali-khawatir-fifa-evaluasi-piala-dunia-u-20

DENPASAR, NusaBali
Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Bali mulai mengkhawatirkan penundaan Liga 1 dan Liga 2 sebagai kompetisi tertinggi di Indonesia.

Hal itu bisa berimbas pada pelaksanaan Piala Dunia U-20 2021. Ya, kompetisi di Indonesia tidak jalan akan jadi catatan FIFA, apakah Indonesia layak dipertahankan sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 pada tahun depan.

Evaluasi pasti dilakukan, mengapa kompetisi di Indonesia terhenti. Padahal banyak negara lain melanjutkan kompetisi sepakbola, dengan protokol kesehatan ketat. Jika possi Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021 dievaluasi, akan dirasakan Bali sebagai penyedia salah satu venue, yakni Stadion Kapten Wayan Dipta Gianyar.

"Konsekuensi tidak melanjutkan liga pada 2020 ini jadi beban pemikiran kami. Bisa saja FIFA mengevaluasi, kelayakan Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20,”kata Direktur Kompetisi Asprov PSSI Bali Gede Made Anom Prenatha, Selasa (3/11).

“Kompetisinya saja tidak berjalan. Sebab, jika saja dievaluasi apalagi sampai dibatalkan selaku tuan rumah Piala Dunia U-20, kita semua insan pencinta sepakbola Indonesia yang akan menjadi korban," kata Anom Prenatha.

Menurut Anom Prenatha, mestinya Liga Indonesia dilanjutkan pada tahun 2020 ini. Waktu tinggal dua bulan ini dinilai menjadi komitmen bagus, jika Liga 1 dan Liga 2 digulirkan. Namun dari rapat klub pada 13 Oktober lalu, kompetisi tahun ini akan dilanjutkan pada tahun 2021. "Bagi kami semestinya tidak begitu. PSSI Pusat dan PT Liga Indonesia Baru mestinya harus menggelar Liga kembali. Ini untuk kepentingan Piala Dunia. Bagaimana kalau Piala Dunia U-20 tahun 2021 ditunda, karena pertimbangan Indonesia tidak menggelar kompetisi di tahun 2020, ini perlu kita pikirkan bersama," tegas Anom Prenatha.

Bagi Asprov PSSI Bali, kata Anom Prenatha, semestinya liga berjalan dengan protokol kesehatan ketat dan tanpa penonton. Artinya keramaian tidak ada di stadion. Para pemain, termasuk ofisial bebas Covid-19, sehingga memungkinkan liga dilanjutkan.

“Lain lagi kompetisi Liga 3 sudah tepat tidak digulirkan. Itu semua karena pendanaan. Sedangkan klub liga 1 dan liga 2 juga sudah siap dengan protokol kesehatan ketat,”kata Anom Prenatha. *dek

Komentar