nusabali

Saksikan Prosesi, Ratusan Wisatawan Terkagum

  • www.nusabali.com-saksikan-prosesi-ratusan-wisatawan-terkagum

Puncak Karya Masapuh Agung di Pura Tirta Empul

GIANYAR, NusaBali

Ribuan krama serta para undangan menyaksikan dan muspayang Karya Tawur Masapuh Agung, Mupuk Padagingan, Panyegjeg Jagat, Melaspas di Pura Khayangan Jagat Tirta Empul, Buda Kliwon Matal, Rabu (2/10). Tak hanya umat, ratusan wisatawan terkagum saat menyaksikan prosesi ritual yang diiringi pelbagai jenis gambelan upacara Hindu Bali itu.

Pantauan di lokasi, ratusan wisatawan dari pelbagai negara menyaksikan prosesi dari luar mandala pura, terutama sisi timur dan selatan. Mereka tampak terkagum menyaksikan prosesi ritual ini, lebih-lebih jika mereka tumben ke Bali. Para wisatawan tampak sangat sibuk mengabadikan setiap tahap prosesi. ‘’Karena kami sejak awal telah mengkaji secata matang tentang keberadaan wisatawan. Mereka silakan datang sepanjang tak sampai mengganggu  prosesi ritual,’’ ujar Manggala Prawartaka Karya yang Penyarikan Desa Adat Manukaya Let, I Made Kuntung.

Puncak karya tawur dipuput empat sulinggih, satu di anyaranya muput di Utama Mandala yakni Ida Pedanda Putu Putra Bajangan dari Griya Tegal Suci, Desa/Kecamatan Tampaksiring. Tiga sulinggih di Madya Mandala yakni Ida Pedanda Putra Tegeh dari Griya Tegeh Tegal Suci, Desa/Kecamatan Tampaksiring. Ida Pedanda Buda Gunung Sari dari Griya  Gunung Sari, Desa Peliatan, Ubud, dan Ida Rsi Dharma Kerthi dari Griya Bujangga  Angkling, Desa Bakbakan, Gianyar.

Karya tawur ini disaksikan Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace, mewakili Gubernur Bali I Wayan Koster. Cok Ace didampingi Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Bali A A Gede Geriya. Hadir pula, Dirjen Bimmas Hindu Kemenag RI I Wayan Widnya, I Gede Pitana mewakili Menteri Pariwsiata, Bupati Karangasem Gusti Ayu Mas Sumatri,  

Wabup Gianyar AA Gde Mayun, dan para undangan dari Muspida se Bali, unsur PHDI, Majelis Desa Adat Provinsi, kabupaten/kota, tokoh puri, bendesa adat se Bali, dan lainnya.

Usai puja empat sulinggih, prosesi dilanjutkan dengan Mendem Pedagingan di setiap palinggih. Antara lain, Wagub Bali Cok Ace diiringi Bupati Mas Sumatri, menden di Palinggih Tepasana yang salah satu palinggih utama di pura setempat. Seluruh rangkaian prosesi diakhiri dengan muspayang tawur.

Wagub Cok Ace menjelaskan yadnya sebagai bentuk wujud bakti dan rasa syukur ke hadapan Ida Sanghyang Widi Wasa atas segala berkah kesejahteraan kepada umat manusia. ‘’Untuk itu, mari kita tingkatkan sradha bakti kepada Ida Sanghyang Widhi Wasa. Semoga Ida Batara-Batari selalu melimpahkan rahmatnya untuk kita semua,’’ jelasnya.

Bendesa Adat Manukaya Let I Made Mawi Arnata menyampaikan terima kasih kepada para undangan dan krama hingga puncak karya ini berlangsung lancar dan khidmat. Kata dia, beberapa ritual penting akan dilaksanakan pascapuncak karya ini yakni Masapuh-sapuh di Pura Anyar dan Ida Bhatara Tedun Kabeh pada Saniscara Pon Matal, Sabtu (5/10). Selain itu, Ida Bhatara Katuran Melasti di Pantai/Segara Desa Keramas, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar pada Soma  Kliwon Uye, Senin (7/10). Karya Ageng Wali Pura Pucak Tirta Empul, lanjut Mapapada Wawalungan/Atos, Munggah Canang Karya Puja Wali Pura Tirta Empul pada Redite Umanis Menail, Minggu (13/10).  Puncak Karya Ageng Wali Pura Tirta Empul, Mapapada Bagia Pula Kerti, Ngebat Daun, Ngenteg Linggih, Nangun  Ayu, Ida Bhatara Katuran Mapeselang pada Soma Paing Menail, Senin (14/10).

Pada puncak karya, berdasarkan konfirmasi yang diperoleh oleh Bendesa Made Mawi Arnata, sejumlah Bupati se Bali akan tangkil ke pura ini. Karena direncanakan Ketua DPP PDIP Megawati Soekarnoputri juga akan tangkil. ‘’Soal pukul berapa pada bupati ini akan tangkil, kami belum bisa pastikan,’’ jelasnya.

Selanjutnya, Karya Nyenuk Ngingkup pada Wrespati Kliwon Menail, Kamis (17/10). Ida Bhatara Katurang Ngeluhur, Nyineb Arca  Pralingga (Ngeluhur) pada Buda Umanis Prangbakat, Rabu (23/10). Nyegara Gunung, Pamuput Karya Puja Wali ring Pura Tirta Empul pada Wrespati Wage Bala, Kamis (30/10). Rangkaian karya yang dilaksanakan selang 51 tahun lalu ini dimulai sejak 2 September 2019. Pura ini diempon ayah arep dari Desa Adat Manukaya Let 149 KK dan Balu Angkep dan sekaa-sekaa sekitar 300 KK. Pengemong pura meliputi krama Desa Adat Calo dan Desa Adat Tegal Payang, Desa Pupuan, Kecamatan Tegallalang. Desa Adat Penempahan dan Desa Adat Manukaya dan Desa Adat Malet, Desa Manukaya, Kecamatan Tampaksiring. *lsa

Komentar