nusabali

Bale Kulkul Pura Pucak Payogan Terbakar

  • www.nusabali.com-bale-kulkul-pura-pucak-payogan-terbakar

Diduga kesambar petir saat hujan, Bale Kulkul Pura Pucak Payogan, Desa Adat Lungsiakan, Kecamatan Ubud, Gianyar,  terbakar, Kamis (30/1).

GIANYAR, NusaBali

Petir yang menyambar langsung membakar atap Bale Kulkul berbahan ijuk. Meski diguyur hujan deras, api tetap berkobar menghanguskan tiang kerangka berikut Kulkulnya.

Warga yang melihat kejadian itu berusaha memadamkan api secara manual. Bagian atas Bale Kulkul didorong menggunakan tongkat seadanya agar api tidak merembet ke bangunan lainnya. Damkar Gianyar Pos Ubud pun membantu memadamkan api.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Damkar Gianyar I Made Watha menjelaskan dua armada diterjunkan untuk memadamkan api. "Kami kerahkan dua armada berserta anggota posko Damkar Ubud memadamkan api tersebut," jelasnya.

Watha mengaku kejadiannya terjadi sekitar pukul 16.25 Wita. "Yang terbakar satu unit Bale Kulkul yang berukuran 3x3 meter," jelasnya. Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. Karena memang tidak sedang ada aktifitas persembahyangan. Dugaan kuat, penyebab kebakaran adalah sambaran petir. "Ada yang melihat kilatan cahaya petir sebelum bale kulkul terbakar. Kerugian ditaksir kurang lebih Rp 70 juta," imbuhnya.

Salah satu warga setempat mengatakan kebakaran tersebut terjadi saat hujan deras disertai petir. Kejadiannya pun terjadi sangat singkat, dan berlangsung beberapa detik sehingga api sudah membakar bagian atas bangunan bale kulkul tersebut.  

"Sangat cepat sekali kejadiannya, padahal hujan tetapi api  tetap membesar. Selanjutnya warga setempat memadamkan api dengan cara menyiram dengan air dan mendorong bangunan yang bagian kayu ke bawah sambil menunggu petugas Damkar," jelas sumber yang enggan dikorankan namanya.

Di tempat lain, hujan deras disertai petir dan angin kencang juga nyaris merobohkan tiang penyangga kabel. Tiang kabel nyaris roboh itu terjadi karena tertimpa pohon tumbang di Desa Kelusa, Kecamatan Payangan, dan Desa Petulu, Kecamatan Ubud.

Akibatnya Jalan Raya Kelusa, Kecamatan Payangan sempat tertutup selama satu jam pasca tumbangnya pohon dan membuat roboh tiang listrik. Sehingga macet panjang pun sempat terjadi, sedangkan pengendara memilih memutar arah yang menuju Payangan dari arah Tegallalang harus memutar melalui Jalan Kedewatan Ubud.

Salah satu pengendara, Wayan Sudia mengaku ia harus memutar jalan melalui Jalan Kedewatan, Ubud. "Harus memutar lagi mencari jalan alternatif yang lumayan jauh untuk ke Payangan. Karena itu jalan satu-satunya terdekat penghubung Payangan menuju Tegallalang dan sebaliknya," terangnya. *nvi

Komentar