nusabali

Pasang Plang, Buruh Tewas Kesetrum

  • www.nusabali.com-pasang-plang-buruh-tewas-kesetrum

Buruh ini, Kelvin, 20, asal Nganjuk, Jawa Timur, diduga tak mengindahkan keamanan diri saat bekerja.

GIANYAR, NusaBali

Seorang buruh tewas seketika saat memasang plang Money Changer PT Indomalaya Bali Hastie Valuta di Jalan Raya Hanoman, Lingkungan Padangtegal, Kelurahan/Kecamatan Ubud, Gianyar, Minggu (30/7) pukul 16.00 Wita. Buruh ini, Kelvin, 20, asal Nganjuk, Jawa Timur, diduga tak mengindahkan keamanan diri saat bekerja. Dia kesetrum listrik hingga meregang nyawa.

Informasi di lokasi, kecelakaan kerja yang mengakibatkan korban meninggal dunia ini berawal dari permintaan pemilik Money Changer, Pungky asal Kalimantan kepada korban Kelvin yang berprofesi sebagai pekerja panggilan. Sekitar pukul 15.00 Wita, pemilik usaha penukaran uang itu menelpon Kelvin untuk menaikkan plang dari lantai II ke lantai III. Korban Kelvin beserta dua rekannya, Hadi Purnomo,32, dan Alsa Aldian Saputro,24, segera mendatangi money changer tersebut. Ketiganya langsung mempersiapkan alat-alat. Hingga sekitar pukul 16.20 Wita korban Kelvin hendak menarik tali untuk naik ke lantai III dengan tumpuan stager yang terbuat dari besi. Tiba-tiba dalam sekejap sebelum tiba di lantai III, korban dilihat oleh rekannya, Hadi Purnomo, sudah terpental dan tergeletak turun kembali ke lantai II. Ketika itu, korban Kelvin masih sempat mengerang kesakitan dan mengatakan bahwa dirinya kesetrum listrik.

Dalam kondisi panik, kedua rekan korban langsung meminta bantuan kepada warga sekitar. Warga kemudian membawa tubuh korban turun dari lantai II untuk dilarikan ke RS Ari Canti, Desa Mas, menggunakan kendaraan pribadi. Namun sayang, diduga korban tak kuat menahan rasa sakit. Setibanya di rumah sakit, korban dinyatakan telah meninggal dunia.

Akibat kejadian tersebut korban mengalami luka bakar di bagian tangan, pinggul dan pangkal paha yang seluruhnya di posisi sebelah kiri. Sebab-sebab kejadian diduga karena kelalaian korban pada saat menaikkan/memasang plang money chager menggunakan stager yang terbuat dari besi. Tanpa disadari bagian pinggul sebelah kiri korban menyentuh salah satu kabel tegangan tinggi yang melintang di atas bangunan.

Hasil pemeriksaan dari Tim Medis RS Ari Canti Mas, dr Gede Aswin Arinata mengatakan korban setelah tiba di rumah sakit sempat dilakukan penanganan medis. Namun sudah tidak ada tanda-tanda kehidupan. "Sudah tidak ada denyut nadi. Dari hasil pemeriksaan korban sudah meninggal dalam perjalanan," jelasnya. Selanjutnya, dilihat dari luka yang diderita korban, murni akibat dari luka bakar kesetrum listrik tegangan tinggi.

Dari keterangan pemilik usaha money changer, Pungku Wardana mengatakan, jenazah korban akan dibawa langsung ke kampung halamanya di Nganjuk, Jatim. "Saat ini sedang menunggu proses pengurusan pemulangan jenazah di rumah sakit," jelasnya.

Musibah tewasnya korban saat bekerja ini, kata Pungky tidak dilaporkan ke Polsek Ubud. Keluarga telah menerima kejadian tersebut sebagai musibah kecelakaan kerja yang tidak akan menuntut secara hukum kepada pihak manapun. *nvi

Komentar