nusabali

Wagub Cok Ace Buka New Era di Buleleng, Dugem dan Spa Sabar Dulu

  • www.nusabali.com-wagub-cok-ace-buka-new-era-di-buleleng-dugem-dan-spa-sabar-dulu

Secara bertahap aktivitas pariwisata dan hiburan mulai dibuka. Namun hiburan dan jasa yang sulit penerapan ‘jaga jarak’ belum direstui operasionalnya.

SINGARAJA, NusaBali
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Ardana Sukawati membuka tatanan kehidupan era baru di Buleleng Kamis (9/7) siang di kawasan kuliner Taman Kota Singaraja. Pembukaan tatanan era baru ditegaskan Wagub yang akrab disapa Cok Ace ini pun menegaskan dalam tatanan era normal, relaksasi yang dilakukan saat ini masih belum mengizinkan spa dan hiburan malam beroperasi.

Pangelingsir Puri Ubud, Kabupaten Gianyar ditemui usai pembukaan new era ini mengatakan Pemeritah Provinsi Bali bersama bupati/walikota se-Bali telah setuju membuka new era di 14 sektor dengan protokol kesehatan masing-masing. Namun dalam relaksasi ini ada sejumlah ketentuan yang belum diperkenankan beroperasi, seperti usaha spa dan tempat hiburan malam. “Hari ini mulai dibuka secara bertahap. Ada beberapa kegiatan usaha seperti diskotek dan spa belum boleh dibuka, karena tidak bisa menerapkan physical distancing,” tegas Wagub Cok Ace.

Pemberlakukan tatanan kehidupan baru di Bali disebutnya dilakukan bertahap, pertama ini dibuka untuk masyarakat lokal Bali. Dia pun menegaskan pembukaan 14 sektor untuk warga lokal Bali dapat memperbaiki kondisi perekonomian saat ini. “Berbicara lokal ada juga masyarakat kita banyak yang bisa makan di restoran, banyak yang jalan ke objek wisata dan menginap di hotel. Kita perlakukan protokol yang sama, intinya itu yang dibuka hari ini, segmennya lokal belum domestik dan belum internasional,” jelas dia.

Pemerintah Provinsi Bali juga tak dipungkiri Wagub Cok Ace bisa menghadapi berbagai kemungkinan di masa pandemi yang masih berlangsung saat ini. Namun potensi penambahan kasus setelah dibukanya era baru di tataran masyarakat lokal ditepis dengan keyakinan dengan tetap menjaga kedisiplinan dan ketaatan akan protokol kesehatan.  Dia pun mencontoh negara seperti Australia, Singapura dan Korea yang juga melakukan hal yang sama, beberapa kali menutup dan membuka kembali aktivitas warganya disesuaikan dengan kondisi perkembangan penularan Covid-19.

Dalam penerapan new era di sektor Pariwisata Bali khusus wisatawan domestik rencananya akan dibuka pada tanggal 31 Juli mendatang. Namun dibukanya kran pariwisata domestik dipastikan menjalani seleksi yang ketat, baik dari protokol keshetaan maupun kelengkapan administrasi terkait data dan riwayat perjalanan termasuk penjelasan tujuan wisata mereka di Bali. Hal itu diterangkan kembali oleh Cok Ace saat terjadi kasus terkonfirmasi maka akan memudahkan gugus tugas melakukan tracing.

Sedangkan untuk keran internasional disebutnya Pemprov Bali saat ini masih menunggu keputusan pemerintah pusat. “Kami masih tunggu kementerian, visa on arrival juga belum dicabut dari Permen-nya, kalaupun dibuka dan itu belum dicabut juga tidak bisa,” kata tokoh PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) ini.

Hal lain yang masih menunggu keputusan pusat juga dari sektor pendidikan yang hingga kemarin juga belum diberikan kesempatan untuk penerapan tatanan era baru di Bali. Pemprov Bali disebut Wagub Cok Ace mengikuti arahan Menteri Pendidikan dan Kebudayaann yang menyatakan belajar dari rumah akan berlangsung hingga akhir tahun ini. Hal itu dikarenakan kekhawatiran kemunculan episentrum dari klaster sekolah yang sulit diatasi seperti pasar.

Sementara itu pembukaan tatanan kehidupan era baru di Buleleng disertai dengan peluncuran Quick Response Code Indonesian Standar (QRIS) yang merupakan standarisasi pembayaran online. Pembayaran sistem online ini pun sudah dikomitmeni oleh seluruh pedagang di kawasan kuliner Taman Kota Buleleng.

Sementara itu Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana mengatakan  dengan dibukanya tatanan kehidupan era baru mendorong seluruh masyarakat Buleleng untuk menggunakan pembayaran QRIS. “Pemerintah Kabupaten Buleleng mendorong untuk penggunaan QRIS ini  salah satu upaya memutus mata rantai. Kita coba, karena selama ini kartu itu susah, kalau ini pakai handphone praktis sekali. Saya tidak ada target tetapi mudah-mudahan membantu,” ucap Bupati PAS. Dalam pembukaan tatanan kehidupan era baru di Buleleng juga dihadiri oleh Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Bali, Trisno Nugroho, dan sejumlah pejabat dan Forkompinda Buleleng dan Bali.*k23

Komentar