nusabali

Senyum Lebar Tanpa Gelar

  • www.nusabali.com-senyum-lebar-tanpa-gelar

Kemenangan ini buat semua rakyat Indonesia dan kami ingin menghilangkan kekecewaan setelah kami kalah dari Thailand.

Timnas U-19 Benamkan Myanmar 7-1


YANGON, NusaBali
Tetap tersenyum lebar, meski tidak memenangkan gelar juara. Usai membantai tuan rumah Myanmar 7-1, di Stadion Thuwunna, Yangon,  Minggu (17/9), Timnas Indonesia U-19 meraih posisi ketiga Kejuaraan Piala AFF U-18 2017. Namun pesta tujuh gol cukup bernilai dan menghapus jejak duka laga sebelumnya, di semifinal.

Dibalik raihan peringkat ketiga, Timnas U-19 tercatat sebagai tim yang paling produktif di kejuaraan itu. Mereka mencetak 26 gol dalam enam laga.  Egy Maulana Vikry juga tercatat sebagai top skorer dengan 8 gol. Lalu Muhammad Rafli Mursalim enam gol. Sembilan gol dicetak tiga pemain lain, yakni Feby Eka Putra, Hanis Saghara Putra, dan Witan Sulaiman.

Sedangkan Thailand U-18 menjadi juara, setelah menaklukkan Malaysia 2-0, pada partai final di Stadion Thuwunna, Yangon, Minggu (17/9) malam. Dua gol Thailand dicetak Ekanit Panya (48) dan Kritsada Kaman (51). Thailand dinobatkan sebagai tim paling fair-play  dan Egy Maulana Vikri sebagai gelar topskorer dengan 8 gol.

Pada laga pamungkas Timnas U-19 melawan Myanmar, pelatih Indra Sjafri menurunkan Witan Sulaiman (nomor 8), Rafli Mursalim (9), dan Egy Maulana Vikry (10). Trio itu mencetak lima gol, rinciannya Egy dan Rafli dua gol, serta Witan satu gol. Ketiganya tersenyum lebar setelah memastikan tempat ketiga dengan kemenangan telak atas tim tuan rumah.

"Kami semua senang bisa peringkat ketiga. Ini berkat kerja sama kami dan doa masyarakat Indonesia. Kemenangan ini buat semua rakyat Indonesia dan kami ingin menghilangkan kekecewaan setelah kami kalah dari Thailand," kata Egy Maulana Vikry.

Senada, Witan juga bersyukur bisa memetik kemenangan telak. Witan yang absen pada laga perdana karena belum fit mengakui Indonesia adalah tim yang tajam. "Dari kemarin kami juga tajam tapi belum rezeki," ungkap Witan.

Rafli Mursalim juga bersyukur timnya berpesta gol untuk mengobati kekecewaan gagal ke final. "Alhamdulillah kami menang," kata jebolan Liga Santri 2017 itu.

Pelatih Indra Sjafri membeberkan rahasia di balik kemenangan telak timnya. Terutama ia membandingkan dengan laga-laga sebelumnya dan ketika kalah dari Thailand pada semifinal. Secara khusus, ia memberikan instruksi kepada pemain dalam sesi briefing.

"Saya berkata saat briefing, Coach sudah lihat semua pertandingan kalian. Yang salah siapa? Egois. Dengan melihat pertandingan tadi, anak-anak ada progres berarti. Nanti kami akan dapat pengalaman baru di Kualifikasi Piala AFC," kata Indra, seusai pertandingan.

Meski menang 7-1, Indra Sjafri tak mau sombong. Ia menilai, Myanmar tetap menjadi tim kuat dan memberikan tekanan. Hal itu memang terlihat sepanjang pertandingan. Myanmar beberapa kali mengancam gawang Muhammad Aqil Savik, namun mereka belum beruntung dan baru pada menit akhir mampu mencetak gol.*

Komentar