nusabali

'Bali Harus Bangga Punya Gubernur Koster'

Menteri Perhubungan Lakukan Ground Breaking Pelabuhan Sampalan dan Pelabuhan Bias Munjul

  • www.nusabali.com-bali-harus-bangga-punya-gubernur-koster

Pelabuhan Sampalan dan Pelabuhan Bias Munjul di Nusa Penida yang jadi Segitiga Emas dengan Pelabuhan Sanur, ditarget sudah rampung dalam 9 bulan

SEMARAPURA, NusaBali

Pembangunan pelabuhan penyeberangan Segitiga Emas Provinsi Bali: Pelabuhan Sanur-Pelabuhan Bias Munjul-Pelabuhan Sampalan telah dimulai, dengan ground breaking (peletakan batu pertama) oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi tepat Purnamaning Karo pada Soma Umanis Tolu, Senin (3/8) pagi. Menhub Budi Karya mengatakan Bali harus bangga punya Gubernur Wayan Koster, yang telah berhasil meloloskan proyek Pelabuhan Segitiga Emas ini.

Acara ground breaking Pelabuhan Segitiga Emas, Senin kemarin, dilakukan untuk Pelabuhan Sampalan di Banjar Sampalan, Desa Batununggul, Kecamatan Nusa Penida (Klungkung) dan Pelabuhan Bias Munjul di Banjar Ceningan, Desa Lembongam Kecamatan Nusa Penida (Klungkung). Dalam acara ground beraking yang dipusatkan di lokasi Pelabuhan Sampalan tersebut, Menhub Budi Karya didampingi Gubernur Bali Wayan Koster dan Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta.

Pelabuhan Sampalan dan Pelabuhan Bias Munjul di Nusa Penida ini merupakan bagian dari rencana pembangunan Pelabuhan Segitiga Emas Provinsi Bali. Dua pelabuhan ini terkoneksi dengan Pelabuhan Sanur di Pantai Matahari Terbit, Desa Sanur Kaja, Kecamatan Denpasar Selatan.

Dalam sambutannya saat ground breaking kemarin, Menhub Budi Karya mengingatkan Bali harus bangga memiliki Gubernur Wayan Koster, yang telah memperjuangkan daerahnya, termasuk Nusa Penida. Menurut Budi Karya, berkat perjuangan Gubernur Koster dan juga Bupati Suwirta, Pelabuhan Sampalan dan Pelabuhan Bias Munjul bisa terwu-jud. Menhub Budi Karya pun berterima kasih kepada Gubernur Koster dan Bupati Suwirta, yang telah secara aktif memberikan usulan pem-bangunan pelabuhan tersebut kepada Presiden Jokowi.

Setelah pembangungan Pelabuhan Sampalan dan Pelabuhan Bias Munjul yang ditarget selesai tahun 2021 mendatang ini, Menhub Budi Karya berjanji akan memberikan hadiah kapal, sehingga akses penyeberangan dari dan ke Nusa Penida berjalan aman dan nyaman. "Mau nggak Pak Gubernur dikasi kapal?" tanya Menhub Budi Karya yang direspons dengan manggut-manggut oleh Gubernur Koster.

"Hal ini untuk menunjang konsep Presiden Jokowi yang ingin menjadikan Bali sebagai super hub tourism. Semoga pembangunan pelabuhan ini bisa menunjang pariwisata di wilayah Nusa Penida," lanjutnya.

Dalam kesempatan itu, Menhub Budi Karya juga menyampaikan salam Presiden Jokowi kepada masyarakat Bali dan Nusa Penida khususnya. Disebutkan, Presiden Jokowi sangat cinta Bali. "Untuk itu, Presiden Jokowi memberikan perhatian khusus kepada Bali," tegas Menhub Budi Karya.

Dalam kesempatan itu, Menhub Budi Karya juga targetkan pembangunan Pelabuhan Sampalan dan Pelabuhan Bias Munjul bisa rampung dalam tempo 9 bulan ke depan. "Saya minta Pak Dirjen harus selesai, jangan sampai lebih bulan Juni 2021. Insya Allah bisa selesai dalam waktu 9 bulan," katanya.

Sementara, Gubernur Koster dalam sekapur sirihnya saat acara ground breaking di Nusa Penida kemarin, mengatakan ada cerita tersendiri di balik terwujudnya proyek Pelabuhan Segitiga Emas ini. Menurut Gubernur Koster, semua ini terwujud karena kemenangan mutlak 91,67 persen suara yang diraih pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin di Bali dalam Pilpres 2019 lalu. Kemenangan besar itu sebagai pintu masuk lolosnya program yang digelontor Presiden Jokowi ke Bali.

"Saya ingat betul, ketika quick count Pilpres 2019 lalu, Pak Presiden Jokowi mengatakan Gubernur yang pertama diteleponnya adalah Gubernur Bali. Karena dari hasil sementara quick count, kemenangan Jokowi-Maruf di Bali hampir 92 persen dan terbesar nasional," papar Gubernur Koster.

