nusabali

Pangayah Tetap Mareresik di Pura Pasar Agung

  • www.nusabali.com-pangayah-tetap-mareresik-di-pura-pasar-agung

Pangayah tetap mareresik (bersih-bersih) di Pura Pasar Agung, lereng Gunung Agung meski gunung tertinggi di Bali itu berstatus awas sejak Jumat (22/9) malam.

AMLAPURA, NusaBali
Demi keamanan, para pangayah tidak sampai makemit atau bermalam di pura. Ada enam pangayah yang mareresik di madya mandala pura hingga areal parkir di Banjar Sogra, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Karangasem, Senin (2/10). 

Keenam pangayah itu yakni I Made Sunarta, I Komang Suarmita, I Wayan Merta Yasa, I Ketut Cenik, I Nyoman Pasek, dan Jro Mangku Mandri. Pangayah ada yang menyapu ada yang mengangkut sampah yang didominasi sampah-sampah daun. Biasanya krama yang biasanya setiap hari ngayah lanjut makemit, kali ini aktivitas bersih-bersih dikurangi, dua kali seminggu. Usai ngayah mareresik, mereka langsung pulang.

Keenam warga ini sudah ngayah sejak tahun 1990 diawali dengan upah Rp 125.000 dan terakhir menerima upah Rp 850.000. “Kami tetap ngayah di sini, selesai bersih-bersih langsung pulang,” ungkap Sunarta. Ditegaskan, meski Gunung Agung diprediksi akan meletus, mereka tetap menjalankan tanggungjawab. “Tetap ngayah, tetapi waspada,” imbuhnya.

Pangayah lainnya, I Wayan Merta Yasa menambahkan, seminggu tidak ngayah, sampah daun menumpuk di lingkungan pura. Ia mensyukuri tidak ada sampah plastik di lingkungan pura dan areal pura sehingga memudahkan bersih-bersih. Sampah dedaunan langsung dibuang ke tegalan dan berfungsi sebagai sampah organik. Jro Mangku Mandri menambahkan, selama masih aman mereka akan terus ngayah. Dikatakan, pagi hari cuaca selalu cerah, puncak gunung bersih tanpa mendung. Diakuinya, sering terjadi gempa namum mereka tetap konsentrasi ngayah.

Aktivitas rutin ngayah mareresik di Pura Pasar Agung juga diakui Humas Pangempon Pura Pasar Agung, I Wayan Suara Arsana. “Hanya saja sejak Gunung Agung berstatus awas, pangayah datang setiap dua kali seminggu,” terang Suara Arsana yang juga Perbekel Desa Amerta Bhuana, Kecamatan Selat. Ia mengingatkan para pangayah untuk tetap waspada karena Gunung Agung telah masuk level IV (awas). “Jika tidak memungkinkan masuk ke Pura Pasar Agung, sebaiknya diurungkan ngayah,” imbaunya. *k16

Komentar