nusabali

12.935 Krama Karangasem Buta Aksara

  • www.nusabali.com-12935-krama-karangasem-buta-aksara

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Karangasem fokus sasar 500 penyandang buta aksara di Desa Seraya Tengah.

AMLAPURA, NusaBali
Kasus buta aksara di Kabupaten Karangasem mencapai 12.935 orang tersebar di delapan kecamatan. Kasus buta aksara tertinggi ada di usia 65 tahun ke atas dengan jumlah 6.382 orang. Penanganan buta aksara di Karangasem dituding lamban. Biaya yang dianggarkan untuk penanganan kasus buta aksara juga kecil yakni Rp 38 juta.

Tudingan lambannya pengentasan kasus buta aksara dilontarkan langsung oleh Bupati Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumatri. Bupati pertama di Karangasem ini menyebut penanganan 12.935 penyandang buta aksara terlalu berlarut-larut. Dikatakan, kasus buta aksara sebaiknya diklasifikasikan sesuai tingkatan umur sehingga ada skala prioritas. Kasus pada umur produktif harus jadi prioritas.

Bupati Mas Sumatri juga mengaku prihatin dengan anggaran pengentasan buta aksara yang hanya Rp 38 juta. “Mana mungkin bisa dengan anggaran sekecil itu. Dana itu tidak sebanding dengan jumlah buta aksara yang mencapai 12.935 orang,” ungkap Bupati Mas Sumatri, Kamis (11/8). Dikatakan, tingginya buta aksara akan berdampak pada IPM (indeks pembangunan manusia). IPM Karangasem terendah di Bali. IPM Karangasem hanya 67,83, jadi juru kunci di Bali.

Kepala Bidang Pendidikan Non Formal Pemuda dan Olahraga (PNFPO) Disdikpora Karangasem, I Made Subawa mengatakan, pada tahun 2016 ini tetap menyasar 500 warga buta aksara di Desa Seraya Tengah, Kecamatan Karangasem. Di Kecamatan Karangasem ada 12.935 penderita buta aksara. ”Sebanyak 46 tutor tengah menjalani pelatihan,” katanya.

Mengenai biaya, dianggarkan Rp 400,5 juta. Mulanya di tahun 2015, Disdikpora Karangasem melalui Bidang PNFPO sosialisasikan pemberantasan buta aksara bekerjasama dengan 715 kelian banjar se-Karangasem dengan biaya Rp 185 juta. Masing-masing kelian mengisi blangko nama dan alamat penderita buta aksara. “Tetapi belum ada laporan sejauh mana tindaklanjutnya. Sekarang fokus penanganan 500 warga,” imbuhnya. Dikatakan, jumlah angka buta aksara di Karangasem yakni usia 15-44 tahun sebanyak 1.134 jiwa, usia 45-64 tahun sebanyak 5.419 jiwa, dan di atas 65 tahun 6.382 jiwa. * k17

Komentar