KONI Gianyar Minta Lebih Sederhana
Soal Lapangan Pendukung Piala Dunia U-20
Lapangan pendukung atau pendamping untuk gelaran Piala Dunia U-20 2021 hingga kini kondisinya belum sesuai standar FIFA.
GIANYAR, NusaBali
Kondisi itu membuat penggila bola di Bali minta standarnya lebih disederhanakan. Sebab, jika terpaku standar FIFA jelas akan sulit memenuhinya. Jalan keluarnya, lapangan pendukung lebih sederhana dan menerima kondisi lapangan.
"Kalau untuk lapangan utama Stadion Kapten Wayan Dipta Gianyar saya rasa tidak ada problem yang rumit. Tinggal tempat penonton dibuatkan single sheat semuanya. Problemnya terganjal lapangan pendukung, yang jumlahnya enam lapangan itu," ucap Ketua Umum KONI Gianyar, Pande Purwata di Gianyar, Jumat (28/2).
Karena daerahnya ditunjuk sebagai tuan rumah, dalam waktu singkat pihaknya akan koordinasi dengan Bupati Gianyar. "FIFA jangan kaku. Usulan kami memakai lapangan pendamping yang ada. Kami di Gianyar ada Lapangan Astina. Bahkan lapangan lainnya banyak tersebar di desa-desa di Gianyar," kata Pande Purwata.
Menurut Purwata, solusi lainnya disebar ke sejumlah daerah di Bali. Misalnya Badung diberikan tanggungjawab memperbaiki fasilitas dua lapangan di wilayahnya. Denpasar juga demikian, diberi tanggungjawab memperbaiki lapangan sesuai standar FIFA. Selanjutnya Gianyar, dan daerah lainnya yang siap memperbaiki kondisi lapangan mendekati standar FIFA.
Di Badung, Pande Purwata melihat ada Stadion Samudera Kuta dan Stadion Tri Sakti Legian. Di Denpasar ada Lapangan Kompyang Sujana dan Stadion I Gusti Ngurah Rai. Jika beban itu disebar dan setiap daerah ikut berpartisipasi, dia yakin lapangan pendukung dapat terpenuhi dengan baik. Sedangkan untuk Stadion Kapten Wayan Dipta Gianyar sudah layak. Tinggal menambah kapasitas Stadion menjadi 35 ribu menuju single sheat.
"Bupati Gianyar sangat antusias menjadi tuan rumah Piala Dunia. Selain untuk promosi daerah dan juga pariwisata, ini bagus juga untuk siklus ekonomi," tandas Pande Purwata.
Sedangkan untuk akomodasi dia sangat optimis semuanya aman bisa ditampung semuanya di daerah Wisata Ubud, Gianyar. Dan, lokasi Ubud Gianyar berdekatan menuju Stadion utama Kapten Wayan Dipta Gianyar.*dek
"Kalau untuk lapangan utama Stadion Kapten Wayan Dipta Gianyar saya rasa tidak ada problem yang rumit. Tinggal tempat penonton dibuatkan single sheat semuanya. Problemnya terganjal lapangan pendukung, yang jumlahnya enam lapangan itu," ucap Ketua Umum KONI Gianyar, Pande Purwata di Gianyar, Jumat (28/2).
Karena daerahnya ditunjuk sebagai tuan rumah, dalam waktu singkat pihaknya akan koordinasi dengan Bupati Gianyar. "FIFA jangan kaku. Usulan kami memakai lapangan pendamping yang ada. Kami di Gianyar ada Lapangan Astina. Bahkan lapangan lainnya banyak tersebar di desa-desa di Gianyar," kata Pande Purwata.
Menurut Purwata, solusi lainnya disebar ke sejumlah daerah di Bali. Misalnya Badung diberikan tanggungjawab memperbaiki fasilitas dua lapangan di wilayahnya. Denpasar juga demikian, diberi tanggungjawab memperbaiki lapangan sesuai standar FIFA. Selanjutnya Gianyar, dan daerah lainnya yang siap memperbaiki kondisi lapangan mendekati standar FIFA.
Di Badung, Pande Purwata melihat ada Stadion Samudera Kuta dan Stadion Tri Sakti Legian. Di Denpasar ada Lapangan Kompyang Sujana dan Stadion I Gusti Ngurah Rai. Jika beban itu disebar dan setiap daerah ikut berpartisipasi, dia yakin lapangan pendukung dapat terpenuhi dengan baik. Sedangkan untuk Stadion Kapten Wayan Dipta Gianyar sudah layak. Tinggal menambah kapasitas Stadion menjadi 35 ribu menuju single sheat.
"Bupati Gianyar sangat antusias menjadi tuan rumah Piala Dunia. Selain untuk promosi daerah dan juga pariwisata, ini bagus juga untuk siklus ekonomi," tandas Pande Purwata.
Sedangkan untuk akomodasi dia sangat optimis semuanya aman bisa ditampung semuanya di daerah Wisata Ubud, Gianyar. Dan, lokasi Ubud Gianyar berdekatan menuju Stadion utama Kapten Wayan Dipta Gianyar.*dek
Komentar