nusabali

Panik, Sejumlah Penghuni Kos Nekat Melompat dari Lantai Dua

Dua Blok Kos-kosan Berlantai Dua Ludes Terbakar

  • www.nusabali.com-panik-sejumlah-penghuni-kos-nekat-melompat-dari-lantai-dua

Petugas Damkar Badung membutuhkan waktu 2 jam menangani kobaran api, api juga tidak sampai menjalar ke rumah warga ataupun bangunan lainnya.

MANGUPURA, NusaBali

Kebakaran hebat menghanguskan dua blok kos-kosan Pondok Dewa Brata yang terletak di Jalan Bypass Ngurah Rai, Gang Patasari II tepatnya di belakang Krisna Oleh-oleh, Kuta, Badung, Minggu (2/2) malam. Dugaan awal, kebakaran itu dipicu oleh hubungan pendek arus listrik (korsleting). Dalam insiden kebakaran ini, tidak ada korban jiwa, namun sejumlah penghuni kos mengalami cedera, seperti keseleo karena nekat melompat dari kamar di lantai dua.

Informasi yang dihimpun di lapangan, kos-kosan yang terbakar pada, Minggu malam pukul 20.00 Wita ini merupakan dua blok kos-kosan Pondok Dewa Brata dari total empat blok yang ada. Di mana, dua blok masing-masing Blok A dan Blok B itu terdapat 20 kamar. Sementara, Blok C dan Blok D tidak terkena sambaran api karena petugas pemadam cepat melakukan penanganan.

Saat kebakaran terjadi, penghuni kosan sebagian besar sedang istirahat usai melakukan aktivitas. Sehingga, mereka tidak mengetahui persis awal mula api itu berasal. "Kalau asal-usul api banyak yang tidak tahu. Pas sudah membesar baru semua penghuni menyadari dan berteriak minta tolong," ungkap salah seorang warga yang tinggal tak jauh dari lokasi kebakaran. Saat berteriak itulah, seluruh warga kos yang ada di sekitar Gang Patasari itu panik.

Pasalnya, kosan tersebut berada di lingkungan padat penduduk dan ditakutkan api menjalar ke perumahan warga. Kemudian, sejumlah warga berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya. Selain itu, warga juga menghubungi petugas pemadam kebakaran. "Tadi semuanya panik mas, makanya banyak yang bawa ember untuk siram sama-sama. Tapi, awal api itu kan ada di lantai II di blok B itu. Makanya sedikit susah," ungkap warga ini.

Sementara, salah seorang penghuni kosan di kamar nomor 3 di lantai II bernama Heru Ardiansa, 18, menerangkan saat insiden kebakaran terjadi, dia baru saja pulang kerja dan berencana untuk istirahat. Namun belum sempat memejamkan mata, terdengar teriakan seorang wanita yang ada di lantai I terkait kebakaran itu.

Dalam kondisi panik, penghuni kosan yang sudah 9 bulan tinggal di lokasi itu langsung melompat dari lantai II yang tingginya mencapai 3 meter. Walhasil, kaki pria yang kerja di salah satu toko modern di Kuta ini mengalami keseleo. "Terus terang saya capek saat pulang kerja dan mau tidur. Tapi, tiba-tiba ada teriakan dan tetangga kosan di lantai II itu juga teriak dan gedor pintu. Makanya langsung buka pintu dan lompat saja," ungkapnya.

Di lokasi yang sama, penghuni lainnya, Adi Alfian, 20, mengaku tidak mengetahui asal muasal api. Namun, saat sedang istirahat di kamar, dia mencium ada aroma terbakar. Kemudian, dia berusaha mencari asal muasalnya yang diduga dari puntung rokok. Tapi, saat mencari penghuni di lantai I sudah berteriak terkait kebakaran itu. "Saya memang cium bau terbakar. Tapi, saya pikir cuma puntung rokok. Pas saya cari di asbak tidak ada, namun saat itu asap sudah mulai masuk ke kamar. Nah, spontan saya langsung lompat dari lantai II itu," urainya.

Sementara, Kepala Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Badung, I Wayan Wirya, mengungkapkan pihaknya mendapat laporan terkait kebakaran itu pada Minggu pukul 20.00 Wita. Karena kondisi di lokasi yang ada di tengah pemukiman padat penduduk, pihaknya langsung menurunkan personel dengan kekuatan penuh.

Di mana, semua mobil pemadam dari 8 pos yang ada di Badung di kerahkan ke lokasi. "Kalau penanganan memang sedikit terkendala karena kondisi jalan untuk akses masuk sempit. Makanya, kita berusaha melompat tembok dan melakukan pemadaman dari parkiran Krisna Oleh-oleh," terangnya. Dalam upaya pemadaman itu, pihaknya mengaku tergolong cepat dan hanya membutuhkan waktu 2 jam dalam menangani api. Sehingga tidak menjalar ke rumah warga ataupun bangunan lainnya. Terkait pemicu, dia belum bisa memastikan dan masih penyelidikan petugas kepolisian. "Kalau dugaan korsleting listrik. Tapi, tunggu hasil penyelidikan petugas kepolisian. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran itu," tutur Wirya.

Mengingat sudah beberapa kali kasus kebakaran besar terjadi di Gumi Keris, pihaknya mengimbau supaya masyarakat memperhatikan hal hal yang dapat jadi pemicu kebakaran, misalnya membuang puntung rokok sembarangan, membakar sampah sembarangan, meninggalkan rumah saat memasak. "Termasuk kondisi kabel listrik juga harus diperhatikan karena rawan terjadi korsleting listrik," imbau mantan Camat Kuta Selatan ini. Sementara pihak Polsek Kuta belum bisa dikonfirmasi terkait kasus kebakaran ini. Kanit Reskrim Polsek Kuta, Iptu I Putu Ika Prabawa, belum memberikan respon. *dar, asa, pol

Komentar