nusabali

10 Pria Alami Disorientasi dan Tak Terkendali

Minum Kopi 'Perkasa'

  • www.nusabali.com-10-pria-alami-disorientasi-dan-tak-terkendali

Niat hati ingin memuaskan istri di atas ranjang, sejumlah pria asal Sumedang keracunan suplemen kejantanan pria berupa kopi perkasa 'Cleng'.

SUMEDANG, NusaBali

Para korban mengalami disorientasi. Kapolres Sumedang AKBP Hartoyo mengatakan, dari hasil penelusuran, ada 10 orang yang diduga keracunan kopi perkasa. Rata-rata usia 24-70 tahun, semua laki-laki.

Juru bicara RSUD Sumedang Iman Budiman menjelaskan efek samping yang dirasakan para pasien yang diduga keracunan suplemen kejantanan pria itu adalah mengalami disorientasi.

"Disorientasi itu pasien tidak tahu tempat, tidak tahu waktu, kaya bingung gitu," kata Iman via sambungan telepon, Rabu (18/9) seperti dilansir detik.

Selain itu, kata Iman, aktivitas para pasien menjadi tidak terkendali akibat efek samping minuman 'kuat' itu.

"Penanganan yang dilakukan, kita menetralkan racun-racun yang terserap. Mereka dirawat dua sampai tiga hari, baru mereka pulih kembali," katanya.

Iman menjelaskan, dari informasi yang diterima dari pasien, suplemen itu didapatkan dari seseorang yang menjualnya door to door.

“Kita dapat informasi dari keluarga, suplemen itu berasal dari antarteman door to door, ada juga yang di toko jamu," jelasnya.

"Bukti kemasan yang didapat dari keluarga pasien dengan yang ditemukan di lapangan kita uji. Kasus ini sudah ditangani Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang," tambahnya.

Dari sejumlah foto yang diterima detik, Rabu (18/9), kopi perkasa tersebut dikemas selaiknya kopi kemasan biasa. Kopi perkasa tersebut bisa ditemukan di depot-depot jamu. Kandungan kopi yang ditulis pada bungkus kemasan berwarna cokelat tersebut di antaranya kopi, krimer, gula, pasak bumi, dan sanrego.

Tidak ada tanggal kedaluwarsa pada kemasan kopi yang diproduksi di Jawa Tengah oleh CV Jamu Moro Sehat itu. Tapi ada Nomor BPOM RI MD249913101179 yang ditulis di pojok kiri bawah kemasan.

AKBP Hartoyo mengatakan kopi perkasa tersebut dibuat di luar Sumedang. "Daerah lain, di Jawa Tengah," kata Hartoyo via sambungan telepon, Rabu (18/9).

Kopi ini dijual bebas di depot-depot jamu dengan harga bervariatif per bungkusnya, yakni Rp 10-20 ribu. Selain itu, kopi perkasa ini diperjualbelikan di toko online dengan harga Rp 90-95 ribu per boks, yang berisi 10 bungkus. "Kopi yang dibeli korban Rp 20 ribu per saset," ujar Hartoyo.

Ia menuturkan, selain kopi 'Cleng', ada kopi merek lain, yaitu kopi Jantan, yang diduga menyebabkan keracunan warga Sumedang. "Delapan orang keracunan kopi Cleng dan dua orang keracunan kopi Jantan. Sedangkan korban yang masih dirawat ada dua orang lagi," turunnya. *

Komentar