Koster menyebutkan, ketika Presiden Jokowi menelepon, dirinya sedang berada di Rumah Jabatan Komplek Jaya Sabha, Jalan Surapati Nomor 1 Denpasar. Saat itu pula, Koster minta izin menghadap Presiden Jokowi. "Astungkara, saya diberikan kesempatan menghadap pada 22 April 2019. Saya saat itu langsung bawa program usulan dan aspirasi kepada Pak Presiden. Saat itulah Pak Presiden Jokowi meminta kepada Menteri Perhubungan Bapak Budi Karya Sumadi agar memberikan program pembangunan untuk Bali,” kenang Koster.

“Saya ingat betul waktu itu Pak Menteri Perhubungan tidak hadir dalam pertemuan, namun ditelepon oleh Pak Presiden. Ya, inilah program yang akhirnya terwujud. Termasuk nanti program-program lainnya seperti pembangunan Pelabuhan Tanah Ampo di Karangasem, pembangunan Pusat Kebudayaan Bali di Desa Gunaksa (Klungkung)," lanjut Gubernur yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.

Koster sendiri sempat ketar-ketir karena pembangunan Pelabuhan Segitiga Emas molor, lantaranada direfocusing anggaran akibat pandemi Covid-19. "Namun, berkat pengawalan Pak Menteri Perhubungan, program pembangunan pelabuhan penyeberangan ini tidak direfocusing, walaupun pembangunannya sedikit dimundur," tandas Koster, yang kemarin didampingi Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama, Bupati Klungkung Nyoman Suwirta, dan Kajati Bali Erbagtyo.

Menurut Koster, dengan pembangunan Pelabuhan Sampalan, maka pemandangan ibu-ibu sampai mengangkat kain nantinya tidak akan terjadi lagi. "Jadi, masyarakat Bali, khususnya Nusa Penida, harus bersyukur," tegas politisi senior PDIP asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang sempat  tiga periode duduk di Komisi X DPR RI ini.

Kepada Menhub Budi Karya, Gubernur Koster mengatakan bahwa Nusa Penida bukanlah kawasan biasa. "Nusa Penida ini kawasan yang memiliki vibrasi dan taksu spiritual luar biasa. Di sini ada Pura Penataran Ped yang selama ini juga kita puja. Jadi, Nusa Penida bukan sembarangan kawasan," katanya.

Sementara itu, Sekretaris Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Imran Rasyid, menyebutkan program transportasi ke wilayah Kecamatan Nusa Penida yang mencakup Nusa Penida, Nusa Lembongan, dan Nusa Ceningan telah terbentuk dengan jumlah kunjungan wisatawan sangat padat. Setiap hari, kawasan Nusa Penida rata-rata dikunjungi 3.913 wisatawan. Namun, sejauh ini belum tersedia fasilitas pelayanan untuk naik-turun penumpang yang memadai.

"Karena kondisi tersebut, pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan menyetujui usulan dari Bali untuk menyediakan anggaran pembangunan Pelabuhan Sampalan dan Pelabuhan Bias Munjul,” terang Imran.

Menurut Imran, pembangunan kedua pelabuhan ini dianggarkan melalui APBN 2020. Untuk Pelabuhan Sampalan, dianggarkan sebesar Rp 88.151.324.700 atau Rp 88,15 miliar. Itu sudah mencakup pekerjaan breakwater, pengerukan kolam, Dermaga Fast Boat, Terminal Penumpang, Tempat Parkir Kendaraan, dan prasarana jalan.

Sedangkan untuk Pelabuhan Bias Munjul, dialokasikan anggaran sebesar Rp 112.403.019.700 atau Rp 112,40 miliar. Itu sudah mencakup pekerjaan pengerukan alur pelayaran, Dermaga Moveable Bridge, Dermaga Fast Boad, Terminal Penumpang, serta Tempat Parkir Mobil dan Sepeda Motor.

Imran menyebutkan, pembangunan Pelabuhan Samapalan dan Pelabuhan Bias Munjul semula direncanakan dapat selesai dalam satu tahun anggaran. Namun, karena adanya pandemi Covid-19 dan pelaksanaan pekerjaan harus mematuhi protokol kesehatan, maka pekerjaan menjadi 2 tahun anggaran. Penganggaran pun dilakukan dua tahap untuk masing-masing pelabuhan.

Di sisi lain, Bupati Suwirta mengucapkan terima kasih atas dukungan dan koordinasi Gubernur Koster dengan pemerintah pusat dalam mewujudkan pembangunan dua pelabuhan penyeberangan di Nusa Penida ini. Bupati Suwirta juga menyampaikan rasa syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena pada periode kedua kepemimpinannya selaku Bupati Klungkung, dua pelabuhan ini bisa terwujud.

Bupati Suwirta juga menyampaikan terimakasih kepada Menhub Budi Karya, yang telah memberikan perhatian khusus kepada Nusa Penida dengan melihat segala potensi yang luar biasa. Menurut Bupati Suwirta, dalam mewujudkan cita-cita besar ini dengan APBD Klungkung yang kecil, tidaklah mudah. Diperlukan dukungan Pemprov Bali dan pemerintah pusat.

“Pembangunan bisa terwujud jika pemerintah, masyarakat dan pihak swasta  bersatu padu mewujudkan cita-cita dengan satu pikiran dan keyakinan untuk menggali potensi Nusa Penida yang memiki anugerah alam yang luar biasa,” tandas Bupati asal kawasan seberang Banjar Ceningan, Desa Lembongan, Nusa Penida ini. *nat,wan

Komentar