nusabali

Ulundanu Songan Diterjang Banjir, 30 KK Ngungsi

Jalan Amblas Akibat Banjir, 13 Banjar di Desa Buana Giri Terisolasi

  • www.nusabali.com-ulundanu-songan-diterjang-banjir-30-kk-ngungsi

Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Kintamani, Bangli, Jumat (7/2) sore, menimbulkan bencana banjir bandang di Banjar Ulundanu, Desa Songan A.

BANGLI, NusaBali

Sedikitnya 30 rumah dilaporkan terendam lumpur, hingga pemiliknya harus mengungsi ke tempat aman. Selain itu, 28 kendaraan roda empat dan roda dua juga tenggelam.

Informasi di lapangan, hujan deras mulai mengguyur kawasan Desa Songan A dan Desa Songan B, Jumat sore 15.00 Wita. Beberapa menit kemudian, banjir bandang menerjang wilayah Banjar Ulundanu, tepatnya di jalur menuju Pura Ulun Danu Batur di Desa Adat Songan. Luapan air bercampur lumpur meluber dari kawasan utara, yakni Desa Pinggan dan Desa Belandingan.

Menurut Perbekel Songan A, I Ketut Artawa, banyak rumah warga yang terendam lumpur akibat banjir kemarin sore. Namun, hingga tadi malam belum diketahui pasti berapa jumlah rumah warga yang terendam. Demikian pula jumlah kendaraan warga yang terendam maupun hanyut, belum terdata. “Kami belum bisa sampai ke rumah warga yang terdampak banjir," ungkap Ketut Artawa, tadi malam.

Menurut Artawa, tadi malam air mulai surat. Hanya saja, warga setempat tidak bisa berbuat banyak. Pasalnya, beberapa jaringan listrik terputus. "Sebagain listrik menyala, sebagian lagi padam. Ini karena kabel tertimpa pohon," jelas Artawa. Untuk, warga korban banjir bandang di Banjar Ulundanu mengungsi ke rumah-rumah kerabatnya yang dalam posisi aman.

Namun, informasi terakhir yang diperoleh NusaBali dari kepolisian, tadi malam, ada 8 unit mobil yang ditenggelamkan lumpur sedalam 0,25 meter akibat banjir bandang di Desa Songan A. Selain itu, 20 unit sepeda motor juga ditenggelamkan lumpur.

Sedangkan Kepala Pelaksana BPBD Bangli, Ketut Gede Wiredana, mengatakan akses jalan di Banjar Ulundanu, Desa Songan A tertutup material banjir setinggi 1 meter. Hasil pendataan sementara, ada sekitar 30 kepala keluarga (KK) yang rumahnya tenggelam. "Warga korban banjir saat ini mengungsi ke rumah kerabatnya," papar Ketut Wiredana, tadi malam.

Ketut Wiredana menyebutkan, evakuasi material akibat banjir bandang di Desa Songan A ini akan berkoordinasi dengan Dinas PUPR Perkim Bangli, untuk menurunkan alat berat ke lokasi. "Kami akan gotong royong untuk melakukan evakuasi meterial yang terbawa banjir," katanya.

Sementara itu, bencana banjir juga terjadi di Sungai Embah Api, Desa Buana Giri, Kecamatan Bebandem, Karangasem, Jumat siang pukul 11.00 Wita. Akibatnya, 13 banjar terisolasi, karena akses jalan penghubung amblas sedalam 6 meter. Titik amblasnya badan jalan ini menghubungkan Banjar Butus dan Banjar Linggasana.

Belasan banjar yang terisolasi ini, masing-masing Banjar Bukit Paon, Banjar Butus, Banjar Nangka, Banjar Tanah Aron, Banjar Umanyar, Banjar Gula, Banjar Bedugul, Banjar Bhuana Kerta, Banjar Dangin Sema, Banjar Cemara Tebel, Banjar Kemoning, Banjar Linggasana, dan Banjar Tegal Bengkak.

Warga yang bermukim di sebelah timur Sungai Embah Api harus memutar sejauh 12 kilometer untuk bisa menuju banjar-banjar lainnya yang berada di sebelah barat sungai. Mereka harus memutar melewati Desa Ababi (Kecamatan Abang, Karangasem), Kelurahan Padangkerta (Kecamatan Karangasem), Desa Budakeling (Kecamatan Bebandem), kemudian tembus di Banjar Linggasana, Desa Bhuana Giri.

Badan jalan yang amblas diterjang luapan air di Sungai Embah Api, Jumat kemarin, sepanjang 9 meter. Badan jalan berubah jadi tebing sedalam 6 meter. Bukan hanya warga 13 banjar terisolasi akibat banjir kemarin. Tembok panyengker LPD Desa Adat Nangka juga ambruk. Sedangkan SMPN 3 Bebandem terancam jebol setelah pondasinya dirongrong air.

Hingga Jumat sore, petugas BPBD Karangasem dan Dinas PUPR Karangasem belum terjun ke lokasi bencana. Hanya sejumlah petugas Polsek Bebandem dan warga yang terjun ke lokasi seraya menyaksikan badan jalan yang berubah jadi tebing tersebut. Petugas Polsek Bebandem telah memasang garis polisi agar warga tidak mendekat ke bibir sungai, karena berbahaya.

Saat dikonfirmasi, Kadis PUPR Karangasem, I Nyoman Sutirtayasa, mengaku belum sempat memantau kondisi jalan amblas akibat tergerus air Sungai Embah Api. "Kami belum dapat laporan. Buat sementara, saya arahkan Kabid Bina Marga mengecek ke lokasi," ungkap Sutirtayasa.

Pada hari yang sama, Jumat kemarin, banjir juga terjadi Sungai Mati, Banjar Abang Kelod, Desa/Kecamatan Abang, Karangasem. Banjar ini menyebabkan sebuah sepeda motor milik warga hanyut. *esa,k16

Komentar