nusabali

PSSI Siap Optimalkan Dana FIFA

Soal Kompetisi, Tunggu Hingga Akhir Mei Ini

  • www.nusabali.com-pssi-siap-optimalkan-dana-fifa

Bantuan yang diberikan nantinya akan dipergunakan secara tepat sasaran dan transparan untuk pelaksanaan program serta kelanjutan organisasi PSSI di tengah dampak pandemi Covid-19.

JAKARTA, NusaBali
Usai menerima dana bantuan dari FIFA untuk antisipasi wabah virus corona, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan siap mengoptimalkannya dengan baik.

"Sebagai anggota asosiasi, PSSI pun memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada FIFA yang konsisten membantu dalam mengembangkan sepakbola di Indonesia," kata Iriawan di laman resmi PSSI, Minggu (26/4).

"Bantuan yang diberikan nantinya akan dipergunakan secara tepat sasaran dan transparan untuk pelaksanaan program serta kelanjutan organisasi PSSI di tengah dampak pandemi Covid-19," kata Iriawan.

Dana bantuan ini dijelaskan PSSI adalah program FIFA Forward. Kucuran uang dipercepat FIFA, yang sejatinya dijadwalkan baru keluar pada Juli 2020.

FIFA memberikan total dana bantuan sebesar 150 juta dolar AS atau sekitar Rp 2,3 triliun. Dana itu dibagikan ke 211 anggotanya, termasuk PSSI, dan masing-masing mendapat 500 ribu dolar AS atau sekitar Rp 7,7 miliar. Dana ini akan digunakan untuk operasional federasi serta menyelesaikan urusan dengan pihak ketiga.

Lebih jauh soal kelanjutan Kompetisi Liga 1, Iriawan menyatakan akan menunggu hingga akhir Mei ini. Dia tak ingin mengambil keputusan dengan terburu-buru soal langkah selanjutnya.

"Menurut saya pilihan menunggu status darurat bencana ini sampai akhir Mei pilihan paling realistis saat," ujar Iriawan.

Sebelumnya, sejumlah pihak mengusulkan agar PSSI dan PT LIB melanjutkan kompetisi dengan syarat tanpa dihadiri penonton pada Juli nanti, salah satunya Persib Bandung. Beberapa pertimbangan itu bermaksud agar ada aktivitas klub serta pertanggungjawaban kepada sponsor.

Opsi melanjutkan kompetisi tanpa penonton menjadi pertimbangan di beberapa negara di Eropa, seperti Inggris, Italia, Spanyol, dan Prancis. Sementara di kawasan Asia, Korea Selatan dikabarkan akan jadi negara pertama yang akan melakukannya.

Namun soal kemungkinan diterapkan di Indonesia, Iriawan menyebut hal itu sangat sulit. Dia memandang fanatisme suporter dalam mendukung tim kebanggaannya terlampau tinggi. Mereka akan nekat datang meski di luar stadion.

"Saya pikir Indonesia belum akan mencontoh negara-negara lain yang melakukannya tertutup. Contoh pertandingan yang diputuskan digelar tanpa penonton dan sudah disosialisasikan jauh-jauh hari saja, masih didatangi oleh ribuan fans," kata Iriawan.

Di satu sisi, sejumlah daerah juga telah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mengurangi aktivitas di luar rumah. Jika tetap dilanjutkan meski tanpa penonton, ia khawatir hal itu jadi bumerang. *ant

Komentar