nusabali

Liga 1 Ditiadakan Saja

APPI Keberatan Keputusan PSSI

  • www.nusabali.com-liga-1-ditiadakan-saja

Saya orang yang beraliran lebih baik kompetisi dihentikan. Pasalnya, sepakbola itu penghidupan bukan kehidupan. Kami sekarang fokus ke kehidupan dulu.

SURABAYA, NusaBali

Madura United mengusulkan Liga 1 2020 ditiadakan saja, sebelum PSSI memutuskan dua opsi terkait masa depan Liga 1 musim ini. Opsinya, kompetisi bisa dilanjutkan pada 1 Juli atau dianulir, tergantung dari keputusan pemerintah dalam menyikapi pandemi virus Corona. "Saya orang yang beraliran lebih baik kompetisi dihentikan. Pasalnya, sepakbola itu penghidupan bukan kehidupan. Kami sekarang fokus ke kehidupan dulu," ujar Direktur Madura United, Haruna Soemitro, di Surabaya, Minggu (29/3).

Haruna berbicara seperti itu karena berlandaskan alasan. Tiap harinya, pasien yang positif virus corona makin bertambah. Dari kacamatanya, lebih baik membasmi virus mematikan itu dibanding memikirkan kompetisi.

Haruna melanjutkan, subsidi dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) kepada Madura United untuk Maret 2020 juga belum cair. Dia tidak tahu kenapa hak klub tersebut masih tertahan.

Haruna juga telah meliburkan skuat Madura United. Masih belum diketahui kapan Laskar Sapeh Kerrab akan kembali beraktivitas.

Pria yang juga menjabat sebagai anggota komite eksekutif (Exco) PSSI tersebut melanjutkan seluruh pihak dirugikan dengan kondisi ini. Hanya saja, dia tak mau ambil pusing dengan hal tersebut.

"Tapi dalam situasi bencana global seperti ini, tidak etis rasanya menghitung kerugian. Pasti semua rugi kecuali para spekulan," ujar Haruna.

Sementara itu, Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) keberatan dengan salah satu keputusan force majeure Liga 1 dan Liga 2 2020, yakni tentang besaran gaji.

Klub diizinkan membayar gaji pemain dan ofisial sebesar 25 persen saja pada periode Maret hingga Juni. Hal itu tertuang pada poin kedua dalam surat nomor 48/SKEP/III/2020, yang ditandatangani Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, pada 27 Maret 2020.

APPI menilai keputusan ini dilakukan secara sepihak oleh PSSI. Karena itu, APPI meminta keputusan itu direvisi lagi dengan cara mengambil keputusan secara bersama-sama pemain.

Surat keberatan APPI bernomor 063/APPI-KP/III/2020 yang dibuat pada Sabtu (28/3), itu ditujukan kepada Mochamad Iriawan selaku Ketua Umum PSSI. Tak lupa surat juga ditembuskan ke beberapa pejabat dalam negeri seperti Menpora Zainudin Amali, Ketua BOPI Richard Sam Bera, dan Direktur Utama PT LIB Cucu Soemantri.

Pejabat internasional juga seperti, Ketua Status Komite FIFA Hack Raymond, Sekjen FIFPRO Jonas Baer-Hoffmann, Direktur Legal FIFPRO Roy Vermeer, Sekjen AFC Dato' Windsor John, Ketua FIFPRO Asia/Oceania Takuya Yamazaki, dan Sekjen FIFPRO Asia/Oceania Frederique Winia. *

Komentar