nusabali

Kini, Indonesia Kalah Level

PSSI Akan Evaluasi Kinerja McMenemy

  • www.nusabali.com-kini-indonesia-kalah-level

Irfan Bachdim menilai, kekalahan Timnas Indonesia dari Thailand sudah realistis dengan kondisi yang ada. Irfan mengakui memang adanya perbedaan kualitas dan level permainan. Thailand tim yang bagus dan dihuni pemain berkualitas.

JAKARTA, NusaBali

Pemain Timnas Indonesia Irfan Bachdim berusaha bijak menyikapi kekalahan telak 0-3 dari Thailand pada laga kedua penyisihan Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia, Selasa (10/9) malam. Menurut pemain Bali United itu, kini Timnas hanyalah underdog (bukan unggulan) dan sudah kalah level ketika melawan Thailand.

Ya, pada laga di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Timnas mampu mengimbangi permainan Thailand pada babak pertama. Namun, cerita berbeda justru terjadi pada babak kedua. Fisik pemain Indonesia drop dan digelontor tiga gol oleh Thailand. Yakni, Supachok Sarachat (55', 73') dan penalti Theerathon Bunmathan (65').

Irfan Bachdim menilai, kekalahan dari Thailand sudah realistis dengan keadaan yang ada. Pemain naturalisasi itu harus mengakui memang adanya perbedaan kualitas dan level permainan antara Timnas Indonesia dan Thailand.

Penilaian itu diungkapkan Irfan Bachdim dengan mengacu pada kualitas kedua tim yang berbeda level. Menurut Irfan, Thailand adalah tim yang bagus dan dihuni pemain berkualitas.

"Pada babak pertama kami sudah bermain bagus. Hanya, kami melawan tim yang sulit, punya pengalaman. Saya rasa tim sudah berusaha, memang bermain lebih bertahan, namun kami juga tadi mampu menciptakan beberapa peluang dari serangan balik. Saya tidak ingin menyalahkan pemain secara individu, tapi mungkin tadi kurang fokus," kata Irfan Bachdim, di bola.com.

"Kami melawan tim yang berpengalaman. Mereka datang dan menyerang, makanya tadi kami seperti frustrasi. Namun, kami harus realistis menyikapi hasil ini karena tadi masuk ke lapangan sebagai underdog. Tapi, kami sudah memberikan semuanya dan saya tetap percaya dengan tim ini," ujar Irfan Bachdim.

Dua kekalahan secara beruntun Timnas Indonesia di kandang pada Grup G putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia membuat pelatih Simon McMenemy berada dalam tekanan. Posisi arsitek berdarah Skotlandia itu segera dievaluasi PSSI.

"Menunggu laporan dari McMenemy dulu. Nanti juga ada Direktur Teknik PSSI, Danurwindo, yang membuat laporan kepada Komite Eksekutif (Exco) PSSI," ujar Gusti Randa, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Harian PSSI, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Selasa (10/9) malam.

Gusti Randa memastikan pihaknya akan mengadakan rapat Exco dalam waktu dekat. Ia masih belum tahu kapan waktunya pelaksanaannya. Yang pasti, bakal berlangsung pada bulan ini. Satu di antara pokok pembahasan rapat Exco nanti ialah mereview kinerja McMenemy di Timnas Indonesia.

Kekalahan ini menjadi yang pertama dialami Indonesia dari Thailand pada laga kandang dalam 10 tahun terakhir. Pasukan Merah-Putih terakhir kali dipermalukan di depan pendukungnya oleh Thailand pada Piala AFF 2008, dengan skor 0-1.

Kekalahan ini membuat perjalanan Indonesia di kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia semakin berat. Indonesia saat ini terjerumus di dasar klasemen dengan nol poin dari dua laga.

Dengan enam laga tersisa, Indonesia wajib memetik kemenangan. Hal itu dilakukan untuk lolos ke babak selanjutnya yang mendekatkan ke tiket Piala Dunia 2022 serta Piala Asia 2023. *

Komentar