nusabali

Sekdis Pertanian Sumiarta Diunggulkan

  • www.nusabali.com-sekdis-pertanian-sumiarta-diunggulkan

Hasil akhir diumumkan akhir Juli 2019 merupakan gabungan antara nilai dari Tim Pansel dengan nilai dari Tim Asesor.

Lelang Jabatan Eselon


SINGARAJA, NusaBali
Sekretaris Dinas (Sekdis) Pertanian, Made Sumiarta dijagokan menduduki posisi Kepala Dinas (Kadis) Pertanian dalam lelang empat jabatan Eselon IIB di lingkup Pemkab Buleleng. Dalam tes wawancara dan pemaparan visi, misi dan program kerja, Rabu (26/6), Sumiarta konon dinilai sangat menguasai materi oleh penguji dari tim Panitia Seleksi (Pansel).

Dalam tes wawancara dan pemaparan visi, misi dan program kerja, di hari pertama, Rabu kemarin, ada 10 peserta yang diuji. Rinciannya 4 peserta yang melamar posisi Kadis Pertanian, dan 6 peserta yang melamar posisi Kepala Badan (Kaban) Kesbangpol. Untuk 4 peserta pelamar Kadis Pertanian, dilaksanakan sejak pukul 08.30 WITA hingga istirahat makan siang. Kemudian untuk 6 pelamar Kaban dilanjutkan setelah makan siang pukul 13.00 WITA hingga sekitar pukul 19.00 WITA. Masing-masing peserta secara bergiliran diuji dengan rentang waktu 1 jam.

Tes ini digelar di ruang rapat Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Buleleng, Dewa Ketut Puspaka yang langsung memimpin Tim Pansel dalam tes tersebut.

Sekdis Pertanian, Sumiarta mendapat giliran pertama menyampaikan pemaparan visi, misi dan program kerja, kelak menduduki posisi Kadis Pertanian. Dalam pemaparan itu, anggota tim Pansel yang beranggotakan lima orang memberikan pertanyaan dan langsung dijawab. Nah, konon tim Pansel cukup puas dengan pemaparan visi, misi dan program kerja termasuk jawaban dari Sekdis Sumiarta.

Namun Sekda Buleleng selaku Ketua Tim Pansel, Dewa Ketut Puspaka menepis Tim Pansel telah memiliki peserta unggulan. Dikatakan, saat ini pihaknya baru sebatas menguji dan belum mentabulasi nilai dari seluruh anggota. “Tidak ada peserta unggulan, bahkan tidak ada titip-titipan. Semuanya sesuai mekanisme. Kami belum mentabulasi nilai keseluruhan, karena nilai masih dipegang oleh masing-masing anggota Tim, dan ini masih berlangsung,” katanya.

Lebih lanjut, Ketua Tim Pansel, Puspaka mengungkapkan, pemberian nilai nanti merupakan gabungan antara nilai dari Tim Pansel dengan nilai dari Tim Asesor. Saat ini, nilai dari Tim Asesor masih diproses dan ditabulasi. Diperkirakan nilai dari Tim Asesor itu baru keluar awal Juli 2019. “Jadi saat ini belum ada mana yang akan lolos dan mana yang tidak lolos. Belum, semuanya masih memiliki peluang, nilai dari Tim Asesor saja kami tidak tahu, karena penilaiannya belum rampung ditabulasi oleh Tim Asesor,” jelasnya.

Lebih lanjut Puspaka menjelaskan, ada tiga indikator yang menjadi penilaian dalam seleksi wawancara tersebut. Mulai dari Kompetensi Manajerial meliputi strategic thinking, innovation, managing change people, strategic decision making, relationship building, visionary leadership.

Kemudian kompetensi teknis meliputi pemahaman tentang RPJM Kabupaten Buleleng, kemampuan membuat rencana strategis pencapaian misi dan melaksanakannya, dan kemampuan menentukan prioritas dengan anggaran yang tersedia. Yang terakhir kompetensi sosial kultural meliputi managing diversity conflict, tanggap terhadap perbedaan budaya, dan adaptasi. “Nanti hasil seleksi wawancara akan digabung dengan nilai Tim Asesor, maka baru ada nilai akhir, dan itulah rangking. Selanjutnya akan dilaporkan kepada KASN untuk dimintakan rekomendasi,” jelas Puspaka.

Sementara Sekdis Sumiarta mengaku, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) para petani menjadi salah satu fokus program kerja ke depan. Dikatakan, saat ini sebagian besar para petani di Kabupaten Buleleng rata-rata sudah berusia di atas 50 tahun. Kondisi itu ditakutkan akan berdampak pada tidak tercapainya sasaran indikator untuk peningkatan produksi dan peningkatan mutu. Sehingga ke depan, dia akan mendorong generasi muda mau terjun menjadi petani. “Karena melihat ke depan, pemanfaatan generasi muda untuk penguasaan teknologi lebih bisa menerima dan menangkap dengan cepat. Dan saya yakin, generasi muda pasti akan lebih inovatif dalam segala hal,” ujarnya.

Persoalan lain yang menjadi program unggulan dalam hal pertanian adalah terkait dengan pemasaran. Selama ini, pemasaran hasil pertanian selalu mengikuti hasil produksi. Sumiarta mengaku akan menggarap pemasaran dari sektor hilir dengan menerapkan pola kemitraan dan juga pemberdayaan kelompok tani.

Dari sektor pola kemitraan, akan menjali kerjasama dengan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Nantinya hasil pertanian akan dikirimkan ke Bumdes di masing-masing desa, untuk kemudian disalurkan kembali kepada pasar. Sementara untuk pemberdayaan kelompok tani perlu dilakukan, sehingga kedepan para petani di Kabupaten Buleleng memiliki posisi tawar yang bisa diperhitungkan.

"Ketika kelompok tani memiliki posisi tawar, maka dari segi pemasaran kita bisa memperpendek rantai pasar ditingkat petani,” tegas Sumiarta. *k19

Komentar