nusabali

Pompa Angin Damkar Meledak

Asap TPA Mandung, Kerambitan, Tabanan, Tak Kunjung Padam

  • www.nusabali.com-pompa-angin-damkar-meledak

Secara niskala, Dinas LH Tabanan menggelar persembahyangan untuk memohon hujan di Padmasana TPA Mandung.

TABANAN, NusaBali

Hingga lima hari penanganan, kebakaran TPA Mandung di Banjar Mandung, Desa Sembung Gede, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, belum bisa teratasi. Titik api dan asap terus muncul secara bergantian. Bahkan karena dihidupkan nonstop, selang pompa angin milik pemadam kebakaran meledak.

Kabid IV Penanggulangan Kebakaran Satpol PP Tabanan Ketut Suardi, menjelaskan asap di TPA Mandung belum bisa ‘dijinakkan’ total. Hal tersebut karena api dan sumber api telah meresap ke dalam tumpukan sampah. “Di bagian selatan sudah padam sebenarnya, namun kembali lagi muncul api,” ujarnya, Minggu (8/9).

Menurut Suardi, penanganan siang malam dilakukan bersama petugas TPA Mandung. Bahkan karena penanganan berturut-turut nonstop, selang pompa angin meledak karena panas. “Karena meledak, selang pecah. Kami masih carikan gantinya ke bengkel,” ujarnya.

Menurutnya penanganan kebakaran di TPA Mandung sangat sulit. Mulai dari pengambilan air dari sungai gunakan pompa, kemudian ditransfer ke mobil pemadam, lalu disalurkan ke selang yang panjangnya 300 meter, baru disemprotkan ke titik api. “Jadi kami sambungkan selang sedemikian panjang karena penanganan kebakaran kami ambil dari atas. Bahkan kami juga kewalahan menghadapi asap,” tegasnya.

Meskipun demikian pihaknya tetap berusaha memadamkan api sesuai dengan arahan pimpinan. Setidaknya dalam penanganan kebakaran, dikerahkan anggota per shift sebanyak 18 orang. Petugas damkar dibantu petugas TPA dan sopir alat berat. Karena cara kerjanya, alat berat mengeruk titik kebakaran kemudian baru dilakukan penyemprotan. “Sudah lima hari kami masih standby siang malam melakukan penanganan kebakaran,” kata Suardi.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Tabanan Made Subagia menyatakan api sudah padam, tetapi asapnya masih mengepul. Lokasi kebakaran masih di titik sebelumnya dan tidak meluas.

Subagia menjelaskan, penanganan kebakaran melibatkan 3 unit mobil damkar dan 2 alat berat. Alat berat mengeruk titik kebakaran dan pemadam kebakaran menyemprotkan air. “Ini adalah cara efektif untuk memutus pergerakan api,” katanya.

Selain itu secara niskala agar penanganannya cepat selesai, pihaknya menggelar persembahyangan untuk memohon hujan di Padmasana TPA Mandung. Upacara dilakukan pada Redita Umanis Merakih, Minggu sore kemarin. “Mudah-mudahan hujan turun dan saat ini kondisi langit sudah mendung,” tandas Subagia.

Seperti berita sebelumnya, TPA Mandung terbakar pada Rabu (4/9) sekitar pukul 15.00 Wita dengan luas areal yang terbakar seluas 20 are. Sejak saat itu seluruh petugas dari Pemadam Kebakaran, TPA Mandung berjibaku memamdamkan api siang malam. Api memang berhasil dipadamkan tetapi asapnya belum dapat dikendalikan.

Bahkan asap dari TPA Mandung hingga sampai ke Desa Kelating dan Desa Penarukan, Kecamatan Kerambitan. Warga yang ada di sekitar TPA Mandung seperti Desa Kerambitan sempat mengeluh karena asap mengganggu pernapasan. 7 des

Padamkan Api di TPA, Komandan Regu Alami Sesak Napas Dilarikan ke UGD Pekatnya asap di TPA Mandung, Desa Sembung Gede, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, membuat satu orang petugas pemadam kebakaran I Gusti Ngurah Mawan mengalami sesak napas pada Minggu (8/9). Dia harus dilarikan ke UGD BRSUD Tabanan karena lemas.

Informasi yang dihimpun, peristiwa satu orang petugas damkar sesak napas terjadi sekitar pukul 16.30 Wita. Saat itu giliran regu III yang dikomandoi oleh korban sendiri sedang bertugas memadamkan api. Saat penanganan itu tiba-tiba saja Ngurah Mawan mendadak sesak napas lalu lemas. Dengan kondisi itu dia langsung dilarikan ke BRSUD Tabanan.

Kabid IV Penanggulangan Kebakaran Satpol PP Tabanan Ketut Suardi ketika dikonfirmasi, membenarkan ada kejadian tersebut. Saat itu memang regu III yang bertugas, sekitar 11 orang. “Tetapi tiba-tiba Danru (komandan regu) lemas dan sesak napas, kemudian kami bawa ke UGD BRSU Tabanan,” ujarnya, Minggu malam.

Dituturkannya, korban dibawa ke BRSUD Tabanan bersama tiga anggota menggunakan kendaraan Toyota Kijang. Kondisinya saat itu tensi Mawan juga turun. “Tetapi setelah mendapat penanganan sekitar pukul 18.00 Wita sudah diizinkan pulang,” ujarnya.

Menurutnya saat penanganan TPA Mandung petugas memang melawan asap. Meskipun telah menggunakan masker, asapnya tembus. “Kami hanya gunakan masker, tetapi tembus masuk ke hidung,” tandasnya. *des

Komentar