nusabali

Sisa Anggaran Tahap I, Tak Bisa Dipakai untuk Tahap II

  • www.nusabali.com-sisa-anggaran-tahap-i-tak-bisa-dipakai-untuk-tahap-ii

Pembangunan Pasar Badung tahap I (pertama) yang sudah dimulai sejak Sabtu (29/7) lalu  akan menghabiskan anggaran sebesar Rp 75.010.998.000,00 (Rp 75 miliar lebih) dari total pagu yakni sebesar Rp 88.514.959.000,00 (Rp 88,5 miliar lebih) yang penawarannya dimenangkan oleh PT Nindya Karya (Persero). 

Pembangunan Pasar Badung

DENPASAR, NusaBali
Dari anggaran tersebut masih tersisa sekitar Rp 13.503.597.000,00. (Rp 13, 5 miliar lebih). Sisa anggaran ini terancam tidak bisa terpakai dalam pembangunan tahap II (kedua) yang direncanakan akan dimulai pada awal tahun 2018. Pasalnya, sisa dana tersebut harus dikembalikan ke pusat karena pada tahap kedua difokuskan memakai anggaran APBD.

Kepala Dinas Perindustrian dan perdagangan (Disperindag) Kota Denpasar I Wayan Gatra saat dikonfirmasi, Minggu (30/7) mengatakan, saat ini anggaran yang dipakai untuk pembangunan tahap awal lebih banyak menggunakan dana APBN yaitu sekitar Rp 75 miliar sedangkan dari anggaran APBD yang sebelumnya dianggarkan mencapai Rp 150 miliar hanya dipakai Rp 15 miliar. Oleh karena itu menurut Gatra, sisa dari anggaran tersebut akan dikembalikan berkisaran Rp 10 miliar dari sisa yang ada dan itu harus dikembalikan ke pusat karena merupakan anggaran 2017 dan tidak bisa di Silva-kan.

Selebihnya sekitar Rp 3 miliar akan dikembalikan ke APBD untuk dijadikan Silva. "Dulu kan memang anggarannya yang diberikan oleh pusat adalah Rp 75 miliar untuk pembangunan 2017 keseluruhan Pasar Badung. Karena gagal tender itu, jadi pada tahap awal ini untuk memanfaatkan dana yang ada lebih besar kita gunakan APBN jadi sisa yang APBD akan dilanjutkan untuk tahap kedua. Jadi sisa tersebut tetap akan kita kembalikan ke pusat dan tidak bisa di Silva-kan karena fokus ke dana APBD," ujarnya. 

Jika dilihat jumlah APBD yang tersisa sekitar setengahnya, menurut Gatra sekitar Rp 135 miliar lagi akan digunakan oleh pembangunan tahap kedua yang diproses oleh Dinas Pekerjaan Umum. Jadi dari sisa anggaran tahap pertama akan digabung dengan tahap kedua untuk pembangunan lanjutan. "Kemungkinan juga tidak akan semuanya dilelangkan sama PU karena akan diperhitungkan kembali dengan biaya serapan pada tahap awal ini. Jadi kita tunggu saja dulu hitung-hitungannya," ujarnya.

Sementara untuk pembangunan tahap kedua menurut Gatra, itu akan dilakukan pelelangan kembali dan tidak meneruskan ke PT Nindia Karya. Karena target penyelesaian tahap awal hanya 150 hari, maka Gatra berharap akhir tahun itu bisa dilakukan tender ulang untuk melanjutkan pembangunan secepatnya pada tahap kedua paling lambat awal tahun 2018. Selain itu, Gatra berkeyakinan jika tender kedua ini dimenangkan oleh perusahaan selain PT Nindya Karya, maka dipastikan pembangunan tetap berlanjut seperti pada gambar yang sudah ada.

"PT Nindya juga bisa diikutkan lagi, namun jika pemenangnya berbeda itu tidak akan mempengaruhi pembangunan fisik karena sudah ada gambar dan pemenang tahap kedua hanya tinggal melanjutkan saja," tandasnya. Kata Gatra, pihaknya tetap berkomitmen untuk segera menyelesaikan tahapan pembangunan Pasar Badung tersebut agar bisa dimanfaatkan lebih cepat oleh para pedagang. "Kami harap sih pertengahan tahun 2018 atau awal tahun 2019 sudah semua pedagang menempati pasar Badung yang baru ini. Karena kasian juga para pedagang," pungkasnya.

Dengan adanya revitalisasi tersebut, Gatra juga mengatakan tidak ada penambahan ruang yang signifikan dari Pasar Badung sebelumnya. Karena ruang pedagang tetap disesuaikan dengan jumlah pedagang sebelumnya. "Ya penambahannya paling hanya sekitar 1-5 ruang saja untuk nantinya agar semua mendapatkan. Yang pastinya komitmen pak walikota juga untuk mengutamakan pedagang yang sudah terdata saat kebakaran itu, jadi untuk penambahan pedagang mungkin kecil kemungkinannya, jika ada paling sisa dari pedagang yang terdata," tutupnya.

Sementara Marketing Manager PT Nindya Karya Alfriadi Zuliansyah, mengatakan dengan anggaran Rp 75 miliar tersebut pihaknya akan mengevaluasi kembali terhadap bahan-bahan yang akan digunakan. Karena menurut Alfriadi, total tersebut masih hanya sementara. Namun menurutnya, dengan target penyelesaian yang sudah ditentukan oleh Pemkot Denpasar maka pihaknya akan tetap melaksanakan itu, dengan menggandeng pengusaha lokal untuk penyediaan bahannya.

Sedangkan untuk tahap pembangunan tersebut, Alfriadi juga akan memanfaatkan pekerja lokal Denpasar untuk membantu kegiatan pembangunan jadi agar pekerja lokal juga dapat ikut andil dalam pembangunan pasar Badung. "Kami akan ikutkan pekerja lokal selain dari Jawa setidaknya untuk buruhnya," ujarnya. Sementara untuk target penyelesaian sudah dipastikan hingga 150 hari, namun Alfriadi tidak bisa memastikan apakan penyelesaiannya sampai dak lantai satu atau tidak karena akan mengulang evaluasi pendanaan kembali. "Yang pastinya kami akan bekerja sesuai dengan persyaratan,"tandasnya. *cr63

Komentar