nusabali

Eks Gelora Dewata Diminta Bentuk Klub dan Pengurus

  • www.nusabali.com-eks-gelora-dewata-diminta-bentuk-klub-dan-pengurus

Salah satu mantan Ketua Harian PS Gelora Dewata 89, Wayan Nuastha mengusulkan agar eks pemain Gelora Dewata membentuk klub dan struktur kepengurusannya.

DENPASAR, NusaBali

Harapan ini mencuat pada reuni akbar PS Gelora Dewata, di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Sabtu (8/2). Menurut Nuastha. sebelum membentuk klub terlebih dulu membentuk struktur kepengurusan. Sedangkan apapun namanya diserahkan kepada para eks pemain PS Gelora Dewata 89 yang tergabung dalam grup WhatsApp (WA).

"Kalau ingin kembali eksis, bentuk kepengurusan dulu. Apapun nama pengurus dan siapapun pengurusnya tidak jadi masalah. Terpenting ada kesamaan tujuan dalam membangkitkan PS Gelora Dewata," ucap Wayan Nuastha di Denpasar, Minggu (9/2).

Bagi Nuastha, reuni akbar adalah momen yang bagus dan tepat. Yakni, jadi jalan agar PS Gelora Dewata kembali menunjukkan eksistensinya. Bahkan Nuastha mengatakan, dirinya jika dilibatkan atau dibutuhkan pemikirannya.

Selanjutnya aktif ikut kompetisi dimulai dari jenjang Liga 3 Zona Bali atau membuat event Gubernur Cup, dengan peserta tim perwakilan dari masing-masing Kabupaten di Bali.

Nuastha juga menambahkan, pelatih tidak susah mencari. Sebab, banyak eks pemain PS Gelora Dewata 89 yang kini jadi pelatih. Hal itu diberdayakan, seperti salah satunya Kadek Swartama

Sementara itu eks pemain PS Gelora Dewata 89 Budi Ratmono selaku perwakilan Surabaya menyambut baik pembentukan klub, apakah dengan nama PS Gelora Dewata 89 atau New Gelora Dewata ataupun Gelora Dewata Rebound.

Menurutnya, setiap eks pemain PS Gelora Dewata 89 yang jadi pelatih mengirim sejumlah pemain potensial, misalnya 3-5 pemain. Lalu dikumpulkan jadi satu, hingga memenuhi jumlah sebagai klub sekitar 30 pemain.

Sedangkan Kadek Swartama menyebutkan hanya sebatas reuni dan napak tilas setelah 25 tahun jarang bertemu. Jadi untuk membentuk tim atau membangkitkan PS Gelora Dewata 89 belum ada arah kesana. "Kami belum terbesit kesana atau membentuk tim. Bagi kami biarkan saja berjaya pada jamannya. Sekarang beda jamannya," tutur Kadek Swartama.

Pemain asal Ubud Gianyar ini lebih cenderung kejuaraan Gubernur Bali Cup dibangkitkan lagi. Ajang untuk mencari bibit-bibit pemain potensial dan murni pemain lokal Bali. Dengan demikian pondasinya terasa milik Bali. *dek

Komentar